Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 namun Kiara masih enggan untuk bangkit dari tempat tidurnya. Kiara merasa enggan untuk pergi bertemu Aiden. Namun jika tidak Kiara pastikan bahwa ancaman Aiden tidak akan main-main. Rasanya Kiara ingin sekali memaki Aiden karena bisa seenaknya seperti ini kepada Kiara.
Terlalu banyak berpikir akhirnya Kiara memutuskan untuk bangkit dari tempat tidurnya. Kiara bersiap untuk pergi ke tempat yang Aiden maksud. Setelah memutuskan untuk memakai dress nya selutut dengan lengan pendek berwarna nude Kiara sedikit memoles make up tipis agar tidak terlalu pucat.
Saat Kiara melihat wajah nya di depan cermin dengan penampilannya seperti ini, Kiara seperti sedang ingin pergi berkencan dengan seorang kekasih dibandingkan bertemu dengan seorang teman atau bahkan musuh.
"Ko gue sampe harus dandan kaya gini sih. Nanti dia malah kegeeran lagi gue dandan kaya gini." Keluh Kiara yang baru menyadari apa yang dia lakukan. Tapi rasanya tidak mungkin jika Kiara harus merubah lagi penampilannya karena waktunya sudah semakin mepet.
Setelah penampilannya dirasa beres, Kiara keluar kamar dan berjalan menuruni tangga. Saat sudah berada di lantai kedua dan akan berjalan menuju pintu utama. Ada si bungsu Kintan yang sedang menonton televisi melontarkan pertanyaan kepada Kiara.
"Mau kemana kak rapih banget?" Tanya Kintan pada Kiara karena merasa penasaran dengan penampilan Kiara saat ini. Pasalnya Kiara tidak pernah berpenampilan seperti ini jika keluar hanya untuk bertemu dengan Nadira.
"Mau ketemu temen sebentar." Jawab Kiara dengan rasa malasnya.
"Alah bilang aja mau nge date kan? Emang lagi deket sama siapa sih kak?" Usil Kintan pada sang kakak
"Apaan sih anak kecil gak usah gitu ya. Awas ih aku mau pergi dulu." Kiara semakin kesal karena Kintan sangat membuat mood nya kacau malam ini dengan usilannya.
"Aku laporin ayah sama ibu nih kalau kakak sekarang mau pergi nge date."
"Awas aja ya de." Ancam Kiara pada Kintan
"Ini kenapa sih rame banget. Kalian ini bisa gak sih sehari gak ribut?" Seru si sulung Kinan mengintrupsi kedua adiknya yang masih saling berdebat.
Kinan baru saja sampai rumah setelah pergi seharian bersama Aiden. Entah apa yang dilakukan Kinan dan Aiden sehingga membuat Kinan baru sampai rumah saat jam 8 malam.
"Ini loh teh. Masa kak Kiara sekarang mau pergi nge date, kan aku kepo siapa cowok nya kak Kiara sekarang." Adu Kintan pada sang kakak Kinan.
"Loh bener Ra, kamu mau nge date sama siapa?" Kinan juga ikutan kepo karena informasi yang diberikan oleh sang adik.
"Enggak teh. Aku gak akan pergi nge date. Aku Cuma mau ketemu temen aja. Emang dasar aja itu anak kecil suka ngawur."
"Gak usah malu gitu kak. Tuh teteh aja go public sama a Aiden langgeng sampai sekarang. Teteh juga baru pulang pacaran ya dari pagi sampai jam segini?" Tanya Kintan pada Kinan karena seharian ini dia belum bertemu dengan Kinan sama sekali dan Kintan pastikan bahwa Kinan pergi bersama Aiden, ternyata tebakannya benar tepat sasaran.
"Iya teteh baru pulang. Makanya teteh cape banget seharian ini jalan sama ngebahas tugas akhir juga sama temen-temen. Ra kalau kamu mau pergi sampai malam bawa kunci cadangan aja ya. Teteh ke atas dulu mau istirahat." Pamit Kinan pada kedua adiknya
Mendengar ucapan Kinan, Kiara jadi berpikir jika saat ini juga Aiden pasti cape karena baru saja pulang. Jika Aiden cape karena baru pulang otomatis pertemuan saat ini pasti di batalkan.
Oh semoga saja pertemuan ini batal sahut Kiara dalam batinnya.
●●●
Kiara sampai di cafetaria tempat yang ditentukan Aiden untuk mereka bertemu. Saat memasuki cafe, suasana cafe lumayan sepi karena minim pengunjung. Saat Kiara baru akan bertanya tiba-tiba datang waiters yang akan menunjukkan tempat duduk Kiara yang ternyata sudah di reservasi oleh Aiden.
Kiara terus membuntuti sang waiters yang akan menunjukkan tempat duduknya. Ternyata tempat yang di reservasi oleh Aiden adalah ruangan VIP yang tidak bisa diakses oleh siapa saja. Kiara sampai terheran-heran dengan tindakan Aiden karena sampai harus seperti ini.
Setelah waiter mengantarkan Kiara menuju mejanya. Kini Kiara ditinggalkan sendiri dalam ruangan ini. Kiara mengamati ruangan VIP ini dengan decakan kagum karena ornamen yang sangat indah.
"Gimana? Kamu suka Ra?" tiba-tiba tanya seseorang mengagetkan Kiara yang sedang menikmati indahnya pemandangan dalam ruangan ini.
"Eh A." Tiba-tiba saja Kiara merasa canggung berada di dekat Aiden. Aiden kini berjalan menuju Kiara dengan senyuman yang menawan. Aiden tampil dengan sangat mempesona hari ini. Tampil dengan kemeja polos berwarna nude yang entah dari mana tiba-tiba bisa senada dengan dress yang Kiara pakai saat ini.
"Aa sengaja pilih tempat ini karena aa mau kita ngobrol nyaman Ra, tanpa rasa khawatir kamu takut ketahuan sama orang lain." Ucap Aiden sambil memegang tangan Kiara.
Mendapat perlakuan seperti ini dari Aiden membuat Kiara diam seribu bahasa. Tubuhnya mendadak kaku karena sentuhan tangan yang Aiden lakukan.
"Do you want dance with me?" ajak Aiden pada Kiara dengan disertai alunan musik Kiss the rain dari Yiruma dan dijawab dengan anggukan kepala oleh Kiara.
Alunan musik mulai memenuhi ruangan VIP tersebut dan kedua manusia ini mulai menikmati tariannya. Aiden menikmati suasana ini dengan pancaran mata yang berbinar menandakan bahwa Aiden sangat bahagia saat ini. Namun berbeda dengan Kiara yang saat ini merasa sangat bingung dengan posisinya bersama Aiden. Kiara merasa bahwa ia dan Aiden semakin dekat dan takut semakin menerobos dinding yang telah Kiara bangun setinggi-tingginya.
Kiara meletakkan tangannya pada leher Aiden dan mulai menikmati alunan musik yang menyenangkan. Aiden meletakkan tangannya pada pinggang ramping Kiara dengan posesif seperti tidak ingin kehilangan Kiara. Siapapun yang melihat mereka saat ini pasti akan mengira bahwa mereka adalah pasangan yang sangat serasi dan romantis.
"Makasih Ra udah bikin aa bahagia malam ini." Ucap Aiden ditengah dansa nya sambil berbisik di telinga Kiara
Mendengar ucapan Aiden barusan membuat Kiara menegang karena ucapan Aiden yang ambigu namun terlihat tulus dari hatinya. Setelah Aiden mengucapkan itu, Kiara hanya menjawabnya dengan senyuman dan anggukan kepala.
Setelah musik berhenti Aiden dan Kiara menghentikan tarian dansa nya. Aiden masih memeluk Kiara dengan posesifnya. Tiba-tiba tanpa di duga Aiden mencium bibir Kiara yang sejak tadi mengundang perhatiannya.
Cup
Aiden mulai berani melumat dan menikmati ciumannya bersama Kiara. Sama hal nya seperti Aiden, kini Kiara menikmati sentuhannya bersama Aiden. Namun tanpa disangka Kiara tak dapat menahan air matanya yang tanpa sengaja saling berjatuhan. Kiara bingung dengan apa yang dirasakannya malam ini. Kiara merasa bahagia sekaligus sedih. Kiara tidak bisa menjelaskan semuanya. Entah apa yang akan Kiara lakukan setelah kejadian ini, namun Kiara berharap semoga Kiara bisa melewati hari-hari selanjutnya lebih baik lagi dengan ataupun tidak adanya Aiden Pratama.
●
●
●
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
Lãng mạnApakah terlahir sebagai anak tengah itu harus selalu mengalah sama kakak agar terkesan menghormati? Apakah terlahir sebagai anak tengah juga harus selalu mengalah sama adik sebagai rasa sayang? Jika keduanya itu benar, lantas kapan saatnya anak teng...