Pembelaan di pihak siapa

109 15 0
                                    


Kelas Xl IPA 1 tengah mengadakan party di sebuah resto,acara ulangtahun sekertaris siapa lagi jika bukan Eca

Semuanya datang,ya karna ada gratisan di traktir.

Airin terlihat canggung duduk berdekatan dengan Fatur karna masalah kemarin sedangkan Fatur biasa saja seperti tak terjadi apa-apa

Kalau kata Airin tuh nyebelin jadi dia yang ngerasa aneh.

Tiup lilin,buka kado,poto-poto dan makan-makan udah mereka lakukan sekarang semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing

"Kalau gue ulang tahun Chakra bakal ngasih kado apa ya?"gumam Gina parau

Airin mengaduk-aduk minumannya,masih enggan menjawab

"Tadi aja ke Eca dia ngasih jam tangan bagus lagi.Cantik"

"Iya lah orang gue yang pilih "ujar Airin dalam hati

"Emang lo mau di kasih apa?"Akhirnya Airin menjawab

"Chakra."

"Ya nanti gue kasih,kalau dia mau tapi"

Toyoran kecil mendarat di kepalanya lalu Airin meringis sembari terkekeh

"Rin perut gue kok sakit ya"

Airin yang masih sibuk dengan ponselnya menoleh "di bagian mana yang sak--"ucapannya terhenti

Tangannya gemetar bahkan untuk minta tolong saja rasanya terlalu susah, bibirnya kelu.

"Gina.."panggil Airin panik

Gina dengan busa di mulutnya dan matanya yang terpejam sangat menakutkan,Airin tak percaya baru saja tadi dia mengobrol tapi sekarang keadaan gadis itu sungguh memperihatinkan

"To-tolong.."ucapnya gemetar

Gina bergerak dengan badannya yang gemetar, seperti kejang-kejang

"WOI TOLONG!!"teriakan lantang Airin mampu membuat semua teman-temannya menoleh dan mendekat,bahkan geng semprul pun.

"Gendong aja"ujar yang lain sama halnya panik

"Bentar aku siapin mobil dulu,kita bawa aja ke rumah sakit deket sini"ucap Eca meninggalkan tempat

Chakra membuka sweater nya "pakein sweater gue,jangan sampe badannya kedinginan"katanya

Airin menoleh, melihat Chakra dengan wajah khawatir begitu membuatnya sedikit cemburu

Airin tahu dia kekanak-kanakan dan sekarang bukan waktu yang pas untuk cemburu tapi dia tidak mau Chakra terlalu khawatir begitu pada orang lain, apalagi pada Gina

Setelah sweater di pasang Chakra menggendong Gina ala-ala bridal style langkahnya menuju mobil Eca terparkir gemetar dan buru-buru,pria itu benar-benar panik

Fatur dan Ramdan saja yang melihatnya, bingung.

Apalagi Airin.











Airin berlari di koridor rumah sakit di ikuti Chakra di belakangnya,Gina sudah di larikan ke UGD

Teman-temannya yang lain menyusul di belakang mereka dengan wajah yang sama-sama cemas

"Gimana dong gue takut"Eca berkata dengan wajah ketakutan

"Apa ada rancunnya ya itu makanan Gina tadi?"

"Ngawur"

Chakra berjalan ke arah geng Agara yang terpisah dari yang lain,Fatur dan Ramdan memilih duduk di kursi tunggu yang berjajar

"Khawatir banget lo"Fatur memasukan ponselnya sembari berucap

"Pacarnya kali"timpal Ramdan

"Gue, trauma liat orang kayak gitu"

"Kenapa?"

"Dulu adek gue juga kejang-kejang sampe dia meninggal"




Kata dokter Gina makan yang seharusnya dia hindari,Airin baru tahu bahwa Gina alergi kacang.

Airin jadi merasa bersalah,dia yang tadi nawarin Gina  makan sambel kacang dan si empunya tadi nerima-nerima aja sambil menikmati.Airin benar-benar merasa bodoh yang baru saja tahu sahabatnya yang 16 tahun hidup sama dia punya alergi

Sekarang Airin duduk di teras UGD teman-temannya yang lain menemani Gina di dalem,belum ada keputusan dari dokter gadis itu boleh pulang atau di rawat

Dengan hujan sore hari,Airin termenung menatap air langit yang kian turun dari langit

Masih memikirkan wajah kekhawatiran Chakra pada Gina tadi,Airin juga ingin di khawatirkan seperti itu.

Kemarin Airin masuk rumah sakit saja Chakra tak berlebihan seperti tadi khawatir nya

Chakra menarik lengan Airin untuk menjauh dari anak kelas,dia membawa gadis itu ke koridor rumah sakit yang sepi

"Kamu pasti kaget banget ya tadi liat Gina gitu"ungkap Chakra suara nya masih gemetar

Airin bungkam,seolah tak mau mengubris perkataan Chakra barusan.

"Airin..?"panggil Chakra memelan

"Kamu khawatir banget aku liat-liat,kamu masih suka sama Gina ya?"

Badan Chakra menegang "maksudnya?"ia bertanya sebisa mungkin menetralkan gugupnya

"Aku tahu kamu pernah suka sama Gina kelas sepuluh kemarin dan bahkan kamu ngajak dia pacaran"jelasnya sangat terdengar jelas "oh,apa kamu pacaran sama aku tujuannya cuma buat deketin Gina?"

"Airin itu masa lalu gak perlu kamu ungkit lagi!"Chakra bicara dengan emosinya,Airin yang di bentak seperti itu perlahan mundur

"Kamu tahu alesan aku panik tadi kenapa?karna aku trauma rin"--"Adik aku dulu keadaannya kayak Gina juga sampe dia meninggal dan aku gak mau hal itu terjadi lagi,jadi kamu jangan gampang menyimpulkan hal aneh-aneh"tambahnya

Chakra narik nafas panjang, matanya menatap Airin yang menunduk sembari menangis "aku mohon kamu jangan kayak anak kecil,kamu cemburu di situasi kayak gini?"tanya Chakra merasa tak habis pikir

"Aku cemburu karna aku sayang sama kamu!"sentak Airin,ia menepis lengan Chakra

"Ini semua gara-gara aku,Gina kejang-kejang gara-gara aku kasih dia kacang dan dia alergi kacang"

Chakra menganga "Kamu gila?"

"Kenapa?iya aku gila."

"ANAK ORANG BISA MATI!"Chakra lagi-lagi membentak Airin

"Aku gak tahu kalau dia punya aler--"

"Sahabat kayak apa sih kamu?"tanya Chakra heran "gak pantes kamu di sebut sahabat apalagi sama Gina"tambahnya,lalu pria itu meleos pergi

Detik itu juga tangis Airin pecah,dia menunduk menatap sepatunya.

Airin tak percaya jika Chakra mengatakan hal tersebut, benar-benar di luar dugaan.

Dia membela Gina kan?

Backstreet [Jeongwoo; Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang