Happy reading.
•••
Butuh banyak waktu untuk merampungkan sebuah mahakarya yang indah. Banyak kerja keras dan kesabaran di dalamnya. Seperti yang di lakukan Katty malam ini, dia tengah sibuk membuat sesuatu untuk menarik perhatian seseorang yang sangat dia dambakan.
Apa mahakaryanya?
Sesuatu yang bisa dimakan.
Katty membuat cheese cake untuk Gallio, dengan penuh semangat dia mengikuti tutorial memasaknya di YouTube. Sejujurnya, ini kedua kalinya Katty membuat makanan karena dia juga pernah memasak untuk Gallio sebelumnya.
Yang pertama kali dia buat adalah nasi goreng sosis dengan Gia. Namun, cowok itu malah memberikan nasi goreng hasil kerja kerasnya kepada kucing terlantar di jalanan. Menyebalkan bukan?
Tidak salah sebenarnya memberi makan kucing, tapi apa harus dengan nasi goreng buatannya? Makanya, untuk mencegah hal itu tidak terjadi lagi, Katty membuat makanan yang mungkin akan dimakan oleh Gallio. Semoga saja.
"Kok ada pembantu baru pada gak bilang-bilang sih?" Ujar seorang lelaki yang tiba-tiba muncul menggunakan kaos pendek dengan celana kolor, menuju kearah Katty yang kini membelakangi nya karena sibuk mengaduk adonan.
Katty mendelik sebal, kemudian berbalik menatap laki-laki itu. "Ini gue, Katty!"
Seno— kakak Katty tampak terkejut. Wajahnya nampak tidak percaya jika sang adik satu-satunya pergi ke dapur, bahkan memasak. Karena biasanya Katty akan kedapur jika mendesak saja, selebihnya dia akan dikamar menunggu makanan dibawakan oleh mbak oje pembantu dirumahnya.
"Ini beneran lo kan, Katt?" Tanya Seno, tidak percaya.
"Menurut lo?" Jengah Katty.
Seno dan Katty hanya terpaut 1 tahun, namun mereka sama-sama kelas 12 sekarang. Itu dikarenakan Seno tidak naik kelas 1 kali saat SD. Sehingga mereka berdua sekarang satu angkatan.
Seno di MIPA 5 sedangkan Katty MIPA 2 bersama Gia, meski begitu mereka sama-sama tidak memiliki interaksi layaknya adik kakak jika di sekolah. Itu karena Katty tidak mau jika harus repot menghadapai sikap perempuan yang menyukai kakaknya.
Seno itu tampan, dia banyak di sukai disekolah karena tampan dan pandai berkata manis pada siapapun, termasuk guru sekalipun. Sebenarnya Katty malas mengatakan ini, tapi ia harus mengakuinya.
"Tumben banget anjir, lo lagi gak kenapa-kenapa kan?" Tanyanya lagi.
Katty yang jengah pun tidak menghiraukannya. Dia melanjutkan kegiatan mengaduk dan memasukan adonan ke cetakan. Seno tidak kembali bersuara, memilih duduk di meja makan menatap Katty yang sibuk memasukan adonan ke dalam oven.
Katty ikut duduk di meja makan, menatap Seno yang juga menatapnya penuh tanya.
"Bikin kue buat siapa lo?"
"Buat temen lo."
Alis Seno mengernyit. "Si Veve?"
"Bukan," jawab Katty, kemudian membuka ponselnya. Lalu menunjukan foto seorang Gallio yang dia ambil saat bersama kucing kesayangannya minggu lalu.
"Lo suka sama dia?" Tanya Seno dengan wajah bingung.
Katty mengangguk antusias, membuat
Mata Seno membelalak. Terkejut? Pasti. Pasalnya, baru kali ini Katty secara terang-terangan menunjukan orang yang dia suka.Selama ini Katty tidak pernah mengatakan apapun tentang kisah percintaannya, tidak seperti Seno yang baru di lirik cewek cantik saja langung ngadu kepada seluruh warga Indonesia. Berlebihan memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katty or Lily? (Revisi)
Teen FictionCover by : pinterest. _____ "Gue juga kasih dia kucing, tapi kenapa dia tetep gak sayang sama gue?" Kattya Valonia Jasmine, cewek yang takut sama kucing tapi suka sama orang pencinta kucing. Kebayang tidak susahnya beradaptasi dengan kucing-kucing m...