Tak seperti biasanya,jam istirahat ini Airin habiskan untuk berlatih.Ia sibuk membaca naskah miliknyaSendirian,karena menghafal membutuhkan ketenangan, menurutnya
"Kasian banget Cinderella tuh babu,kayak gue setiap hari minggu"ucapnya berbicara sendiri
"Di pikir-pikir si pangeran mandang fisik,ya"ia bermonolog lagi
"Sok tahu"
Airin menoleh lalu menghembuskan nafas panjang "Ngapain sih elo kesini!"serunya kesal
"Latihan bareng"jawab Fatur seadanya
"Gak mau,pergi sana gue butuh ketenangan"usir Airin sebal
"Yaudah gue bilangin bu Fini"
Airin menahan Fatur yang hendak beranjak "najis,cepuan lo jadi orang"
"Biarin"
"Nyebelin"
"Bodoamat"
Airin mengigit pipi dalam,lalu kembali beralih membaca-baca naskah nya
"Babi ngapain elo ngeliatin gue kayak gitu!"lagi-lagi Airin di buat mengumpat oleh Fatur
"Kepedean banget"
Airin dengan mata sinisnya menggeser duduk untuk memberi jarak
"Ngomong-ngomong,kenapa elo mau ngajuin diri jadi pemeran utama?"
Fatur masih fokus pada naskah di tangannya "mau aja"jawabnya
"Gajelas,semua orang kalau bertindak itu pasti ada alasannya lah"
Kali ini,pria itu menoleh menatap Airin "alesan Chakra buat ngajuin diri apa?"tanya pria itu dengan intonasi suara agak menyeramkan
Airin terdiam, dirinya seolah-olah terkena Boomerang atas pertanyaan nya sendiri
"Y-ya gak tahu kok nanya gue,dia kan temen elo masa elo gak tahu temen macam apa coba"ujar Airin sebisa mungkin tak gugup
Gina mengejar langkah pria di depannya, nafasnya sudah tersengal "Chakra asu!"
Pria itu Chakra yang namanya di panggil lantas berhenti berjalan lalu menoleh ke belakang
"Gue panggil dari tadi gak nyaut,budek lo?"tanya wanita itu sembari menetralkan detak jantungnya
Entah berdetak karna berlari atau karna hal lain
Chakra terkekeh kecil, membuat Gina yang melihatnya sedikit terpana
"Nih,makasih"Gina memberikan sweater milik Chakra tempo lalu
Chakra masih diam memperhatikan kali ini tanpa ekspresi
"Tenang aja udah gue rendem tujuh hari tujuh malam,udah gue cuci,udah gue setrika,udah gue semprot farfum banyak banget"
"Niat banget"kata Chakra sembari mengambil sweater yang sedari tadi Gina serahkan padanya
Iya lah,biar elo selalu inget wangi gue.
"Dandanan gue gak menor kan?"ia bergumam sendiri sembari berkaca
Merapikan rambutnya,lalu bajunya dan sesekali ia mencium badannya takutnya wangi farfum nya hilang
Airin menetralkan rasa gugupnya,aneh biasanya juga jika akan bertemu Chakra wanita itu biasa saja tapi kali ini berbeda
Mereka janjian menonton bioskop,dan Airin masih menunggu pria itu
"Di sini!"panggil Airin sembari melambaikan tangannya
Chakra tersenyum lalu berlari menghampiri
Airin hari ini mengakui bahwa Chakra sangat tampan sepuluh kali lipat,dengan kemeja garis biru,topi di kepalanya dan jam tangan hitam yang melingkar di tangannya,terkesan macho.
Chakra mengecup kening wanita di depannya,yang masih terbengong dengan mata berbinar
"Sayangnya aku hari ini cantik banget"puji Chakra jujur
Airin tersipu malu "apa sih,gombal"
"Matahari boleh panas terik namun tetap pacarku Airin yang paling menarik,anjay"katanya lagi
"Jangan sering main sama Ramdan kamu jadi ketularan modus nya"seru Airin masih dengan pipi memerah
"Iya kan aku berguru sama dia"
"Sayang!!"
Chakra tertawa "iya sayang,ayo masuk"
Setelahnya Chakra mendapat pukulan kecil dari Airin,lalu keduanya tertawa dan masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Jeongwoo; Treasure]
FanfictionDi sekolah aja anjing-anjingan tapi kalau di rumah "ayang maafin aku ya".