Part 20

995 16 7
                                    

"Kak bangun, udah siang. Anak gadis ko bangun nya siang gak baik ih." Ucap ibu membangunkan Kiara yang masih terlelap dalam tidur nya di pagi yang menjelang siang ini.

"Loh ibu kapan pulang?" Tanya Kiara sambil mengucek mata nya untuk menyamarkan cahaya yang masuk ke pandangan nya.

"Ibu udah pulang tadi malam, tapi kamu nya udah tidur. Ayo bangun kak."

"Aduh bu nanti aja deh, aku kan gak ada kuliah hari ini."

"Nah justru itu karena kamu gak ada jadwal kuliah jadi ibu mau minta tolong anterin oleh-oleh buat tante Ririn sama tante Rere."

"Kenapa gak nyuruh teteh atau adek aja sih bu?" Kiara masih malas untuk bangkit dari tempat tidur nya. Entahlah rasanya Kiara masih ingin terus-terusan bermaslas-malasan saat ini.

"Teteh ada jadwal bimbingan, adek juga udah pergi sekolah kak. Ayo dong bangun."

"Iya deh iya" Kiara mengalah dan pergi menuju kamar mandi nya untuk segera membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke rumah tante Ririn dan tante Rere, Kiara turun ke lantai bawah untuk menemui ibu. Saat menuruni tangga ternyata ibu ada di dapur sedang membereskan barang bawaan yang di bawa nya setelah pulang dari luar kota.

"Jadi mana yang haru aku bawa ke tante Rere sama tante Ririn bu?"

"Ini udah ibu masukin ke tas. Ini kasih ke tante Ririn aja, kalau buat tante Rere nanti aja sekalian sama ibu mau etemu tante Rere."

"Hem yaudah deh kalau gitu aku pergi dulu ya bu."

"Iya hati-hati, jangan ngebut ya."

Kiara langsung berjalan menuju garasi untuk mengambil motor kesayangannya. Kiara mulai mengendarai motor nya untuk menuju komplek perumahan tempat tinggal tante Ririn. 20 menit Kiara mengendarai motor nya dan akhir nya sampai di rumah tante Ririn. Namun saat Kiara memarkirkan motor nya, ada banyak motor dan beberapa mobil yang terparkir di halaman depan rumah tante Ririn.

Terlihat seperti nya sedang ada acara juga seperti nya Reyhan sedang ada di rumah karena terlihat dari mobil nya yang terparkir di garasi. Kiara langsung melangkahkan kaki nya menuju pintu utama rumah tante Ririn.

"Permisi tante Ririn." Sapa Kiara dan langsung di sambut oleh Reyhan yang kebetulan sedang ada di ruang tamu.

"Eh masuk Ra. Ada apa nih tumben kesini?" Tanya Reyhan kepada Kiara sambil mengajak Kiara memasuki rumah nya.

"Ini a aku di suruh sama ibu buat kasih oleh-oleh buat tante Ririn sekeluarga.'

"Wah makasih banyak Ra, salam ya ke tante Santi. Kebetulan mamah lagi keluar nih Ra, jadi aa aja ya yang terima ini."

"iya a. Aa lagi ada acara ya? Rame banget kaya nya parkiran di luar."

"Iya Ra, ini biasa aa lagi kumpul sama temen-temen aa. Yuk mau ikutan gabung gak?"

"Enggak ah, aku pulang dulu deh." Pamit Kiara pada Reyhan namun Reyhan malah menahan Kiara untuk tidak langsung pulang.

"Bentar dulu Ra jangan dulu pulang. Main dulu di sini udah lama juga kan kamu gak main ke sini."

Saat Kiara dan Reyhan sedang berbicara di ruang tamu, tiba-tiba seseorang datang dan membuat keduanya berhenti sejenak dalam obrolan nya.

"A pinjem charger dong, handphone gue mati nih." Ucap Aiden yang tiba-tiba muncul

Kiara kaget karena ternyata ada Aiden di rumah Reyhan, bisa-bisa nya Kiara tidak menyadari bahwa salah satu mobil yang terparkir di depan adalah mobil Aiden. Kiara bingung harus bersikap seperti apa kepada Aiden karena setelah pertemuan nya beberapa hari yang lalu dengan Aiden, Kiara tidak pernah lagi bertemu atau bahkan sekedar komunikasi dengan Aiden.

"Oke bentar gue bawa dulu ya, charger nya ada di kamar. Tunggu bentar. Ra inget kamu jangan dulu pulang ya." Reyhan meninggalkan Kiara yang masih duduk di ruang tamu dan Aiden dengan posisi berdiri sambil melihat ke arah Kiara.

