Part 6

1.3K 20 4
                                    


Menjadi salah satu pengurus Himpunan mahasiswa Ilkom menjadikan Kiara mahasiswa yang sibuk dengan urusan himpunan dan perkuliahan. Harus pintar membagi waktu antara kuliah dan oraganisasi seringkali membuat Kiara lebih nyaman berada di kampus atau tempat kos Nadira yang berada dekat kampus.

Sesimple alasan Kiara ingin masuk Himpunan, namun tanggung jawab yang Kiara pegang ternyata tidak sesimple alasan Kiara masuk Himpunan Ilkom. Niat awal hanya ingin menyibukan diri agar tidak terlalu terfokus pada lelaki bernama Aiden Pratama, namun selalu ada cara mereka dipertemukan dalam keadaan tak terduga.

Seperti saat ini, Kiara merasa bingung saat melihat kehadiran Aiden ditengah-tengah rapat acara himpunan mahasiswa ilkom yang Aiden sendiri tidak menjadi bagian dari himpunan ilkom. Bagas sang ketua himpunan menyampaikan bagaimana progres kegiatan yang akan mereka lakukan kepada pengurus yang hadir dalam rapat kali ini.

Semua mata terfokus pada apa yang Bagas paparkan, namun Kiara malah sibuk dengan pikirannya yang mempermasalahkan kehadiran Aiden dalam rapat pengurus kali ini. Setelah Bagas selesai dalam pemaparannya, Bagas mempersilahkan bagi pengurus untuk bertanya terkait kegiatan yang akan mereka lakukan.

"Maaf kak Bagas ijin bertanya. Kenapa kita harus mengundang guest star band luar? Padahal masih banyak band nasional atau bahkan band asal Bandung yang bagus untuk tampil di acara kita." Ujar Niken yang merasa keberatan karena guest star yang masih menjadi rencana dalam kegiatan ini.

"Oke, pertanyaan dari Niken gue langsung jawab aja ya. Alasan kenapa kita pilih band luar sebenarnya untuk narik minat pengunjung supaya banyak yang nonton dan nanti banyak dana yang bakal terkumpul. So, menurut gue dengan kita mengundang band luar bakal menarik minat penonton yang banyak." Bagas menjelaskan apa yang menjadi ide dalam kegiatan ini kepada semua anggota pengurusnya.

"Tapi sorry kak, gimana sama budgetingnya. Kita tau sendiri kan kalau ngundang band luar gak cukup sama uang sedikit. Walaupun bukan bagian dari bendahara, tapi kita semua tau kalau keuangan kita belum mencapai sampai situ." Niken yang menentang ide dari Bagas berusaha untuk menjelaskan tentang kemungkinan yang mereka hadapi kedepannya.

"Untuk masalah keuangan kita bisa handle dulu pake uang yang ada. Terus untuk danus juga jalan terus ya, lumayan sih kalau menurut gue buat tambah-tambah. Gimana ada yang mau ditanyain lagi gak? Terkait ide gue, apakah semuanya setuju?" Setelah Bagas mempertanyakan setuju atau tidaknya semua anggota mendadak diam dan saling meliri satu sama lain.

"Kak sorry mau tanya. Ini lo dapet ide dari mana sih kita harus ngundang guest star band luar. Jujur gue masih bingung dan kurang setuju sama ide lo kak." Ucap Nadira yang memang serikali berselisih dengan Bagas. Nadira merasa sangat tidak setuju dengan apa yang Bagas rencanakan. Apapun alasannya, mengundang band luar untuk kegiatan event himpunan bukanlah hal yang harus mereka lalukan.

"Oke, gue jawab ya Nad, kenapa harus band luar dan dapet ide dari mana, gue dapet ide dari acara BEM Fakultas Kedokteran yang bulan lalu baru bikin acara campus fest yang kalian tau sendirikan gimana kerennya acara itu sampai penontonnya aja banyak dari mana-mana. Makanya disini gue ngundang Aiden supaya kita bisa sharing sama Aiden gimana baiknya acara yang bakal kita bikin."

Setelah Bagas mengucapkan nama Aiden, semua mata kini tertuju pada Aiden. Kiara yang enggan melihat Aiden semakin kesal ditambah dengan fakta bahwa Bagas mulai terkontaminasi dengan pemikiran Aiden.

"Oke kak, kalau lo emang terinspirasi dari acara BEM FK, gak masalah, tapi lo harus lihat sisi lainnya dong kak, kita ini Himpunan bukan BEM yang otomatis kuangan kita aja pasti beda sama BEM. Dan dengan seenaknya lo mau bikin acara yang seimbang sama BEM FK. Lo mikirin sampe kesana gak sih kak?" Nadira mulai tidak bisa menahan emosinya sehingga mulai mencecar Bagas di depan forum.

"Jadi maksud lo, kita sebagai Himpuanan gak bisa nyeimbangin BEM? Kita semua sama Nad, gak ada bedanya. Buka pikiran lo, justru dengan kita bikin acara yang sama kaya BEM, nilai kita sebagai Himpunan bakal diakui lebih baik dari Himpunan lain." Tak terima dengan ucapan Nadira membuat Bagas tak bisa menahan emosinya karena merasa anggotanya tidak percaya pada Bagas.

"Oke sorry kak, gue ijin bicara. Dari tadi yang kita bahas itu tentang keuangan di acara ini yang sebenarnya itu jadi ketakutan kita dalam acara ini. Menurut gue sih gapapa kita mau ngundang band luar, tapi gimana ya kak kalau kita pertimbangkan dulu buat guest starnya sambil kita hitung budgeting yang ada." Ucap Kiara yang merasa suasana di dalam ruangan rapat ini semakin panas akibar dari pertentangan Nadira dan Bagas.

"Oke saran dari lo gue tampung ya Ra. Kalau gitu, gue harap lo Kiara sebagai koordinator acara bisa langsung tanya-tanya ke Aiden buat gambaran acara yang akan kita buat. Soalnya Aidnen udah bersedia bantu acara kita. Kayanya untuk rapat kali ini cukup sampai sini ya. Nanti kita bahas lagi di rapat selanjutnya." Mendengar ucapan Bagas yang mengharuskannya berhubungan dengan Aiden demi acara membuat Kiara seakan mati di tempat.

Kiara masih mempertanyakan kenapa setiap momen yang ingin Kiara lakukan harus selalu berhubungan dengan lelaki bernama Aiden Pratama. Seakan Kiara memang diharuskan selalu berurusan dengan Aiden Pratama. Kemungkinan mengikuti Himpunan untuk menghindari Aiden ternyata harus melesat begitu saja, walaupun tidak satu Himpunan dengan Aiden ternyata Kiara masih bisa berhubungan dengan Aiden.

To be continue

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang