15. Basi

58 4 0
                                    

Happy reading

•••

"Sen, anterin gue ke rumah Gallio dong!" Katty mengikuti langkah Seno yang tengah menuju meja makan.

Pagi ini Katty sudah rapih dengan pakaian yang santai. Kaos pink dan rok pendek. rambut gadis itu dikepang dengan rapih. Tampak lucu. Sedangkan Seno, sudah rapih dengan seragam sekolahnya hari ini.

Tidak lupa juga Katty membawa opor ayam yang dia buat kemarin malam, dan sudah dipanaskan untuk Gallio.

"Gak mau ah, gue mau sekolah. Suruh Gallio jemput sana," sahut Seno yang saat ini mengambil roti tawar disana menyuapkannya dengan satu suapan. Benar-benar seperti Titan.

"Ayo dong, sekalian lewat, Sen. Masa gak ada pengertiannya banget jadi abang,"cibir Katty.

"Mata lo sekalian lewat! Rumah Gallio sama sekolah beda arah, bodoh. Jangan Ngadi-ngadi lo! udah mah jauh." Seno menatap Katty tajam.

"Yaudah lah, gue jalan kaki aja. Gapapa ya kaki, kita bisa kok lewatin semuanya sama-sama. Oke?" Katty berbicara pada kedua kakinya, sambil mengelus lembut kakinya.

"Stress," gumam Seno pada adiknya. "Yaudah ayo cepet," lanjut Seno kembali melangkah keluar menuju motornya.

Katty bersorak senang. "Gak sia-sia akting kita, Ki," gumam Katty pada kakinya lagi.

Dengan berlari Katty mengikuti Seno, namun kakinya tersandung sesuatu membuat gadis itu terjatuh cukup keras.

"Aduh," lirih Katty melihat lututnya memerah dan terdapat goresan cukup panjang disana.

"Yaampun, neng Katty." Bi Oje yang kebetulan sedang lewat langsung membantu Katty berdiri.

"Sakit gak neng? Di obatin dulu ya? Sebentar." Namun saat akan pergi Katty menahan tangan Bi Oje.

"Gak usah Bi, gapapa. Nanti juga ilang sakitnya, aku mau pergi buru-buru. Makasih ya, Bi." Setelah mengatakan itu Katty kembali berlari, namun pelan.

Saat sampai dimotor Seno, terlihat kakaknya tengah menatap lutut Katty yang memerah.

"Jatoh?" Tanyanya.

Katty nyengir. "Iya," balas Katty.

"Kebiasaan banget, hati-hati kenapa sih? Setiap hari ada aja jatohnya, heran gue."

"Ya namanya juga idup, Sen. Ada jatohnya," sahut gadis itu.

"Terserah. Cepet naik!"

Katty mendelik. "Biasa aja dong, kayak lagi pms aja lo. Ngegas mulu dari tadi," cibir Katty kesal.

"Jangan ngomong terus, mau gue tinggal?"

"Iya iya!" Dengan kaki yang masih ngilu, Katty naik ke motor Seno.

•••

Motor Seno berhenti di halaman rumah Gallio yang cukup ramai. Di rumah sebelah Gallio terdapat karpet merah, dengan tenda yang cukup besar membuat Katty bingung, apakah akan ada Celine Dion yang berkunjung? Atau Blackpink?

Disana juga terdapat ibu-ibu kosidahan dengan baju gamis berwarna pink dan hijab warna hitam. Membuat Katty semakin yakin jika Blackpink akan mengunjungi rumah Gallio.

"Pasti ada Blackpink," ujar Katty setelah turun dari motor Seno.

"Hah? Yang bener lo?! Gue gak sekolah aja deh, mau liat ayang Lisa."

"Tanya dulu lah sama Gallio, nanti kalo yang dateng Blackjack gimana?"

"Gapapa, gue juga suka Blackjack," sahut Seno.

Katty or Lily? (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang