Hari sabtu ini Kiara tidak memiliki jadwal kuliah dan tidak memiliki jadwal rapat himpunan juga sehingga Kiara bisa menikmati hari sabtu dengan bersantai di rumah. Rumah sepi karena ayah harus pergi keluar kota bertemu clien nya dan ibu yang selalu siap menemani ayah kemanapun. Si bungsu Kintan pasti sudah pergi ke tempat bimbel karena biasanya hari sabtu Kintan akan disibukkan dengan jadwal bimbel seharian. Si sulung Kinan entah kemana, Kiara belum bertemu dengan Kinan hari ini.
Sedang menikmati tontonan drama korea tiba-tiba bel rumah berbunyi tandanya ada orang yang akan bertamu ke rumah. Kiara dengan tampilan rumahan seadanya karena masih memakai tanktop putih dengan tali spagethi dan celana hotpans berjalan menuju pintu untuk megetahui siapa tamu yang sudah berkunjung sepagi ini.
Bel terus berbunyi menandakan seseorang diluar terus saja menekan tombol sehingga membuat Kiara sangat kesal.
"Iya tunggu sebentar. Mau ke sia...pa?" Tanya Kiara yang tidak menyangka jika tamu yang datang adalah Aiden. Untuk apa Aiden datang berkunjung sepagi ini dan bodohnya Kiara masih berpenampilan kurang sopan di depan Aiden si lelaki brengsek.
"Halo selamat pagi Ara. Kinan nya ada?" Sapa Aiden dengan senyuman nya dan mata nakalnya menelisik penampilan Kiara yang pagi ini terkesan mempesona walaupun Aiden tahu jika Kiara baru saja bangun tidur karena terlihat dari wajah dan pakaian yang digunakannya. Namun justru hal ini membuat Aiden semakin terpesona dengan penampilan Kiara yang terkesan seksi itu.
Siapa yang tidak akan terpesona jika disuguhi pemandangan pagi ini dengan wanita cantik yang hanya memakai pakaian terbuka. Untung saja Aiden yang berkunjung, jika orang lain maka orang lain lah yang beruntung menikmati pemandangan ini.
"Masuk aja a, teh Kinan ada di dalam." Jawab Kiara dengan jutek dan meninggalkan Aiden yang masih mematung di depan pintu.
Setelah Kiara meninggalkan Aiden, kini Aiden mengikuti Kiara yang duduk di ruang keluarga karena sedang menonton drama korea. Baru saja Aiden ingin duduk di kursi, tiba-tiba Kinan keluar dari kamar yang berada di lantai atas.
"Eh bi kamu udah datang? Kamu udah sarapan belum?" Tanya Kinan sambil berhadapan dengan Aiden.
Aiden tebak jika Kinan saat ini baru saja bangun tidur karena sangat terlihat dari piyama yang masih dipakai oleh Kinan.
"Aku udah sarapan yang. Yaudah kamu cepet mandi terus siap-siap gih biar gak kesiangan kita berangkatnya."
"Oke kamu tunggu sebentar ya. Kamu duduk dulu disini ditemenin sama Kiara biar gak bosen." Setelah mengucapkan itu kini Kinan pergi meninggalkan Aiden dan Kiara yang duduk di ruang keluarga.
Setelah Kinan yang memasuki kamar dan tidak terlihat batang hidungnya, kini Aiden menggeser duduknya menjadi lebih dekat kepada Kiara. Kiara yang melihat pergerakan dari Aiden merasa was was sehingga Kiara juga ikut menggeser agar tidak berdekatan dengan Aiden.
Melihat Kiara yang duduk semakin menjauh dari Aiden, Aiden terus saja berusaha mendekatkan diri kepada Kiara sampai Kiara duduk di ujung kursi karena posisinya yang sudah mentok.
Kini posisi duduk Kiara dan Aiden sangatlah dekat. Aiden bisa merasakan sentuhan paha Kiara yang terekspos karena celananya yang sangat pendek. Aiden langsung mengambil tangan Kiara, namun Kiara berusaha melepaskan tangan yang digenggam oleh Aiden. Bukan Aiden namanya jika tidak bisa melunakan Kiara.
Genggaman tangan Aiden di tangan Kiara membuat Kiara sangat tengang, karena takut jika tiba-tiba Kinan datang dan memergoki mereka berdua yang saat ini sedang duduk dengan jarak yang sangat dekat.
"Kalau baru bangun tidur, coba deh bajunya di ganti dulu kalau mau keluar kamar. Kamu pakai baju kaya gini tuh malah bikin aa salah fokus." Ucap Aiden dengan pandangan mata yang kini terkunci pada mata Kiara.
Kiara seakan tersihir oleh ucapan Aiden karena tidak bisa mendorong badan Aiden agar menjauh dari Kiara. Aiden terus mencondongkan tubuhnya kepada Kiara dengan sebelah tangannya memegang tengkuk Kiara dan sebelah tangannya kembali memegang pipi kanan Kiara.
Aiden terus memajukan badannya sampai hidung mancung Aiden bersentuhan langsung dengan hidung Kiara. Tak melihat penolakan dari Kiara, Aiden mulai memberanikan diri dengan menempelkan bibirnya pada bibir manis Kiara.
