Disisi lain ada pria tampan yang sedang duduk menikmati alkoholnya.
Sean. ia benar dia adalah Sean Alexander, dia sering datang ke bar mewah milik Deon apalagi jika dia merasa sedang lelah dengan pekerjaannya maka dia akan datang kesini untuk minum terkadang juga hanya untuk melepaskan nafsunya.
.
.
"Airin ayo kita duduk dulu disana karena aku akan menerima telfon dulu" dengan suara yang cukup keras Deon mengajak Airin untuk duduk dulu karena ada yang meneleponnya.Karena dia tidak bisa meninggalkan Airin menari sendiri disini karna disini terlalu banyak orang apalagi dalam keadaan Airin setengah mabuk.
Deon menarik tangan Airin dari kerumunan orang-orang yang sedang manari dan mendudukkannya dikursi.
"Kau jangan kemana-mana tunggu disini sebentar aku mau menerima telfon dulu" ucap Deon lalu dia pergi meninggalkan Airin sebentar.
Airin yang sudah mabuk dia sudah tidak bisa mengendalikan tubuhnya.
Dia ingin kembali menari dia berjalan dengan sedikit sempoyongan.
Tapi saat dia melewati kursi kursi matanya seperti melihat sesuatu yang menarik dia berhenti dikursi itu, dia melihat seorang laki-laki yang sedang duduk disana.
Melihat tingkah Airin yang menatap laki-laki itu, laki-laki itu juga menatap Airin dengan mata tajamnya tetapi lelaki itu tetap duduk ditempatnya meskipun matanya tertuju pada Airin.
Tiba tiba Airin menghampiri laki-laki itu dan duduk cukup dekat dengan pria tersebut.
"Aku seperti pernah melihat mu tapi diamana ya" celotehan dari mulut Airin yang matanya masih memandang pria tersebut.
"A... Aku baru ingat kau pria yang bajunya terkena lipstikku kan" tebak Airin.
Airin tertawa karena dia sudah menebak benar pria itu siapa.
Lalu Airin ingat juga kata-kata yang diucapkan pria tersebut di pesta, dan itu membuatnya kesal.
Airin marah-marah tidak jelas kepada Sean pria yang mengatainya ceroboh dipesta. yaitu yang kebetulan dia bertemu disini jadi Airin balas mengatainya.
Tapi Sean tidak menghiraukan omongan Airin si gadis ceroboh menurutnya, dia masih menikmati alkoholnya bagaikan tidak ada yang menggangunya meskipun suara Airin cukup keras.
Karena merasa diabaikan Sean, alias pria menyebalkan menurut Airin, akhirnya Airin memegang kepala Sean agar pria itu melihat wajahnya.
Mata merekapun saling bertemu.
Tapi Airin yang sedari tadi mengoceh tiba-tiba berhenti karena melihat wajah tampan Sean dari dekat."Ternyata kau sangat tampan" puji Airin.
Entah apa yang merasuki tubuh Airin tiba tiba Airin mendekatkan wajahnya pada wajah sean lalu menempelkan bibirnya ke bibir Sean.
Sean cukup terkejut dengan apa yang perempuan ini lakukan, bukankah tadi dia sedang memarahiku batin Sean.
Tapi itu hanya menempel dia tidak menggerakkan bibirnya, apakah ini bisa disebut ciuman.
Karena jarak mereka yang cukup dekat dan Sean laki-laki normal, Sean mengikuti nafsunya dia menggerakkan bibirnya menikmati bibir sexy Airin.
Diangkatnya Airin agar duduk dipangkuan Sean tanpa melepaskan ciumannya.
Airin sudah duduk dipangkuan Sean dengan bibirnya yang masih dinikmati Sean, Sean sedikit kesal karena airin tidak membalas ciumannya, Sean menggigit bibir Airin agar Airin membuka mulutnya dan membalas permainan yang dilakukan Sean dibibirnya.
Akhirnya Airin membuka mulutnya karena ulah gigitan Sean, karena ada kesempatan Sean langsung memperdalam ciumannya Hingga Airin terbawa suasana untuk membalas ciuman Sean, Sean tersenyum menang karena mendapatkan yang dia inginkan.
Disisi lain tanpa mereka sadari ada yang mengintai kegiatan mereka berdua, orang tersebut tersenyum bahagia dan puas karena mendapatkan berita yang sangat besar.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED WIFE
Roman d'amour*TAMAT* "sangat berisik dan manja kenapa aku harus menikah dengan gadis itu bahkan dia saja tidak bisa mengurus dirinya sendiri" ~ Sean Alexander " Apakah aku tidak mimpi diusia yang masih cukup muda ini aku akan menikah dengan pria berusia 30 tahun...