Airin berjalan seperti biasa menuju kelasnya namun kali ini dirinya sungguh merasa tak nyaman lantaran tatapan orang-orang yang tertuju padanya dengan berbagai pandangan.Seperti tatapan mengejek,tatapan jijik,tatapan benci dan beragam tatapan tertuju pada Airin
Gadis itu melirik pada penampilan dirinya dan ia yakin tak ada yang salah dengan itu
Bahunya di tabrak dengan sengaja oleh beberapa orang perempuan di sampingnya
"Ih,geli banget gue bersentuhan sama anak pelacur."ujar wanita itu dengan tatapan jijik
Mata Airin menajam tangannya terkepal kuat "jaga ucapan,lo."tekan Airin
Beberapa wanita di sana dan orang-orang yang menonton tertawa,Airin benar-benar merasa bodoh di tertawai oleh mereka.
"Gue mau dong berguru sama nyokap lo"katanya lalu gelak tawa itu kembali terdengar
"Wajah nyokap lo seksi banget,buat gue terangsang"pria yang menonton ikut berkomentar
Nafas Airin tersengal, kakinya bahkan hampir ambruk
"Dasar anak pelacur,keluar lo dari sekolah"
"Anak jalang"
"Pasti dia nanti bakal jadi kayak ibunya"
"Gak pantes sekolah di sini,gak beradab."
Airin berlari mendengar makian dan cacian mereka,ia benar-benar sakit hati dan marah,tujuannya kini adalah menemui Gina.
Ia menghentikan kakinya,air mata terus berlomba untuk turun bibirnya gemetar.Gadis itu tak sanggup melihatnya,di depannya terpampang besar spanduk yang bergambar wajah bundanya dengan pria bahkan seharusnya gambar itu benar-benar tak pantas untuk di pajang
Ponselnya banyak sekali mendapat beribu SMS dari grup tentang Poto bundanya dan bahkan video?
Airin merobek spanduk besar itu dengan isakan yang kian bersuara.Airin muak, nyatanya semua orang tidak selalu seperti yang ia pikirkan, orang-orang sangat jahat.
Ia berjinjit untuk mencopot tali bagian atas yang sangat sulit ia jangkau,dan akhirnya ia berhasil karna seseorang membantunya hingga tali itu terlepas dan gambar besar itu tidak terpampang lagi
Sedikit perasaan lega seketika hinggap di benak Airin kala masih ada orang yang mau membantunya
Namun saat ia menoleh perasaan lega itu kian menghilang
"Sekarang lo ngerti?"Airin bertanya dengan suaranya yang bergetar
Chakra masih geming menatap Airin yang semakin terisak menangis.Chakra sakit melihatnya
"Ngapain lo disini?mau ngejek gue juga sama kayak mereka?!"gadis itu menangis sembari berteriak di depan orang-orang yang menonton mereka
"Harusnya lo ketawa liat gue kayak gini Chak"ia menghapus air matanya sebentar sebelum kembali melanjutkan ucapannya "Harusnya lo seneng karna gue menderita"
Chakra menarik gadis itu ke pelukannya.Orang-orang kini mulai heboh dan terkejut
"Mana bisa gue ketawa apalagi seneng justru gue ikutan sakit,Rin."ungkap Chakra
"Gue udah muak sama manusia"lirih Airin masih menangis dalam pelukan itu
"Siapa yang ngelakuin ini?"bisik Chakra nada suaranya menderu menahan emosi
"Chakra sama Airin pelukan? mungkin bentar lagi mtk gue gak bakal remed alias gak mungkin,lah"
"Chakra bukannya pacaran ya sama Gina?"
"Airin pelakor sama kayak ibunya."
"Tega banget, padahal Gina sahabatnya."
Bisikan dan gunjingan kembali masuk dalam indra pendengaran gadis itu, hatinya semakin sesak
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Jeongwoo; Treasure]
FanfictionDi sekolah aja anjing-anjingan tapi kalau di rumah "ayang maafin aku ya".