"Boleh gak?kalau aku gak berangkat aku bakal di keluarin dari anggota kelompok"
"Emang siapa-siapa ceweknya?"
"Sarah sama Gina"
Hening
Chakra mengigit bibir bawahnya risau,dia hari ini ada janji ngerjain tugas kelompok sejarah kemarin dan sekarang ia harus izin sama menentukan dulu buat bonceng cewek
Fikri bawa siapa
Dia bawa siapa
Kan keputusan ada di dia, sebenernya keputusan ada di ceweknya yaitu,Airin.
Dan dia lagi teleponan sama Baginda ratu buat izin boleh bonceng siapa
Mana di belakangnya semua udah pada nungguin lagi
"Kalau kamu cemburu,jok motornya bakal langsung aku lap biar gak ada bekas cewek lain selain kamu kalau perlu aku cuci sekalian motornya"
"Boleh,tapi kamu bawa Gina ya jangan bawa Sarah!"
"Okey,makasih ayang.Sarah biar sama Fikri aja"
Kemudian sambungan pun terputus sepihak
Chakra jalan nemuin temen kelompoknya yang udah jenuh nunggu
"Lama banget sih"celetuk Gina kesal
"Izin dulu sama baginda ratu,kalau gak izin nanti marah"
"Halah bacot, jadinya lo bakal bonceng siapa?"
"Aku kan?"Sarah tiba-tiba ngedeket dan nyeletuk
"Aduh maaf ya Sarah,sama cewek ku cuma di bolehin bonceng Gina"
"Ih sebel siapa sih cewek kamu posesif baget"
"Udah kan beres?gue pulang duluan sebelum hujan"Fikri membenahi buku-bukunya
"Ayo"ajaknya pada Sarah
"Gue mau pulang bareng Chakra"rutuk Sarah
"Sarah sorry banget kan udah gue bilang kalau cewek gue gak ngizinin bareng lo"
Sarah mendengus lalu ikut berdiri
"Gue balik duluan ya bilangin sama si Gina"ujar Fikri lalu pergi di ikuti Sarah di belakangnya
"Iya, hati-hati!"
Chakra menatap keluar jendela yang sudah mulai basah pertanda hujan rintik-rintik mulai turun
"Mereka udah pulang?"Gina datang lalu membereskan buku dan melipat laptopnya
Chakra mengangguk sebagai jawaban "mau balik sekarang nih?"
Gina duduk "elo liat gak di luar?hujan udah turun mikir lah bego"
"Biasa aja kali,gue kan cuma basa-basi"
Gadis itu merotasikan bola matanya malas "gak ada sinyal lagi ah"rutuknya
"Hujan, mungkin kabelnya ketiduran pohon"jawab Chakra matanya masih melihat ke jendela
Gina tidak menjawab sampai suasana menjadi hening,hanya terdengar suara hujan dan orang-orang yang berlalu lalang di caffe saja
Sampai pada akhirnya "elo punya cowok?"
Gina yang sibuk melihat-lihat ponselnya menoleh langsung atas pertanyaan yang meluncur dari mulut cowok itu
Dia diam karna tidak tahu harus menjawab apa
"Maaf, pertanyaan gue kurang ajar banget ya"
Gina mengangguk "Privasi"
"Sorry"
"Btw kemarin Matematika IPA hasil ulangan elo berapa?"Tanya Gina kali ini ia menyimpan ponselnya di meja dan beralih menatap Chakra
"100."
"Kok bisa sih?padahal menurut gue materi persinggungan lingkaran susah banget rumit"
"Mau gue ajarin?"tawar Chakra
"Boleh?"
"Sini gue ajarin itung-itung nunggu hujan reda"
Berakhirlah dengan Chakra yang mengajari Gina matematika, menjelaskan bagian ini,menghafal rumus, menghitung yang harus di hitung sampai mereka tak menyadari bahwa hari sudah sore dan hujan besar berubah menjadi kecil
"Sekarang gue paham, makasih ya"Gina kembali membereskan bukunya
"Santai aja,kalau ada materi tentang mtk yang gak lo paham tanya aja sama gue"
"Siap"
Kok mereka jadi akur...
"Udah sore nih,hujan juga udah reda mau balik sekarang gak?"
"Ayo,takut nyokap gue nungguin di rumah"Gina menggendong tas nya
Chakra melepaskan sweater nya lalu ia berikan pada Gina
"Pake di jalan bakal dingin,nanti lo sakit"
Gina tercengang,ia sedikit berpikir kok manusia iblis di depannya berubah jadi baik
Dengan ragu ia mengambilnya,lumayan biar gak kedinginan
"Elo gimana?"
"Kulit baja gue mah,ayo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Jeongwoo; Treasure]
FanfictionDi sekolah aja anjing-anjingan tapi kalau di rumah "ayang maafin aku ya".