Second Choice

Part 24

Setelah selesai mata kuliah hari ini, Kiara dan Nadira langsung bergegas pergi menuju sekretariat Himpunan Ilkom karena akan diadakan rapat lanjutan mengenai event yang akan dilaksanakan mahasiswa himpunan ilkom. Saat memasuki ruangan ternyata sudah ada beberapa orang yang hadir, untungnya rapat belum di mulai karena masih menunggu Bagas dan jajarannya.

Tak lama Bagas berserta Natashya dan Iren memasuki ruang rapat dan langsung duduk di tempat duduk yang telah di siapkan. Tak ada suara obrolan diantara anggota rapat karena sebentar lagi rapat akan di mulai.

"Terima kasih untuk semua rekan-rekan yang sudah hadir di agenda rapat kita kali ini. Sebelum memulai rapat ada yang mau Bagas sampaikan terlebih dahulu." Ucap Nathasya selaku sekretaris kegiatan dalam acara ini.

"Oke teman-teman semua nya, minta doa nya untuk teman, kakak kita semua, Aiden Pratama mahasiswa FK yang saat ini sedang berbaring sait di rumah sakit akibat insiden kecelakaan yang di alami nya. Semoga Aiden bisa segera pulih agar bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala." Ucap Bagas yang memberitahu kondisi Aiden saat ini dan membuat beberapa orang di ruangan ini merasa kaget atas informasi yang Bagas sampaikan. Bahkan beberapa dari mereka merasa tidak percaya dengan apa yang di sampaikan oleh Bagas.

"What, kak Aiden kecelakaan dimana kak?" tanya Nadira dengan suara nyaring nya karena tidak bisa menahan keterkejutan nya.

"Kalau itu gue juga kurang tahu Cuma informasi saat ini yang gue terima Aiden di rawat dari kemarin dan syukur nya sekarang dia udah sadar walaupun pernah gak sadar dalam waktu yang lumayan. Kita doakan sama-sama supaya Aiden bisa secepat nya pulih."

"Ra lo tahu kalau kak Aiden masuk rumah sakit? Secara kan lo pernah deket sama dia terus teh Kinan juga pacar nya kak Aiden kan pasti lo tahu masalah ini kan?" Bisik Nadira pada Kiara karena merasa penasaran dengan kebenaran informasi yang disampaikan oleh Bagas.

"Iya gue tahu Nad."

"Loh ko lo gak ngasih tahu gue sih Ra."

"Ya gak penting juga sih Nad menurut gue, lagian juga kak Aiden bukan siapa-siapa buat kita. Udah ah gak boleh berisik, ini rapat nya mau di mulai."

"Oke teman-teman kita mulai ya rapat nya, mengingat acara yang sebentar lagi di mulai. Boleh setiap divisi nya menyampaikan progres yang sudah terlaksana sampai sejauh ini" Ucap Nathasya membuka acara rapat kali ini.

"Oh iya sebelum nya gue udah nerima laporan dari beberapa divisi dari minggu kemarin dan progres dari setiap divisi nya juga bagus. Cuma ada sedikit yang jadi pertanyaan gue sama divisi acara nih mengingat Aiden lagi terbaring sakit, kalian gapapa kan kalau jalan dulu sendiri tanpa di dampingi sama Aiden?"

"Ya kalau dari divisi kita sih gapapa ya kak, masa iya kita harus paksa kak Aiden buat bantu kita padahal dia lagi sakit. Kita juga bakal jalan sendiri dulu buat progres divisi kita paling kita juga bakal minta bantuan kak Bagas atau panitia inti lain nya buat ngasih masukan sama kita selama kak Aiden gak mendapingi kita karena kan gak setiap saat gitu kak Aiden bakal ngasih saran sama kita."

"Oke kalau itu kalian gak usah sungkan sama kita, kalian bisa minta bantuan apapun itu sama gue, Nathasya, Iren atau panitia inti lain nya ya. Gue juga percaya ko kalau kalian pasti bisa."

"Selain acara, dari divisi lain ada yang mau di sampaikan gak?"

"Ga ada sih kak. Tapi sorry kalau aku keluar dari pembahasan, soalnya agak kepo juga. Info lebih jelas kecelakaan kak Aiden itu kaya gimana sih kak?" tanya Karin dengan tiba-tiba menanyakan kebenaran tentang Aiden.

"Kalau untuk kejelasan nya gue juga kurang tahu ya karena gue baru dapet info dari Raka semalam itu juga Raka gak bilang secara jelas, paling nanti kalau gue nengok Aiden gue tanya sama dia langsung, itu juga kalau udah boleh di jenguk. Soalnya kata Raka, dari kemarin Aiden gak mau di jenguk sama siapapun. Cewek nya aja mau jenguk dia, gak di kasih ijin sama dia." Ucap Bagas dengan panjang lebar kepada anggota rapat yang penasaran dengan keadaan Aiden saat ini.