Aiden mulai mendekat ke arah Kiara dan duduk tepat di sebelah Kiara yang masih kosong. Sebenarnya Aiden juga bingung harus bersikap seperti apa karena Aiden takut jika Kiara berpikiran bahwa Aiden adalah lelaki yang jahat setelah berbuat seperti itu pada Kiara sekarang malah tidak ada kabar, jadi apa beda nya mereka dengan orang-orang yang melakukan one night stand.

"Apa kabar Ra?" tanya Aiden membuka obrolan nya

"Hem baik a." Jawab Kiara dengan seadanya.

"Sorry ya Ra, aa beberapa hari ini gak ada hubungi kamu karena aa sibuk sama skripsi aa." Tiba-tiba Aiden berucap seperti itu seakan Kiara bertanya kemana keberadaan Aiden selama beberapa hari belakangan ini.

"Eh gapapa a itu kan bukan urusan aku. Lagian juga ngapain aku nungguin kabar dari aa." Ucap Kiara dengan mempertahankan gengsi nya.

"Emang nya kamu gak kangen apa Ra sama aa?" Goda Aiden kepada Kiara sambil terus mendekat dan mencondongkan tubuh nya ke arah Kiara.

Melihat tindakan Aiden yang seperti itu membuat Kiara merasa was was dan harus siaga, karena apabila sudah berdekatan dengan Aiden, semua nya harus siap-siap agar tidak boleh kecolongan lagi. Namun seperti nya kini Kiara kalah lagi oleh pesona Aiden, tanpa Kiara sadari, Aiden sudah menempelkan bibir nya di bibir manis Kiara.

Cup

Kiara kaget bukan main karena ternyata Aiden makin berani untuk mencium Kiara dan tidak kenal tempat. Bagaimana ini jika tiba-tiba Reyhan melihat mereka dalam posisi seperti ini atau bahka teman-teman Reyhan yang lain nya melihat karena jarak ruang keluarga tempat kumpul teman Reyhan dengan ruang tamu sangatlah dekat.

Kiara mencoba untuk mendorong tubuh Aiden, namun tangan Kiara di cekal oleh Aiden. Aiden telus mencium bibir manis Kiara dan memaksa Kiara untuk membuka mulut nya. Akhirnya Kiara kalah dan mulai membuka mulut nya memberi akses kepada Aiden untuk mengeksplor rongga mulut nya.

Ciuman Aiden kini disambut oleh Kiara. Ciuman yang awal nya lamban kini semakin menuntut. Kiara takut jika Aiden semakin lepas kendali, namun Kiara juga tidak bisa menghentikan nya karena Kiara juga menikmati ciuman yang Aiden berikan saat ini. Beberapa menit berlalu Kiara dan Aiden semakin larut dalam ciuman nya tanpa mereka sadari jika seseorang sedang memperhatikan kegiatan yang merea lakukan.

"Ehem." Namun suara deheman itu tidak di dengar oleh Kiara maupun Aiden, sehingga mereka masih saja meneruskan aktivitas mereka.

"EHEM" kini deheman itu semakin keras dan akhir nya membuat Kiara dan Aiden saling melepaskan diri.

Kini Reyhan berdiri memperhatikan dua manusia yang masih sama-sama salah tingkah akibat kegiatan mereka Reyhan ganggu. Reyhan masih kaget dengan apa yang dia lihat dengan mata kepala nya. Jika saja tadi bukan Reyhan yang melihat nya atau teman nya yang lain otomatis Aiden dan Kiara akan menjadi bahan candaan teman-teman Reyhan lain nya.

Berbeda dengan Reyhan yang masih kaget melihat kedekatan Kiara dan Aiden, Aiden bahkan bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa di antara Kiara dan Aiden. Namun berbeda dengan Kiara yang saat ini sangat malu dan entah harus menjelaskan apa kepada sepupu nya itu. Untuk menyembunyikan rasa malu nya, Kiara terus menundukkan kepala nya tanpa berniat menatap Reyhan yang kini sedang menatap nya.

"Aa perlu ngobrol sama kamu Ra. Temui aa di gazebo belakang." Ucap Reyhan dengan tegas nya seperti perintah sang kakak laki-laki kepada sang adik perempuan.

"Gue bisa jelasin ini a." Tiba-tiba Aiden menyela ucapan Reyhan

"Gue gak butuh penjelasan lo dulu den, gue Cuma butuh penjelasan dari adik perempuan gue ini." Ucap Reyhan dan langsung meninggalkan Kiara dan Aiden. Tak pernah Kiara lihat Reyhan bersikap setegas ini pada Kiara. Kiara rasanya semakin tak enak kepada Reyhan, apakah Reyhan akan memarahi nya dan mengadukan nya kepada ayah dan ibu nya atau Reyhan akan memusuhi nya. Ah rasa nya Kiara pusing memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang belum terjadi ini.

To be continue

Second ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang