30 menit dalam pelukan Aiden dan kini suhu tubuh Kiara sudah berangsur membaik membuat Kiara semakin nyaman berada dalam pelukan Aiden. Tanpa Kiara sadari bahwa kini Kiara enggan untuk melepas pelukannya Aiden. Padahal Kiara tahu posisi mereka saat ini akan membahayakan mereka untuk kedepannya, namun Kiara ingin merasa egois untuk kali ini saja.
"Hmm a boleh merem dulu gak? Aku mau pake baju aku. Baju aku sekarang dimana ya a?" Tanya Kiara yang kini memecahkan keheningan dalam mobil Aiden. Kiara merasa posisinya bersama Aiden sudah sangat memalukan walaupun Aiden tidak berniat untuk melecehkan Kiara.
"Ada di jok belakang Ra. Aa gak merem juga udah lihat sedikit Ra." Ucap Aiden dengan posisi yang tidak berubah sama sekali dan tersu memandang wajah Kiara yang kini berada dalam dekapannya.
"Pliss a aku malu banget. Boleh ya a tutup dulu matanya."
"Oke deh aa tutup mata nih ya." Ucap Aiden sambil menahan senyumnya yang gemas melihat tingkah Kiara saat ini.
Aiden melepaskan pelukan Kiara dan kini berusaha untuk menutup matanya, namun Aiden tidak sepenuhnya menutup mata melainkan Aiden sedikit mengintip apa yang akan Kiara lakukan. Kiara berusaha menutupi bagian depannya dengan kedua tangannya yang kini terekspos walaupun Aiden dari tadi sudah sangat lama memandanginya.
Dengan susah payah Kiara menjangkau baju yang terdapat di jok belakang penumpang mobil Aiden. Namun tiba-tiba tubuh Kiara diangkat dan dijatuhkan tepat di pangkuan Aiden. Siapa lagi pelakunya jika buka Aiden. Tanpa merasa bersalah Aiden memandang wajah Kiara yang kini berada di depannya.
Kiara sungguh kesal dengan apa yang Aiden lakukan. Belum sempat Kiara menjangkau bajunya, kini Aiden sudah kembali berulah lagi dengan ide jahil dan tangan nakalnya.
"A kenapa sih? Turunin aku gak?" Kesal Kiara pada Aiden dengan menampilkan ekspresi wajah kesal. Namun bukannya merasa bersalah atau takut, kini Aiden malah semakin gemas dengan tingkah dan ekpresi wajah Kiara.
"Sebentar aja Ra, aa mau nikmati momen ini sama kamu." Mendengar ucapan Aiden Kiara tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Aiden. Namun tanpa aba-aba kini Aiden mendaratkan bibirnya di bibir manis Kiara yang sudah menjadi candu bagi Aiden.
Cup
Kiara kaget bukan main karena Aiden berani mencium nya lagi tanpa menunggu persetujuan dari Kiara. Merasa tak mendapatkan respon apapun dari Kiara, kini Aiden mulai menyesap dan menggigit bibir bawah Kiara agar Kiara membuka akses untuk lidah Aiden. Sinyal disambut oleh Kiara, kini Aiden mulai semangat dalam mengeksplorasi bibir dan rongga mulut Kiara.
Merasa Kiara akan kehabisan nafas, kini Aiden berpindah pada belahan dada Kiara yang sejak tadi menggoda imannya. Aiden menyesap aruma tubuh Kiara yang memabukan bagi Aiden. Aiden juga memberi beberapa tanda kepemilikannya dibagian tubuh Kiara tanpa Kiara sadari.
Hanyut dalam hasrat yang mereka rasakan, mereka lupa akan apa yang mereka lakukan bisa merugikan mereka di kemudian hari. Mereka lupa memikirkan dampak apa yang akan mereka dapatkan akibat dari perbuatannya saat ini.
●●●
Pukul 10 malam Kiara baru saja sampai di rumahnya. Setelah memarkirkan motor kesayangannya Kiara memasuki rumah yang pastinya sudah di kunci. Untungnya Kiara memiliki kunci cadangan agar bisa masuk ke dalam rumah jika semua penghuni rumah sudah tidur.
Kiara tidak pulang bersama Aiden. Setelah insiden bersama Aiden, Kiara memutuskan untuk pulang sendiri bersama motor kesayangannya walaupun Aiden menawarkan diri untuk mengantarkan Kiara pulang, namun Kiara menolak untuk diantar pulang oleh Aiden.
"Dari mana aja kak?" Tiba-tiba pertanyaan dari ibu yang kini sedang duduk selonjoran sambil menonton acara televisi.
Kiara pikir semua orang sudah tertidur lelap, ternyata masih ada ibu yang kini setia menunggu Kiara pulang.
"Hem tadi abis ketemu temen kampus bu buat bahas acara himpunan."
"Kamu ini kalau mau pulang malam, kabarin ibu, hp nya masih bisa di pake kan? Biar ibu gak cemas nungguin kamu sampai malam. Tuh contoh teteh kalau mau pulang malam pasti minta ijin dulu ke ibu atau kabarin lewat chat. Ini anak gadis main pulang aja jam segini. Ibu perhatiin juga kamu sekarang makin beda kak, kamu kenapa sih? Lagi ada masalah?"
"Engga ada bu, yaudah Kiara ke kamar dulu ya bu."
"Yaudah sana bersih-bersih terus istirahat. Tadinya ibu mau ngomelin kamu tapi udahlah ibu pending dulu sampai besok pagi."
Kiara sudah tidak heran jika ibu nya akan berucap seperti itu. Berbeda terbalik jika kakaknya yaitu Kinan yang pulang malam atau bahkan tengah malam. Rasanya Kiara merasa semakin tidak adil dan Kiara butuh keadilan dirumah ini.
Setelah membersihkan tubuhnya, kini Kiara melihat cermin untuk memakai cream malam. Namun ada yang membuat perhatian Kiara teralihkan yaitu dibagian dadanya ada tanda merah. Kiara rasa tidak digigit nyamuk atau serangga. Kiara sedikit menurunkan baju dibagian depannya dan kiara semakin shock karena tanda merah itu bukan hanya satu namun ada banyak tanda merah.
Kiara bukanlah perempuan polos yang tidak mengerti maksud tanda itu, Kiara yakin siapa pelaku yang telah membuat banyak tanda di tubuhnya ini. Kiara mulai mengolesi foundation untuk menutupi tanda merah tersebut. Namun sayang warnanya masih sangat terlihat.
Frustasi karena tanda merahnya, Kiara kini membaringkan tubuhnya karena merasa sangat lelah dengan aktivitas nya hari ini. Kiara mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang telah membuat Kiara sangat kesal.
A kenapa sih harus bikin tanda banyak banget? Ini namanya pelecehan. Aku bisa loh aduin ini ke kemahasiswaan.
Pesan sudah terkirim, tak lama muncul balasan dari Aiden
Pelecehan itu kalau kamu nya menolak, tapi kita melakukannya dengan posisi sama-sama mau. So, dimana letak pelecehannya? Bahkan kamu sangat menikmatinya sampai keluar desahan.
[Aiden send video]
Kiara sangat kaget dengan isi video yang Aiden kirimkan. Kiara merasa telah di jebak oleh Aiden dan telah di rugikan. Aiden memang sangat licik. Kiara pikir Aiden memang baik karena ingin membantunya, namun ternyata Kiara salah telah menilai Aiden dengan baik.
"Arggh sialan lo Aiden. Mau nya apa sih itu manusia. Kenapa sih teh Kinan bisa cinta mati sama manusia brengsek kaya loh." Kiara terus melampiaskan kekesalannya pada Aiden dengan mencaci maki Aiden lewat umpatan yang sangat ingin Kiara lontarkan langsung kepada Aiden.
"Gimana ya kalau Aiden gunain itu video buat hal lain. Gimana kalau.." Kiara mulai overthinking dengan apa yang akan Aiden lakukan dengan videonya itu. Tak lama muncul notifikasi dari Aiden.
Tenang Ra, ini videonya bakal aa simpan rapi. Asalkan kamu mau ngelakuin apa aja yang aa mau, dan tetap berada di jalur yang aman ya. Kalau kamu membantah aa ya siap-siap ini video kita bakalan aa share.
"Aiden memang sialan. Argh gue harus gimana ini. Dasar licik. Brengsek. Mati aja sih loh Aiden. Gue benci sama lo." Kini Kiara terus melontarkan umpatan nya pada Aiden karena rasa kesal dan marah terhadap apa yang Aiden lakukan. Kiara juga bingung dengan apa yang akan terjadi kedepannya jika Aiden sudah memegang kartu AS Kiara. Akankah Kiara patuh terhadap Aiden? Ataukah Kiara akan tetap angkuh pada Aiden?
●
●
●
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
RomanceApakah terlahir sebagai anak tengah itu harus selalu mengalah sama kakak agar terkesan menghormati? Apakah terlahir sebagai anak tengah juga harus selalu mengalah sama adik sebagai rasa sayang? Jika keduanya itu benar, lantas kapan saatnya anak teng...