Cup
Melihat tidak ada respon penolakan dari Kiara, Aiden semakin berani memulainya. Aiden mulai melumat dan menyesap bibir manis Kiara yang kini sudah menjadi candunya. Kini Kiara memejamkan matanya seakan memberi lampu hijau kepada Aiden atas tindakan Aiden.
Aiden tersenyum dikala ciumannya karena kini Kiara membalas ciumannya dan bisa mengimbanginya. Kini tangan Aiden yang berada di pipi Kiara mulai turun memegang dada Kiara yang sejak bertemu sudah menggoda Aiden. Ukuran yang pas dalam genggaman Aiden, Aiden pintar memainkan seakan memiliki mainan baru.
Uh..ssssttt Kiara melenguh disela ciuman bersama Aiden karena harus Kiara akui bahwa ciuman Aiden sangat memabukan dan sentuhan yang Aiden berikan membangkitkan nafsu Kiara. Kiara bukanlah anak kecil yang tidak paham dengan skinship yang Aiden lakukan namun Kiara sadar bahwa ini merupakan hal yang salah.
Setelah Kiara merasa mulai kehabisan nafas, Aiden mulai melepaskan ciumannya pada bibir Kiara. Namun tidak dengan tangannya. Tangan Aiden semakin berani memainkan dada sebelah kanan Kiara dan kini Aiden mulai beralih ke leher Kiara untuk menyesapnya. Kiara tidak tahan dengan sentuhan yang Aiden berikan sehingga rambut Aiden menjadi korban dari rasa yang tidak bisa Kiara jelaskan.
"Ssssttt jangan buat tanda lagi a" ucap Kiara yang masih sadar jika Aiden sudah bermain dengan lehernya Kiara takut kecolongan seperti waktu dulu.
Aiden mengikuti perintah Kiara dengan tidak memberi tanda pada leher Kiara. Namun tangan kini kedua tangan Aiden sudah sangat berani memainkan kedua dada Kiara. Aiden semakin menggila dengan apa yang dilakukannya dengan Kiara. Kini Aiden kebali mencium bibir Kiara dengan lebih brutal dengan kedua tangan yang masih bergerak di dada Kiara.
Kini Kiara langsung mengalungkan tangannya ke leher Aiden dan mulai membalas ciuman Aiden yang tak kalah brutal. Kinan yang masih asik mandi tidak menyadari jika meninggalkan dua orang dalam satu ruangan sangatlah berbahaya apalagi ini meninggalkan Aiden dan Kiara.
15 menit Aiden dan Kiara saling berciuman dan skinship, dengan nafas keduanya yang saling memburu. Aiden kini dapat melihat pancaran kedua mata Kiara yang sangat indah dari dekat. Aiden bahagia karena kini Kiara tidak lagi menolaknya. Apapun alasan dan isi pikiran Kiara tidak menjadi masalah bagi Aiden yang penting kini Kiara sudah lebih bisa ditaklukkan oleh Aiden.
"Makasih Ra morning kiss nya" Ucap Aiden dengan senyum nakal nya.
Bodoh. Satu kata yang Kiara ucapkan dalam hatinya. Kenapa Kiara begitu bodoh dengan memberikan akses kepada Aiden agar bisa berbuat seperti itu. Rasanya Kiara ingin sekali memaki dirinya yang tidak bisa melawan Aiden.
"Jangan lupa ya Ra, nanti malam aa tunggu di cafetaria." Ucap Aiden yang mengingatkan Kiara untuk datang sebagai bentuk rasa terima kasihnya karena Aiden sudah mau membantu Kiara.
Setelah Aiden mengucapkan itu, Kinan datang menghampiri Aiden dan Kiara yang masih duduk di kursi namun untungnya posisi duduk Kiara dan Aiden tidak seintim tadi saat ditinggalkan oleh Kinan.
"Yuk berangkat sekarang bi" Ajak Kinan pada Aiden dan langsung disambut oleh Aiden.
"Ra jaga rumah ya, teteh pergi dulu sama Aiden. Kamu jangan keluyuran. Kalau mau main ajak aja Nadira nya ke rumah." Pesan Kinan pada sang adik dan dijawab dengan anggukan yang Kiara berikan pada Kinan.
Aiden dan Kinan pergi dengan tangan Aiden yang merangkul pinggang Kinan secara posesif seperti menunjukkan bahwa Kinan adalah miliknya. Melihat kepergian sepasang kekasih itu kini Kiara semakin berpikir kenapa dia bisa jatuh kembali pada pesona Aiden, padahal Aiden sendiri sudah bahagia bersama kakaknya sendiri.
Apakah perbuatan yang Kiara lakukan bersama Aiden ini sudah menjadi perbuatan perselingkuhan? Jika iya rasanya Kiara sangat jahat terhadap apa yang sudah dia lakukan.
●
●
●
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
RomanceApakah terlahir sebagai anak tengah itu harus selalu mengalah sama kakak agar terkesan menghormati? Apakah terlahir sebagai anak tengah juga harus selalu mengalah sama adik sebagai rasa sayang? Jika keduanya itu benar, lantas kapan saatnya anak teng...