"Bis sekolah udah jalan daritadi"
"Hah?"
"Udah siang,mending bareng gue"
Airin menatap jok belakang kosong itu,ia tengah berpikir dan mencari alasan
Siapa yang mau naik bis,orang gue bareng Chakra
"Mikiran apaan?naik aja gue gak gigit"Fatur menarik tangan Airin paksa lalu menyerahkan satu helm yang lain pada gadis itu
Airin memilih menurut dia terlalu takut jika Chakra tiba-tiba datang dan Fatur mengetahui semuanya
Di belakang ia mengetik pesan pada Chakra untuk tidak perlu menjemputnya
"Kayaknya ban motor depan kempes deh"
Airin berdecak "jangan aneh-aneh ini tuh udah siang"
"Bengkel dulu ya bentar"
"Tau gitu jalan aja gue"
"Sorry"
Chakra menyimpan ponselnya saat sudah membaca pesan yang di kirim Airin
"Dia naik bis?"gumamnya pelan
Lalu Chakra kembali menghidupkan mesin motor nya karna sebentar lagi gerbang sekolah akan tutup
Jam pertama adalah kimia.Pak jerry mengabsen semua muridnya
"Yang gak sekolah Fatur sama Airin aja?"
"Iya pak,tanpa keterangan."Jawab Eca selaku sekretaris
Di bangkunya Chakra khawatir "Apa dia bolos?"lagi-lagi pria itu bergumam pelan
Ramdan menyikut lengan Chakra "Bro,Fatur ngasih tau elo gak?"
Chakra menggeleng pelan
"Kok bisa barengan sama Airin apa ada sesuatu di antara mereka"
Chakra menatap sinis pria di sebelahnya "kebetulan aja kali, bodoamat lah."
"Katanya bentar ini udah masuk jam pelajaran pertama woi!"marah Airin pada Fatur
"Gue kan gak tau bakal selama itu, sinting!"
Airin memukul bahu pria di depannya "anjing!"umpatnya
"Kita makan bubur aja gue laper belum makan"
Fatur memarkiran motornya di seberang jalan,turun lalu membuka helmnya sedangkan Airin masih diam di motor Fatur dengan helm di kepalanya
"Kenapa lo gak turun?"
"Gue udah makan"jawab gadis itu masih terlihat marah
"Yaudah gue sendiri aja"
"Sialan,kalau orang rumah tau gue bolos gimana jingan"
"Derita lo sih"
Fatur berjalan meninggalkan Airin yang masih nangkring di motornya
"Justru dengan lo diem di situ orang-orang liat lo dongo,sini sembunyi"katanya yang membuat Airin buru-buru turun dari motor
Dengan wajah masih sebal ia duduk di berhadapan dengan Fatur
"Pak mau bubur ayamnya dua ya!"
"Gue bilang gue udah makan!"
"Siapa yang bilang buat elo?itu dua-duanya mau gue makan"kata Fatur santai
Lagi dan lagi Airin di buat emosi,dering telepon dari ponsel gadis itu bersuara
"Gina"monolognya
"Kok lo gak masuk sekolah?kemana lo?gue cepuin ke emak lo kalau sampe lo bolos"Suara Gina di seberang tiba-tiba menginstrupsi
"Jangan ih,gue..ada keperluan mendadak"
"Apa?!"
"Pokoknya ada sesuatu penting yang harus gue kerjain.Btw jamkos apa? lo nelpon gue jam segini"
" Justru itu gue nelpon lo di UKS sembunyi-sembunyi,ada hal yang penting yang gue mau omongin, gue gak kuat hati gue udah membuncah mau cerita ini ke elo"
Airin terkekeh lalu menatap Fatur yang sibuk makan bubur di depannya
"Suara lo girang banget,kenapa sih makin kepo nih"
"Gue kayakna jatuh cinta deh"
"Ya terus?wajar dong itu artinya elo bentar lagi menghilangkan status jomblo"
"Lo tau gue suka siapa?lo pasti bakal gak nyangka"
Airin menjauhkan ponselnya lalu berbisik pada Fatur "Kemarin lo ada interaksi sama Gina gak?"
Fatur dengan kunyahannya mengangguk
"Ada"jawabnya
"Kayaknya lo deh"
"Hah?"
Wanita itu mendekatkan lagi ponselnya "siapa?"
"Chakra."
Hening, telinganya seolah-olah tak mendengar suara apapun,suara mobil,motor yang melaju,teriakan pedagang,sendok Fatur yang beradu dengan mangkuk dan suara panggilan Gina dari telepon
Dada nya tiba-tiba berdenyut sakit dan hatinya terasa tercabik
"Airin lo baik-baik aja?"
Sampai suara Fatur terdengar di depannya ia baru saja tersadar
"Airin lo lagi sama Fatur ya?gue denger suara dia.Kok lo gak bilang-bilang kalau deket sama dia sih?pantes di kelas lo sama dia doang yang alpa"
"Gina nanti lagi ya ceritanya,gue lagi ribet nih.Sorry." telepon pun ia matikan sepihak
"Lo kenapa sih?"
Air mata gadis itu jatuh di barengi tumpuan wajah pada meja
"Elo kenapa nangis?!"
Hingga tangisan Airin menyeruak keras dan Fatur di buat panik
"Maaf karna gue elo jadi harus bolos"
Airin dengan wajah lesu dan mata sembab terdiam "Makasih udah ngajak gue bolos"ujarnya
Mereka terdiam di depan halaman rumah Airin dan hari sudah malam,Airin sedari tadi memaksa Fatur jalan-jalan dan berakhirlah mereka pulang malam hari
"Kalau gitu gue tinggal ya"
Airin mengangguk
Fatur masih di sana dengan helmnya dan wajah ragu-ragu
"Mmm gue belum berani chat Gina nih,lo boleh tanya keadaan dia selama seharian ini?"
Airin lagi-lagi mengangguk lesu
"Maaf kalau ngerepotin,gue cabut duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [Jeongwoo; Treasure]
FanfictionDi sekolah aja anjing-anjingan tapi kalau di rumah "ayang maafin aku ya".