*TAMAT*
"sangat berisik dan manja kenapa aku harus menikah dengan gadis itu bahkan dia saja tidak bisa mengurus dirinya sendiri" ~ Sean Alexander
" Apakah aku tidak mimpi diusia yang masih cukup muda ini aku akan menikah dengan pria berusia 30 tahun...
Airin menggerakkan tubuhnya dia membuka sedikit matanya, terlihat sinar matahari yang masuk ke dalam kamar, Airin melihat kesamping tapi Sean tidak ada, dia melihat sekeliling ruangan dan betapa Airin sangat terkejut dan panik saat tersadar jika ini bukan kamar hotelnya.
Airin segera bangkit dari tidurnya dan berlari keluar betapa dia sangat terkejut ketika melihat dia sekarang berada di atas kapal dan terlihat lautan yang luas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia mencari Sean tapi Sean tidak terlihat, didalam pikirannya dia teringat dengan penculikan.
"Astaga tidak mungkin aku sekarang diculik"
Tapi tiba-tiba Sean keluar entah dari mana. Airin yang melihat kedatangan Sean dia segera memeluk Sean.
Sean cukup terkejut ketika mendapat pelukan dari airin. Dan dia cukup khawatir saat mendengar Airin menangis.
"Ada apa kenapa kamu menangis"
"Aku takut Sean"
"Kenapa kau takut, apa kau melihat seseorang disini atau ada hal yang aneh"
Sean mulai siaga saat mendengar Airin menangis dan ketakutan. Karena hari ini Sean tidak membawa anak buahnya jadi Sean harus lebih siaga.
"Aku takut, aku kira aku tadi diculik, dan aku mencari mu tapi kau tidak ada"
Sean yang mendengar itu dia menahan tawanya, bagaimana bisa istrinya ini berpikir seperti itu.
"Sudah jangan menangis. Kau akan aman saat bersama ku."
Sean mengusap air mata airin dan membelai lembut pipi Airin.
"Terus ini apa kenapa kita bisa ada disini dan kau tadi kemana"
"Ini hadiah untuk istri ku" Ucap Sean dan mengecup bibir Airin
"Bukankah kamu sangat menyukai laut"
Airin menautkan kedua alisnya dia sedikit kesal karena Sean sudah membuatnya menangis gara-gara panik dan takut diculik.
"Tapi bagaimana bisa kau membawaku kesini bukankah semalam aku sedang tidur dikamar hotel"
"Aku menggendong istri ku dan kau tau aku memiliki istri yang cantik tapi jika dia sudah tertidur dia akan seperti orang pingsan."
Sean tertawa melihat wajah Airin yang kesal dan Airin memukul lengan Sean karena tidak terima tidurnya dikatai seperti orang pingsan.
Aku dan Sean sekarang sedang menikmati indahnya pemandangan laut, laut yang sangat indah.
Airin sangat menyukai laut karena menurutnya jika dia melihat laut membuat Airin tenang dan merasa bebas.
Aku dan Sean sedang berbaring dengan posisi Sean memeluk tubuh ku. Aku sesekali menatap wajah Sean.
Aku tidak tau apa yang ada didalam pikiran Sean. Sean itu pria yang tidak bisa ketebak dan misterius.
