Penjelasan dua pihak

139 20 0
                                    


Tentang perasaan kedua manusia yang bahagia dan terluka di hari yang sama, tentang tersenyum berseri atau harus menangis sembari bernyanyi

Seperti lirik lagu yang di terjemahkan yang artinya seperti dua burung di atas kawat yang satu bilang "ayo" dan yang satunya bilang "aku lelah"

Gina memeluk penuh suka Airin saat mendengar kabar bahwa sahabatnya itu sudah putus hubungan dengan orang yang Gina cintai

Sedangkan Airin yang di peluk terasa sedikit tak nyaman berusaha ia melepaskan pelukan yang membuatnya sulit bernafas itu

"Makasih elo akhirnya lebih milih persahabatan kita dari pada hubungan lo"seru Gina gembira

Airin ikut tersenyum saat melihat senyum yang terbit di bibir sahabatnya itu, senyuman itu jarang sekali Airin lihat belakangan ini

"Tapi lo gak merasa keberatan kan kalau gue sama Chakra pacaran?"tanya Gina masih dengan mata berbinar

Jika di gambarkan karakter seseorang sepertinya Gina adalah orang yang tak tahu malu sedangkan Airin orang yang bodoh,sangat.

"Gue udah gak cinta"dustanya

Senyum Gina semakin terbit mendengarnya

"Cara dulu lo deketin Chakra gimana?"

Airin menggaruk tengkuknya "Chakra yang deketin gue duluan,sih"

Gina mencibik "ih,yaudah lo punya ide gak biar dia bisa suka sama gue?"

"Apa adanya.Chakra suka sama orang kayak gitu."


"Gue gak pernah suka sama cewek manapun walaupun dia benar-benar mirip Airin,yang gue mau cuma Airin."Jelas Chakra

Geng semprul sepakat untuk berbincang menyelesaikan masalah ini dengan tenang dan damai tanpa ada perkelahian seperti tadi,ide nya Ramdan sebenernya.

"Gue mau tanya,sejak kapan lo pacaran sama Airin?bukan nya kalian musuh bebuyutan?!"tanya Ramdan penasaran

"Kelas 10 kalau gak salah"jawab Chakra sembari menghidupkan rokoknya

Ramdan masih sibuk mengobati luka Fatur,si empu hanya diam sesekali meringis kesakitan

"Berarti perkelahian kalian di kelas setingan dong?"

"Iya"

"Goblok gak habis pikir gue"

"Anjing,perih bangsat pelan-pelan dong"Fatur mengumpat kesakitan ketika Ramdan menekan lukanya

"Refleks bang kaget,"katanya

"Oke,jadi gue di sini sebagai penengah buat kalian berdua."Ramdan duduk berada di tengah-tengah mereka

"Jadi kepada saudara Chakra bisa anda jelaskan mengapa anda datang-datang ngamuk?"tanya Ramdan seolah-olah menjadi jaksa yang akan menuntut

Dengan mata tajamnya Chakra menatap Ramdan sinis, membuat Ramdan sedikit ciut,"gue putus sama Airin gara-gara tuh orang"katanya penuh emosional

"Tenang saudara Chakra,masalah ini kita selesaikan baik-baik"

Ramdan menoleh pada Fatur yang bersandar memejamkan matanya, menikmati setiap angin berterbangan di warung belakang sekolah "Saudara Fatur,apakah anda merasa telah merebut kekasihnya saudara Chakra?"

"Gak"Jawaban singkat yang di lontarkan Fatur membuat Chakra semakin kepanasan

"Jujur aja bangsat,gue tau lo berusaha deketin Airin"

Ramdan bersigap badan berjaga-jaga jika terjadi perkelahian lagi

"Saudara Chakra hamil ya?marah mulu"

"Anjing"

"Saudara Fatur tolong jelaskan yang terjadi jangan membuang-buang waktu"

Fatur menghela nafas "Gue emang nyuruh Airin buat putus sama lo---"

"Tuh kan bangsat temen macam apa sih elo!"

Ramdan tercengang "Bangsat juga"gumamnya

"Dengerin gue dulu tolol,itu semua ada alasannya"

"Apa alasannya?"

Bukan Chakra yang bertanya melainkan Ramdan,pria itu tertawa renyah saat melihat Fatur melotot ke arahnya

"Chakra pacarin Gina di saat dia punya Airin"

"Waduh ini mah bangsat banget atuh"Ramdan lagi-lagi berkomentar,ia benar-benar merasa bego tak mengetahui hal besar yang dua temannya rahasiakan itu

"Gue gak pernah pacaran sama Gina,cuma deket aja dan itu pun ada alesannnya?"

"Apa lagi alesannnya?"Ramdan benar-benar penasaran

"Gak perlu tau."

"Sementara skor satu sama."

Fatur menyesap kopinya sebentar "coba lo tanya calon selingkuhan lo"











"Mau cilok?"

Airin menoleh kemudian tertawa hambar apa-apaan pria di depannya ini membawa dua kantong plastik yang berisi cilok depan gerbang sekolah

"Ini cilok terfavorit di sekolah,yakin gak mau?"tawar Fatur ikut duduk di samping Airin

Airin merasa bersalah atas kejadian saat itu, mungkin Fatur sudah mengetahui semuanya saat menyuruhnya untuk putus dengan Chakra

"Maaf buat kejadian waktu itu, sekarang gue ngerasa malu banget"ungkap Airin

"Elo beneran putus?"

Airin mengangguk "gue putus bukan berarti mau sama elo,ya"katanya sambil tertawa pelan

Melihat tawa itu membuat Fatur salah tingkah sendiri padahal dirinya baru saja di tolak untuk kedua kalinya

"Hubungan lo sama Gina? baik-baik aja?"

Airin kembali mengangguk

"Jangan sering ngalah"

Airin menoleh "hah?"

"Mau ikut ke pantai gak sore besok?gue anter lo deh buat teriak"












"Mau ikut ke pantai gak sore besok?gue anter lo deh buat teriak"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru sempet update, sorry banget.
Lagu di atas,(Two birds:Regina spektor).

Backstreet [Jeongwoo; Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang