Happy reading
•••
Setelah kejadian sore tadi, Ryuka langsung mengambil kucing itu di klinik hewan. Kabar baiknya kucing itu sudah jauh lebih baik, hanya tinggal pemulihan.
Ryuka memasukan kucing itu kedalam kandangnya. Lalu dia membawanya pergi. Berjalan kaki di malam hari merupakan hal yang Ryuka sukai, dengan bersenandung kecil dia melalui gelapnya malam. Namun teringat jika kucing ini belum makan lagi, dia mampir ke supermarket terdekat.
Keadaan supermarket itu cukup ramai, karena malam ini adalah malam minggu. Banyak pasangan muda yang menggunakan waktunya untuk berkencan. Ryuka mulai mencari barang yang dia cari.
Di sisi lain, di tempat yang sama. Gia dan Dathan tengah memesan sosis, sebenarnya ini adalah keinginan Dathan sejak lama. Karena tidak ada yang menemani, maka Dathan mengajak Gia dengan mengimingi es krim matcha kesukaannya.
"Jadi rencana apa yang bakal kita lakuin besok?" Gia bertanya pada Dathan yang sibuk memakan sosis indomei dengan rakus.
"Kita buat sederhana aja kali ya?" Pikir Dathan sambil mengunyah makanannya.
"Mana main, masa sederhana sih? Minimal manggil blackpink lah." Gia mencibir.
"Mata lu! Blackjack yang dateng nanti," ucap Dathan asal.
"Yaudah kalo gitu undang semua NCT gimana?" Ucapan Gia semakin Ngawur.
Dathan berdecih. "Buat apa? Orang ada yang lebih ganteng dari mereka kok."
"Hah? Siapa?" Bingung Gia.
"Gue." Dathan menaik-turunkan alisnya dengan wajah tengil.
Gia meringis, kemudian melahap eskrim kesukaannya. Mereka berdua tengah duduk di luar supermarket, sambil menikmati malam yang dingin.
Mata Dathan menelisik sekitar, matanya menajam saat melihat objek yang tidak asing dimatanya. Hatinya berdesir melihat gadis yang selama ini dia cari. Iya, Ryuka. Gadis itu tengah memberi makan seekor kucing.
"Gia, lo tunggu disini ya? Nih uang kalo mau jajan lagi, gue tinggal sebentar." Dathan mengeluarkan uang dari dompetnya, kemudian bergegas tanpa menunggu jawaban Gia.
Gia menatap bingung kepergian Dathan, namun hatinya bersorak senang. Yang terpenting dia bisa jajan sepuasnya sekarang!
•••
Katty menatap kosong kamar Seno yang masih tertutup rapat, agaknya Seno benar-benar tidak ingin bicara apapun dengannya. Menghela napas berat, Katty berlalu dari sana.
Malam ini Katty berniat pergi ke rumah Gallio dengan membawa kucingnya, Babu. Keputusan tersulit yang dia ambil sudah ada ditangannya yaitu memberikan Babu pada Gallio untuk menggantikan Lily, mungkin keputusannya ini akan sulit diterima oleh cowok itu.
Tapi tidak apa! Setidaknya Katty sudah berusaha.
Katty hanya menggunakan hoodie oversize dengan celana bahan. Kali ini dia akan ke rumah Gallio menggunakan motornya.
"Gue harap dia bisa terima kucing ini," gumam Katty setelah menjalankan motornya meninggalkan rumah.
Sekian lama mengendarai motor itu, Katty sampai di tempat tujuannya. Rumah Gallio. Tampak sepi dan sangat tentram. Entah kenapa jantung Katty berdetak lebih kencang dari biasanya. Dia meneguk slivanya kasar.
Menarik napas dalam, Katty mulai melangkah ke rumah itu. Tangan penuh luka itu mengetuk pelan pintu rumah Gallio.
Tidak lama pintu terbuka, menampilkan Gallio yang terlihat baru membersihkan diri. Apakah jantung Katty aman? Tentu saja tidak! Ini adalah pemandangan terindah baginya, melihat Gallio terlihat segar dan wangi adalah hal yang selalu ingin Katty lihat sepanjang hari. Bahkan jika bisa, Katty ingin memeluk erat cowok itu saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katty or Lily? (Revisi)
Roman pour AdolescentsCover by : pinterest. _____ "Gue juga kasih dia kucing, tapi kenapa dia tetep gak sayang sama gue?" Kattya Valonia Jasmine, cewek yang takut sama kucing tapi suka sama orang pencinta kucing. Kebayang tidak susahnya beradaptasi dengan kucing-kucing m...