"Sesuatu yang tak mampu di ubah dengan tangan, ubahlah dengan hati."
Happy reading
•••
Gallio menghela napas berat melihat kelakuan Katty. Bagaimana tidak? Setelah dia masak, alat-alat dapurnya tidak kembali pada tempatnya alias di tinggal begitu saja.
Sekarang Katty malah asyik menonton kartun di televisi sambil mengelus kucingnya dengan satu jari yang tidur di sofa. Katty sesekali hanya mencolek bulu kucingnya. Melihat itu Gallio tersenyum tipis merasa senang karena bisa menghilangkan ketakutan gadis itu sedikit demi sedikit.
"Jangan di elus aja, coba dipangku." Gallio berujar saat dia ikut duduk di sofa itu.
Katty lantas menggeleng. "Engga, belum berani gue."
"Gini deh, kalo lo bisa mangku kucing lo dalam waktu 3 menit , lo bisa minta apapun yang lo mau dan gue bakal turutin mau lo." Gallio tersenyum miring, menatap raut wajah Katty yang terlihat bingung.
"3 menit?" Tanya Katty memastikan.
"Iya. Sebaliknya kalo lo nyerah duluan atau gagal, lo harus kasih sesuatu buat gue. Gimana?" Tawar Gallio.
Katty berpikir sejenak. Bisa kah dia melakukannya? Namun, Katty benar-benar masih belum berani melakukannya. Jika hanya mengelus saja Katty sudah berani.
"Enggak, gue milih nyerah."
"Setidaknya usaha dulu."
Gallio memangku kucing Katty, lalu mengelus lembut bulunya. Katty yang melihat Gallio dengan mudahnya memangku kucing itu nampak menimbang keputusannya.
"Oke, gue mau." Katty berucap yakin setelah cukup lama berpikir. "Ajarin cara pdkt-nya," lanjut gadis itu menatap lekat manik Gallio.
"Sini deketan," titah cowok itu.
Katty menurut, dia mendekat duduk di samping Gallio. Kemudian tangan Gallio meraih tangan Katty yang terasa dingin untuk menyentuh lebih intens kucingnya. Dapat di pastikan gadis itu tengah gugup sekarang. Gugup karena dua hal, pertama karena kucing, kedua karena tangannya kembali di pegang Gallio.
Rasa suka Katty pada Gallio mungkin sekarang sudah tahap maksimal.
"Santai aja, bayangin kucing ini sahabat lo." Gallio berujar saat merasakan ketegangan yang ada di dalam diri Katty.
"Kayak Gia?"
"Iya, bayangin kucing lo ini Gia. Lo ajak dia ngobrol dulu, terus buat dia nyaman, terus tinggalin."
"Eek! Itu mah kelakuan lo kali," kesal Katty.
Padahal Katty tadi mendengarnya dengan serius. Tapi cowok itu bisa-bisanya bercanda.
"Nah, ini nih. Lo gak santai, kucing lo gak bakal nyaman kalo lo terlalu bawa serius. Kucing itu maunya lo kalem, gak berlebihan."
Katty mendelik tidak terima. "Gue ini kalem, cuma lo nya aja ngeselin."
Gallio tertawa pelan, merasa gemas dengan Katty. "Lo lucu kalo marah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Katty or Lily? (Revisi)
Teen FictionCover by : pinterest. _____ "Gue juga kasih dia kucing, tapi kenapa dia tetep gak sayang sama gue?" Kattya Valonia Jasmine, cewek yang takut sama kucing tapi suka sama orang pencinta kucing. Kebayang tidak susahnya beradaptasi dengan kucing-kucing m...