Prolog

373 19 0
                                    

Happy reading.

•••

"Gue gak suka kucing, Gia!" Teriak seorang gadis berwajah bulat ketika temannya membawa seekor kucing jenis Persia ke arahnya.

Melihat temannya teriak ketakutan justru membuat Gia semakin gencar mendekatkan kucing itu. Suara jeritan gadis itu membuat siapa saja yang mendengarnya ingin menyumpalnya dengan apapun.

"Toloooong, heeeellpppp!!" Teriaknya lagi sambil terus menjauh dari kejaran Gia.

Gia ini benar-benar sangat gila, bagaimana tidak, dia terus mendekatkan kucing itu padanya.  Sudah tau dirinya sangat tidak menyukai binatang itu, walaupun lucu tapi tetap saja sangat menakutkan. Menurut pandanganya, kucing adalah kembaran macan. Oh, god.

"Gak usah lebay deh, Katt." Seorang lelaki menghampiri mereka, lalu mengambil kucing yang menjadi sumber keribuatan itu dari gendongan Gia.

"Lagian takut kucing, tapi nama lo Katty, itu kan nama yang sering di jadiin nama kucing. Cewe aneh," lanjutnya.

"T-tapi nama gue Kattya, bukan Katty, Gallio."

"Whatever, semua orang manggil lo Katty." Setelah itu Gallio meninggalkan Katty sambil menggendong kucing kesayangannya.

Katty menatap punggung Gallio yang mulai menjauh dari tempatnya berdiri. Cowok itu benar-benar membuatnya tidak bisa berkutik.

"Wiii, crushmu notice, Katt. Gara-gara aku itu, loh." Gia menepuk-nepuk pundak Katty, berujar bangga dengan logat jawanya.

Tanpa Gia tahu, bahwa Katty tengah emosi setengah mati. Jika di animasi mungkin dia sudah bertanduk dan mengeluarkan asap merah dari hidung dan telinganya.

"Shibal banget lo, Gia. Gara-gara lo nih ah, gue disebut cewek aneh. Malu anjir, malu." 

Jika menjual orang secara ilegal diperbolehkan, maka sudah jauh-jauh hari Katty lakukan. Kejam memang, tapi dia memang sudah tidak kuat punya teman macam Gia. Sudah tidak bisa diandalkan, lemot, suka mikir gak jelas, jail, bahkan lebih parahnya lagi dia suka kentut sembarang-

PROOTT

"GIAA!!"

•••

To be continued

Katty or Lily? (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang