Pilihan terbaik

122 15 0
                                    


Airin tak berani menatap wajah kebingungan di depannya ia sedari tadi menahan isakan matanya terus menatap sepatunya

Membuat Chakra bingung dengan sikap yang tak biasanya kekasihnya lakukan

Tangan Chakra memegang kedua pundak lemas Airin seolah menyuruhnya untuk segera bicara dan menatap ke arahnya

"Aku ada salah,ya?"

Satu kalimat yang keluar dari bibir Chakra mampu membuat Airin mengusap air mata di wajahnya tanpa sepengetahuan orang itu

Airin melangkah mundur yang membuat usapan kecil jemari Chakra di pundaknya terlepas

"Aku gak mau bohong sama perasaan aku sendiri, menurut aku hubungan kita hambar banget"

Chakra sedikit terbatuk mendengarnya. Tangannya mencoba meraih tangan Airin namun sesegera mungkin Airin mengindari itu

"Hubungan backstreet kita gak berguna banget"lanjut gadis itu dengan suara parau

"Aku siap ngasih tau orang-orang tentang hubungan kita sekarang,ayo kita kasih tau semua orang kalau kita pacaran bahkan sekarang aku siap ngasih tau seluruh dunia--"

"Semua itu udah gak berguna, Chakra."--"terlambat".Potong Airin dengan suaranya yang bergetar

Chakra mengusap wajahnya, frustasi.

"Aku mau putus.Ini udah keputusan aku"

Seolah di hantam beribu-ribu paku badan Chakra tiba-tiba beku matanya berubah sendu,hatinya hancur dan layu

"Kenapa tiba-tiba?kamu bercanda kan?"tanya Chakra lirih

"Kenapa kamu pilih keputusan itu?kita bisa perbaiki semuanya.Kalau kamu udah gak tahan sama hubungan backstreet ini kita bisa ngepublish bahkan sekarang juga"lanjut Chakra dengan kesesakan hatinya

Airin menarik nafasnya, matanya yang berkaca-kaca menjadi saksi bahwa hatinya amat teramat luka

"Aku suka sama orang lain."

Hingga kalimat ngaco itu keluar dari mulut Airin mampu membuat Chakra menghela nafas pendek namun penuh amarah

"Segampang itu?"

"Bahkan dari dulu aku sering jelalatan sama cowok lain dan itu emang gampang buat aku"

Chakra terkekeh "kamu enggak kayak gitu, Rin."--"Aku tau persis kamu gimana"

"Kamu belum tau lebih aku aja,jangan sok tahu aku gimana, Chakra."

"Hubungan kita udah jalan dua tahun kalaupun kamu kayak gitu dari dulu ketahuan"sergah Chakra dengan suara berat dan serak

Chakra benar-benar tak percaya Airin mengatakan hal semacam itu. Chakra tentu sangat kenal gadis itu bagaimana cara ia makan,bangun tidur,menangis, tertawa bahkan hal-hal kecil pun Chakra hafal karna Chakra selalu memperhatikan dan menjaga Airin tanpa sepengetahuannya

"Aku gak bisa lanjutin hubungan ini lagi,maaf."Airin membalikkan badannya hendak pergi namun tangannya di cekal Chakra

"Itu emang hak kamu aku gak bakalan egois tapi aku cuma mau bilang, kamu jangan pernah maksain hal yang buat kamu sakit bahkan terluka.Beberapa jam,menit, detik ke depan dan besok aku gak bakalan ada di sisi kamu lagi kan?aku cuma mau minta tolong jangan lupa makan dan jangan sakit"

"Kamu harus tau kalau aku bakal tetep suka,cinta,sayang sama kamu.Salamin sama bunda buat tetep sehat"

Chakra melepaskan cekalan tangan itu tak perduli jika Airin tak mau berbalik menatapnya

Tak terdengar suara lagi, Airin akhirnya berbalik dengan tangisnya yang tak di ketahui Chakra

Airin masih bisa menatap belakang punggung Chakra yang berjalan pelan di depannya

Airin begitupun Chakra mengerti bahwa mereka tak pernah di izinkan bersinggungan



















"Info cuy info."

Fatur menatap Ramdan heran "apa lagi"

"Bahaya,bahaya lo harus ngumpet!"

"Ngomong yang jelas gue gak punya utang sama orang"

"Bukan masalah utang tapi yang di pertanyakan elo udah berbuat salah apa sama Chakra?"tanya Ramdan dengan panik

"Kenapa lagi tuh orang"

"Tadi dia keliling kelas nyariin elo tanduknya udah keluar,gue sebagai sahabat yang netral dan baik langsung lari ke sini dong buat memberitahu elo"

"Lagian kalian berdua tengkar gara-gara apa sih?cewek?"

Buagh

"Gusti"Ramdan berteriak refleks karna terkejut melihat Fatur terlempar karna tendangan dari orang di depannya yang tiba-tiba datang

Fatur meringis memegangi perutnya yang serasa mual

Ramdan hendak membantu namun suara Chakra menginterupsi bahwa ia harus tetap di tempatnya

"Diem di sana atau gue patahin leher lo"ancamnya

Fatur Akhirnya bisa berdiri dengan usahanya sendiri

"Gue gak ngerti lagi sama elo,tur."

"Temen macem apa sih lo?bahkan di bandingin sama babi aja lo lebih najis kayaknya"

Fatur masih diam menatap Chakra yang mode tukang hajar di depannya

"Cewek di dunia ini banyak tapi kenapa lo rebut pacar gue?!"

"Maksudnya?"gumam Ramdan pelan, takut.

Buagh

Bugahh

Srekk

Wajah Fatur penuh luka dan babak belur bibirnya berdarah karna pukulan Chakra benar-benar tak ada harga teman namun sudah pukulan khusus teruntuk musuh

Chakra mengangkat keras seragam Fatur tangannya yang kanan sudah berada dia udara

Buaghh

Dan lagi,Fatur tak berniat membalas ia hanya mampu terdiam pasrah seolah-olah ia benar melakukan hal yang di maksud Chakra

"Airin cewek gue!kenapa lo harus banget ngambil dia dari gue"terka Chakra benar-benar emosi

"Anjing...sumpah?"Ramdan tak bisa menyembunyikan keterkejutannya dengan fakta sefaktual ini

"Gue sayang banget sama dia tur"

Suara Chakra yang tadinya mendominasi tinggi kini turun menjadi memelan dan bergetar

"Tolong kembaliin Airin gue,gue mohon"pinta Chakra lirih

"Demi tuhan,Fatur elo temen macam apa?!"timpal Ramdan tak percaya

"Gue..."ucapan Fatur menggantung, dirinya benar-benar tak mengerti akan kondisi dan situasi yang mendadak ini

"Maaf.."Ujarnya,ia hanya bisa mengucapkan itu seolah membenarkan situasi yang sedang terjadi





"Ujarnya,ia hanya bisa mengucapkan itu seolah membenarkan situasi yang sedang terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ampun juragan 🙏





Backstreet [Jeongwoo; Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang