Happy reading
•••
Hari ini, hari Minggu. Gallio tengah memberi makan kucing-kucingnya di depan rumah, dengan menggunakan kaos lengan pendek dan boxer, Gallio sangat cekatan mengatur kucing-kucingnya untuk tertib.
Saat sedang asik melakukan aktivitasnya itu, Gallio di kejutkan dengan Lilya yang tiba-tiba menepuk pelan pundaknya. Gadis itu tersenyum manis sampai matanya menyipit. Hal itu membuat Gallio ikut tersenyum.
"Kamu lagi ngapain?" Tanya Lilya.
"Seperti yang kamu liat," balas Gallio, sambil tersenyum manis.
Lilya terkekeh kikuk. Jawaban Gallio kenapa membuat perasaannya tidak nyaman?
"Ngomong-ngomong, aku belum pernah liat Lily selama pulang kesini, dia kemana?"
Gallio seketika menoleh, detak jantungnya menjadi lebih cepat. Ini adalah hal yang Gallio tutupi sejak lama, itu karena dia tidak mau Lilya menjadi kepikiran dan membuat kondisinya memburuk.
"Ada kok, cuma lagi aku titipin ke dokter hewan. Soalnya dia sakit," bohong Gallio, sebisa mungkin tidak ada kepanikan di wajahnya.
"Sakit apa? Di dokter Farzan kan? Yaudah nanti sore kita kesana ya, aku mau liat kondisinya. Aku juga kangen banget sama Lily. Mau peluk dia," ucap gadis itu dengan semangat.
Gallio tersenyum kaku, bagiamana ini? Apa yang harus dia lakukan? Mau jujur pun sudah kebablasan bohong. Tapi jika dia tidak jujur maka Lilya akan dengan keras kepala untuk pergi ke dokter itu. Dan akan membuatnya semakin kecewa.
"Ly, aku bicara dulu ya? Tapi kalo aku udah ngomong ini kamu jangan marah dulu, okey?" Gallio menatap wajah Lilya dengan lekat yang ada di hadapannya.
Walaupun kebingungan Lilya tetap mengangguk mengiyakan.
"Sebenernya Lily hilang pas aku lagi jalan pagi sama Katty, mungkin sekarang udah mau 1 bulan dia hilang. Tapi Katty lagi berusaha nyari, kita tunggu kabarnya aja ya?"
Mendengar penjelasan Gallio, Lilya merasa kecewa. Kenapa dari awal Gallio harus menutupi kesalahan Katty dan berbohong kepadanya?
"Kok kamu harus bohong dulu? Kamu tau kan? Aku gak suka di bohongin, Lio." Mata Lilya menatap Gallio dengan raut wajah kecewa.
"Maaf Ly, aku gak bermaksud. Aku cuma takut kamu kepikiran kalo denger kabar ini, jadi aku sembunyiin sampai Lily ketemu. Maaf ya?" Sesal Gallio.
Lilya menatap Gallio dengan raut sedih. "Kalo Lily mati gimana? Dia mau tanggung jawab? Udah mau sebulan loh, kamu gak takut Lily mati karena kelaparan? Otak dia dimana sih, kok bisa sampe ilang gitu."
Gallio menjilat bibirnya yang kering, dia merasa kali ini Lilya sedang marah sekali.
"Aku gak mau tau Lily harus ketemu secepatnya." Setelah mengatakan itu, Lilya dengan kekecewaannya pergi dari sana.
Gallio menatap punggung Lilya yang perlahan menjauh, hatinya merasa bersalah.
•••
"Kamu itu gimana sih?! Kerjaannya buat masalah terus, saya pusing denger aduan dari sekolah. Liat adik kamu coba, dia jarang buat masalah, masih bisa di andalkan. Gak kayak kamu cuma jadi beban aja, mikir Seno! Kamu udah gede, jangan bisanya buat ulah terus!" Deswita memijat pelipisnya setelah mengatakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Katty or Lily? (Revisi)
Teen FictionCover by : pinterest. _____ "Gue juga kasih dia kucing, tapi kenapa dia tetep gak sayang sama gue?" Kattya Valonia Jasmine, cewek yang takut sama kucing tapi suka sama orang pencinta kucing. Kebayang tidak susahnya beradaptasi dengan kucing-kucing m...