Airi mengernyitkan dahinya heran dan bingung melihat ada beberapa koper diruang tamu.
Airin bertanya kepada salah satu pelayannya "koper siapa ini kenapa ada disini"
"Itu koperku sayang" jawab Sean memeluk tubuh Airin dari belakang.
Setelah Sean tau keberadaan istrinya dia sudah berencana untuk ikut tinggal di Korea karena Sean tau jika airin pasti akan menolak jika diajak pulang sekarang.
Airin melepaskan pelukan Sean dan berbalik menghadap Sean "apa yang kau pikirkan bagaimana pekerjaan mu"
Sean tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya agar sejajar dengan wajah Airin "aku bosnya dan aku bebas melakukan apa pun".
"Jangan seperti itu Sean"
Sean mengecup bibir Airin agar airin berhenti berdebat dengannya "tenang saja semua akan beres".
Airin memandang wajah Sean dengan wajah kesalnya ini yang Airin kurang suka dengan sifat Sean, Sean selalu memanfaatkan kekuasaannya.
Sean selalu tersenyum karena hatinya sangat bahagia bisa bertemu dan hidup bersama dengan airin lagi.
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.
"Astaga Airin apa yang kau lakukan cepat letakkan" saat Sean turun ke bawah dia cukup terkejut ketika melihat airin membawa toples makan
"Ada apa" jawab Airin heran
"Kau sedang hamil jangan mengangkat beban berat"
Airin memutar bola matanya malas semenjak kepulangan Sean dan Airin dari dokter kandungan Sean menjadi lebih posesif terhadap airin.
"Ini tidak berat ini hanya sebuah toples yang berisi cemilan"
"Sama saja biar aku saja. Ayo"
"Jika kau membutuhkan sesuatu kau bisa minta tolong aku atau menyuruh orang yang ada disini"
Mereka berdua sekarang sedang berada diruang tengah menikmati tontonan kartun tapi Sean sedari tadi mulutnya tidak bisa diam dia berbicara terus menerus tidak membolehkan Airin ini itu.
"Sayang kau dengar kan apa yang aku katakan"
Airin mengangguk mengerti karena sudah malas menanggapi omongan Sean yang tidak masuk akal.
"Kau tau aku sangat merindukan mu dan anak kita aku juga sangat mencintaimu aku takut saat kau tidak ada di sisiku" ucap Sean mengelus perut Airin.
"Sayang"
Airin tidak menjawabnya karena malas. Sean mengelus rambut panjang Airin dan mencium pipi.
Sean semakin nakal dia menciumi wajah dan leher Airin. Airin menggeliat karena merasa geli.
"Sean apa yang sedang kau lakukan" Airin menoleh ke arah Sean terlihat wajah tampan Sean yang tersenyum nakal.
Airin menelan ludahnya saat Sean memberi kode. Airin tau apa yang Sean inginkan sekarang.
"Tapi aku sedang menstruasi
sekarang" ucap Airin dan dia baru ingat jika sekarang dia sedang hamil maka "maksud ku aku sekarang sedang""Sedang apa"
"Perut ku sedang"
Kata-kata Airin terpotong oleh kecupan singkat dibibirnya
"Kau ingat kata dokter kan tapi jika kau tidak mau tidak apa-apa tapi.." Sean membelai lembut rambut panjang Airin.
"Ijinkan aku mengelus-elus anak kita. Bolehkah"
Sebenarnya Airin tidak percaya dengan omongan Sean tapi Airin merasa kasian melihat wajah Sean dan terkadang Airin juga menginginkan perutnya dielus-elus karena rasanya enak dan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SPOILED WIFE
Romance*TAMAT* "sangat berisik dan manja kenapa aku harus menikah dengan gadis itu bahkan dia saja tidak bisa mengurus dirinya sendiri" ~ Sean Alexander " Apakah aku tidak mimpi diusia yang masih cukup muda ini aku akan menikah dengan pria berusia 30 tahun...