"Lempar pake batu"teriak Chakra dengan suara gagahnya
Ramdan menurut,pria itu melempar beberapa orang yang berantem dengan Fatur dan Chakra menggunakan batu
"Anjing!"umpatnya
Chakra dengan dasi yang mengikat kepalanya dan baju seragam yang kancingnya sudah terlepas semua,Fatur yang baju putih nya sudah lusuh dan kepalanya menggunakan helm untuk melindungi dirinya sedangkan Ramdan berdiri di belakang mereka bukan karna takut tapi hanya jaga-jaga agar tidak ada warga
katakan saja sekarang mereka sedang tawuran dengan pelajar sekolah lain
Try by try alias tiga lawan tiga, katanya
"ARGHHH!"
Chakra maupun Fatur melirik ke arah Ramdan yang ternyata tangannya sudah berdarah
"Woi monyet, perjanjian kita tiga lawan tiga ya!"
"Bodoamat,ayo cabut"Pria berbadan besar di sana sudah menyiapkan motor untuk teman-temannya kemudian mereka melaju pergi
Chakra dan Fatur langsung saja menghampiri Ramdan yang baru saja di bacok
"Luka nya parah,ayo ke rumah sakit."
Airin masih di sekolah sore ini, dirinya menunggu Chakra yang entah kemana
lagi dan lagi ia melirik jam tangannya "kemana sih"rengeknya kesal
"Selamat sore ayang aku,nunggu lama ya?"tanya Chakra yang baru saja datang
Airin melihat penampilan pacarnya yang sangat kumuh dan acak-acakan, membuatnya terkejut
"Kamu habis ngebajak sawah?!"tanya Airin marah
"habis nganter Ramdan"
"kemana?"
"Rumah sakit--ayo ah naik udah sore nih"ujar Chakra seperti tidak mau membahas
"Dia sakit?"Airin bengong sejenak "tunggu...?"pintanya
"KALIAN TAWURAN YA?!"
Chakra terkekeh "Pelan-pelan ngomongnya,masih ada anak OSIS di dalam"
"ASU!KAMU TUH GAK KAPOK-KAPOK SIH!"
"Mereka nantang yaudah kita terima aja"
"Terserah"Airin berjalan meninggalkan gerbang sekolah dan Chakra yang terlihat bingung
Chakra langsung menyusul dengan motornya, menyesuaikan dengan Airin yang jalan
Jadi Airin berjalan di pinggir dan Chakra naik motor di pinggirnya,pria itu mebujuk Airin
"Maafin aku, terakhir deh ini"
"kemarin juga kamu bilangnya gitu"
"Sekarang aku janji ini yang terakhir ayang"
"Terserah"
"Mau kemana lo?"tanya Fatur melihat Ramdan yang hendak bangkit dari kasurnya
"Kencing"
Fatur sesegera mungkin membantu Ramdan, memapahnya ke kamar mandi
"Keluar sana!"ucap Ramdan agak ketus
Fatur mendesis"yakin bisa kencing sendiri ?sini gue pegangin"katanya lalu memegang kemaluan Ramdan tapi buru-buru Ramdan tepis
"Malu"
"Anjing kayak cewek aja lo,najis banget"
"jadi uke nya kamu boleh gak?"katanya dengan tatapan meminta
Fatur hendak menonjok Ramdan tapi si empunya menahan "gue lagi sakit loh,tangan gue dua-duanya mati rasa"
"Banyak bacot sih, jadi kencing gak elo?"
"jadi lah"
"yaudah cepet"
"tapi..."
"gue udah pernah liat punya elo!"ketus Fatur,kesal.
"gue tahu elo pernah liat tapi kan elo belum pernah pegang!"
"Yaudah ngompol aja sana!"
"yaudah,pegangin"
Dengan pelan Fatur memegang lebih tepatnya membantu Ramdan untuk membuang air kecil dengan memegang kemaluannya
sementara di dalam sana Chakra yang baru saja datang mencari-cari keberadaan kedua temannya
Kakinya melangkah ke kamar mandi yang pintunya sedikit terbuka
Mata Chakra terbuka lebar ketika melihat Fatur berjongkok di depan Ramdan dan parahnya Fatur memegangi kemaluan Ramdan seperti hendak memasukkan paksa ke dalam sarangnya
buru-buru Chakra buka pintu itu lebar-lebar
PLAKK
"Babi,sakit bangsat"umpat Ramdan kesakitan mendapatkan geplakan keras yang mengarah ke punggungnya
"Elo lagi sakit harusnya mikir,bukan waktunya lo eraksi saat suasana kayak gini"
Fatur maupun Ramdan saling pandang "apa sih"
"elo gak jijik tur ngebantu dia lagi sang---"
"Ngelantur omongan lo, cepetan keluar ah pengap"
Ramdan kembali lagi tertidur di ranjangnya dan dari ketiga mereka mendadak menjadi canggung
"Sorry deh gue tadi gak tau"terka Chakra gak merasa bersalah
"makanya nanya dulu!"Sembur Ramdan masih kesal
"nyokap lo jadi ke sini gak?"tanya Fatur tak menghiraukan ucapan Chakra
"jadi.Paling pagi ini datang"
Kemudian suasana kembali hening
"pacar gue marah"
"kenapa?"
"Tau gue tawuran,saran bujuk nya dong"
"Kasih coklat,bunga,makanan atau apa gitu"komentar Ramdan
"Udah pernah,pasti dia gak kaget"
Chakra melirik Fatur "lo ada saran gak?"
"Siapa emang cewek lo,kasih tau dulu baru gue kasih saran"
"Bener,jangan main rahasia-rahasian"timpal Ramdan
"Mantan elo itu?"lanjutnya lagi
"Bukan."
"Terus?"
"Kalau udah waktunya pasti gue kasih tau,buat saat ini enggak dulu.Sorry"
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Jeongwoo; Treasure]
FanfictionDi sekolah aja anjing-anjingan tapi kalau di rumah "ayang maafin aku ya".