Harusnya sama-sama menguatkan

107 13 0
                                    

Gina memandang ibu nya dengan iba saat sang ibu sama sekali tak menerima kedatangannya,padahal Gina berkunjung karna rindu sang ibu

"Mom,aku kangen."ujar Gina dengan lirih berharap sang ibu bisa memeluknya dan mengusap kepalanya dengan lembut

Sang ibu hanya memandang putrinya datar, seakan-akan mereka orang asing

"Mana yang mama minta?"ujarnya seperti tak mau berlama-lama

Gina menelan ludahnya,apa yang Gina harapkan dari ibunya kini?bahkan saat ini ibunya hanya menerima uang saja bukan dirinya

Gina membuka tas sekolahnya lalu menyerahkan amplop berisi uang yang ibunya minta hari lalu

"Dua hari lagi kamu kasih lagi mama uang."

Gina menganga"emang yang ini kurang cukup?"

"Kenapa sih kamu malah ngebantah?ayah kamu banyak uangnya tinggal kamu minta aja dia bakal ngasih!"ucap ibunya dengan suara lantang

Gina menunduk diam dengan mata memanas

"Kamu tau kan yang terjadi kalau kamu gak nurut?"

"Tapi ayah pasti marah kalau aku minta terus"

Ibunya tersenyum lebar, melihat itu Gina sedikit mengangkat bibirnya untuk ikut tersenyum,dengan senyuman itu sang ibu berjalan mendekat ke hadapan putrinya,hati Gina sangat senang ia akan merasa bahagia jika sang ibu memeluknya namun semua itu hanya harapan Gina yang konyol,bukannya datang untuk memeluknya dan mengelus rambutnya lembut yang ada Gina menerima sebuah jambakan dari rambutnya sangat kasar,perih rasanya

"Nurut aja!kalau kamu sama sekali gak bawa uang itu mama pastikan kamu gak akan pernah liat mama lagi."katanya semakin kuat jambakan itu

Kemudian sang ibu melepaskan jambakannya dan menampar wajah Gina hingga berpaling ke kanan rasa sakit dan panas kini mendominasi

"Kenapa mama gak sayang sama aku?"

Perkataan dari sang anak membuat wajah sang ibu berubah perlahan

"Aku ngerti.Sekarang aku ngerti kenapa kalian cerai."Gina mendongkak menatap ibunya penuh kesedihan

"Karna mama terlalu serakah bahkan mama gak pernah ada buat papa di saat papa dalam keadaan terpuruk dan lagi capek"

"Apa yang kamu bilang,hah?mama udah liatin kamu bukti kalau kami bercerai karna papa mu tidur sama pembantu jalang itu!."








Hari ini hujan kembali turun,dan sepertinya di bulan November ini akan terus turun.Airin tak berniat untuk sekolah karena tiba-tiba kepalanya sangat sakit

Ketika ia membuka ponselnya ada SMS dari bundanya,ia meminta maaf lantaran malam tadi tak bisa pulang dan hari ini katanya akan pulang telat alasannya karena hujan?.

Perutnya benar-benar lapar di dapur tak ada sama sekali makanan yang bisa di masak

Dengan terpaksa gadis itu membuka payungnya dan menutup pintu. supermarket menjadi hal utama untuk  di tujunya

Airin membeli makanan instan untuk saat ini yang bisa dia makan,setelah membayar ia kembali keluar untuk pulang

Matanya melihat seorang wanita terduduk di depan supermarket,dengan mata sembab dan wajah terlihat tak baik  Gina beberapa kali mengusap air mata di wajahnya

Dengan berat hati Airin menghampiri dan memberi satu bungkus roti ke hadapan Gina

Gina mendongkak sebentar sebelum kembali membuang wajah dengan helaan nafas pendek

"Bolos?"tanya Airin yang melihat gadis itu sudah memakai seragam sekolah namun bukan datang ke sekolah

"Bukan urusan lo"jawab Gina,ia berusaha menetralkan suaranya

Backstreet [Jeongwoo; Treasure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang