Kiara melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Rasanya Kiara ingin segera merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Ketika melewati ruang keluarga ternyata ayah, ibu dan adiknya sedang berkumpul menonton tv sambil menikmati cemilan buatan ibu.
"Loh kakak kapan pulang? Ko ibu gak denger suara motor kakak?" Ucap ibu sambil menelisik anak keduanya karena Kiara nampak lesu saat memasuki rumah.
"Barusan Bu, kakak ke kamar dulu ya Bu, cape banget mau istirahat." Kiara pamit karena ingin cepat sampai di kamarnya. Namun langkahnya terhenti karena pertanyaan dari ibu
"Teteh katanya pulang agak malam, kakak tadi ketemu teteh gak di kampus?" Ibu menanyakan Kinan pada Kiara yang memang satu kampus.
"Iya Bu tadi teteh bilang katanya mau ke toko buku yang dijalan merdeka sama a Aiden. Katanya ibu sama ayah gak usah khawatir nanti teteh pulangnya dianterin sama a Aiden." Setelah mengucapkan itu Kiara lantas pergi menuju kamarnya.
"Ah akhirnya bisa rebahan juga, sumpah gak kuat banget ini rasanya punggung gue kalau terus terusan bolak balik ke kampus. Ah bisa gak sih jarak kampusnya Deket aja gitu biar gue gak cape banget." Kiara terus mengeluarkan keluh kesahnya yang selama 3 semester baru ia rasakan.
Terlalu lama tertidur karena rasa lelah yang menderanya Kiara terbangun saat matahari sudah tergantikan dengan cahaya bintang yang berjajar di langit. Sambil mengucek matanya dan mengumpulkan cahaya yang masuk melalui retina nya, Kiara melirik jam dinding yang ada di kamarnya. Ternyata sudah jam 9 malam dan ia tertidur selama 4 jam sehingga membuat Kiara melewatkan jam makan malam.
Dengan langkah gontai Kiara berjalan memasuki kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Kiara memasuki kamar mandi untuk membersihkan badannya, di bawah guyuran shower dengan dinginnya air pikirannya berkelana memikirkan kejadian tadi siang di kampus. Kiara kesal kenapa disaat seperti ini pikiran itu masih saja terus menghantuinya. Merasa bosan dengan pikirannya Kiara menyudahi mandinya dan bergegas turun ke bawah untuk mencari makan malam.
Saat menuruni tangga tiba-tiba Kiara mendengar suara orang-orang ngobrol dan sesekali disertai candaan.
"Siapa yang bertamu jam segini? Apa ayah sama ibu lagi ada acara sama temen-temen nya?" Gumam Kiara yang merasa penasaran dengan suara yang berasal dari ruang keluarga. Kiara terus melangkah kakinya menuju sumber suara dan matanya kaget melihat siapa yang sedang berkumpul dengan anggota keluarganya."Eh kakak udah bangun, sini kak gabung sama kita, nih ada A Aiden pacarnya teh Kinan. Kakak udah kenal kan sama A Aiden?" Ibu terus berbicara dan memperkenalkan Aiden pada Kiara seakan Kiara belum mengenal Aiden. Padahal Kiara sudah mengenal Aiden, siapa yang tidak kenal dengan Aiden Pratama si mahasiswa kedokteran dengan tingkat ketampanan sama seperti aktor Korea dan pernah menjadi ketua BEM fakultas kedokteran. Nama Aiden Pratama sudah pasti dikenal oleh banyak mahasiswa di kampus.
"Hai Ara, apa kabar?" Aiden menyapa Kiara yang masih diam ditempat semula tanpa berniat bergerak sedikitpun. Kiara sibuk dengan pikirannya kenapa Aiden harus bertamu ke rumahnya dan kenapa Kiara harus bertemu lagi dengan Aiden. Harusnya pertanyaan itu tidak Kiara pikirkan karena Aiden adalah pacar Kinan yang sudah pasti bisa kapan saja bertamu ke rumah ini apalagi melihat ibunya yang sangat menyambut Aiden dengan senyuman hangatnya sudah pasti ibunya ini merestui Aiden pacaran dengan Kinan.
Kiara hanya menganggukkan kepala sebagai balasan atas sapaan Aiden. Apalagi Aiden menyapanya dengan nama yang sudah lama ia lupakan namun kini nama itu terdengar lagi dan sialnya panggilan nama itu keluar dari mulut laki-laki yang sangat Kiara hindari.
"Loh a Aiden tau nama kecil panggilan kak Ara? Biasanya yang panggil kak Ara itu cuma keluarga aja. Tapi a Aiden bisa tahu ya panggilan kecil kak Ara." Ucap si bungsu Kintan Tri Narendra. Gadis berusia 17 tahun yang sedang sibuk menyiapkan tes masuk PTN.
"Eh iya itu asal panggil aja sih, sebagai bentuk pengenalan biar aku sama Ara gak canggung lagi kalau ketemu, ya kan Ara?" Aiden berusaha menjawab pertanyaan Kintan yang tiba-tiba membahas tentang panggilan nama kecil Kiara yang tidak banyak orang ketahui karena panggilan itu hanya digunakan oleh keluarga dan orang terdekat bagi Kiara.
Melihat reaksi Aiden yang berusaha untuk terlihat santai di situasi seperti ini, Kiara juga yakin bahwa sebenarnya Aiden tidak ingin berada di situasi ini. Seperti nya Aiden juga tidak ingin berada di situasi yang melibatkan Kiara. Jika Aiden juga seperti itu, lantas kenapa Kiara selalu harus berurusan lagi dengan Aiden Pratama.
.
.
.
TBC
Jangan lupa vote sama komen ya biar bisa jadi masukan untuk kedepannya
.
See you
-12 Februari 2023-
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
RomanceApakah terlahir sebagai anak tengah itu harus selalu mengalah sama kakak agar terkesan menghormati? Apakah terlahir sebagai anak tengah juga harus selalu mengalah sama adik sebagai rasa sayang? Jika keduanya itu benar, lantas kapan saatnya anak teng...