"Kamu sakit?""iya,habis tawuran."
Suara di seberang telepon terdengar mengehela nafas,"sayang serius dong,aku jenguk mumpung aku juga masih di rumah sakit"
"Gak usah!"
"kamu masih marah?"
"Biasa aja."
"Sayang maafin aku,ini janji yang benar-benar janji aku gak bakal ikut tawuran lagi"
"kamar no 104"
"Siap menuju lokasi."
Airin menyenderkan kepalanya pada bangsal,ia menghela nafas panjang
Dirinya sendiri tak mengerti kenapa ia bisa tiba-tiba jatuh pingsan saat sepulang sekolah tadi,sang bunda yang menurutnya lebay langsung melarikannya ke rumah sakit
Perdebatan dirinya bersama chakra sore tadi agak membuat dirinya pusing,masa ia pingsan gara-gara chakra
Airin menoleh pada jam dinding,sudah lima menit setelah chakra berucap akan datang kemari pria itu sama sekali belum datang
Airin menunggu "Oke,kemarahan gue bakal meluap"gumamnya
Suara ketukan pintu terdengar lalu pintu terbuka
Di sana Chakra dengan seorang pria yang lebih tua datang
"Kamu kenapa bisa sakit gini?"tanya Chakra panik
"pusing aja tadi"
"makanya jangan sok-sokan marah"
"kamu yang bikin aku pusing sama ulah kamu"
Chakra menggenggam tangan Airin,lalu ia mengelusnya pelan "Maafin aku,sumpah aku janji gak bakal ngulangin lagi"
"jangan sakit gini, apalagi gara-gara aku"lanjutnya parau
Dengan senyumnya Airin mengangguk,lalu ia berbisik "Kamu bawa siapa?"
Chakra tersenyum lebar lalu melirik pada pria lebih tua itu seakan memberi kode.Pria tua itu lalu keluar
"maksudnya?"tanya Airin tak paham
kemudian pria tua itu datang kembali dengan gerobak yang berisi banyak sekali bunga,Airin benar-benar di buat melongo.
"Chakra....?"
"Kamu pasti udah bosen sama bujukan dan bunga mawar dari aku,jadi aku bawa semua bunga buat kamu,kamu pilih aja mana yang kamu suka atau kamu mau semuanya,itu lebih bagus sebagai permintaan maaf dari aku.Terima ya"
"Tapi gak sama tukang bunganya juga,dong"ucap Airin dengan suara bergetar
ia menahan tangis karna terharu
"Tadi aku buru-buru cari toko bunga deket sini,pas aku liat gerobaknya aku tarik aja sama abangnya"
Airin mendekat pada tubuh Chakra lalu memeluk nya "Makasih banyak."
Chakra tidak bisa berkata-kata setelah tiba-tiba di dekap "Maafin aku"
"Aku cuma takut kamu kenapa-kenapa kalau kamu berantem makannya aku gak ngizinin kamu tawuran gitu, buktinya udah tertera Ramdan.Aku takut kalau itu kamu,aku sayang kamu Chakra."
Chakra senang,ia mengelus rambut panjang Airin "Maafin aku yang gak ngertiin kamu,maaf kalau aku ngeyel"
"Makasih buat semua usaha kamu"Airin mencium bibir Chakra sekilas
"Jangan sakit lagi"kata Chakra dengan suara yang khawatir
"Iya."
"Ramdan sakit,Airin juga sakit"ucap Eca memberikan sebuah buku absensi tebal pada guru yang pertama mengajar
"Wih si Airin semua di embat.Fatur,Ramdan tinggal Chakra"komentar laki-laki yang duduk di meja pojok,Fariz.
Diam-diam Chakra mengumpat mendengarnya
Gina sedari masuk kelas juga terlihat murung,ia benar-benar sedih saat mengetahui Airin sakit
"Bu jadinya gimana dong?Airin sebagai pemeran utama treater sakit"
Bu Fini terlihat berpikir "Waktunya tinggal seminggu lagi dan gak mungkin Airin sembuh dalam seminggu ini kalaupun sembuh juga sepertinya butuh istirahat"ucap Bu Fini kemudian
Chakra di bangkunya diam-diam mengangguk
"Ganti aja bu, mumpung ada waktu semingguan buat ngafalin naskahnya"seru Chakra
Anak kelas lain agak heran chakra ikut berkomentar tentang apa yang menurutnya bukan urusan Chakra,tapi tetap saja mereka acuh
"Siapa yang bersedia mengganti?"
Hening...Semua wanita yang ada di dalam kelas tak ada yang mengangkat tangan
""Bu!"sebelum akhirnya seseorang mengangkat tangannya
"Iya?"
"Ini buat cewek aja anjir,lagian kan elo udah kepilih buat jadi pemeran utama cowoknya"sewot Rasya yang melihat Fatur mengangkat tangan
Fatur hanya acuh mendengar komentar itu "Saya mau Gina yang menggantikan posisi Airin"
Dan,ya.Setelah itu suara teriakan dan ledekan dari sekelas mulai terdengar
"kenapa elo pilih gue?!"Tanya Gina tak setuju
Fatur menanggapi dengan wajah yang biasa saja "karna cuma elo temen Airin,lo tega buat dia tampil sedangkan keadaannya lagi sakit?itu temen elo sendiri,Gina"tungkas Fatur
Gina mendengarnya agak bersalah,tapi tetap saja ia berdecak keras "Iya deh".ungkapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Jeongwoo; Treasure]
FanfictionDi sekolah aja anjing-anjingan tapi kalau di rumah "ayang maafin aku ya".