Setelah berdansa dan saling merasakan kebahagiaan, kini Kiara dan Aiden mulai menikmati makanan yang sudah di hidangkan oleh waiters. Terlalu banyak makanan yang ada di depan mata Kiara saat ini sehingga membuat Kiara menjadi bingung memilih menu yang akan Kiara makan.
"Gimana Ra, kamu suka sama suasana ini? Makanan nya enak gak?" Tanya Aiden disela kegiatannya memakan steak.
"Suka A, tapi ini apa gak terlalu berlebihan ya a sampai segini nya? Kita kaya lagi nge date loh a." Ucap Kiara dengan jujur karena sejak pertama kali sampai diruangan ini Kiara merasa dispesialkan oleh Aiden.
"Menurut aa ini wajar Ra karena aa mau kita punya privasi ada yang harus aa luruskan sama kamu sebelum semuanya terlambat. Tapi sebelum itu kita habiskan dulu ya makanannya. Kasihan nih kalau gak dihabiskan."
Dengan tenang Kiara dan Aiden menghabiskan makanan yang tersaji di meja makan ini. Tak henti-hentinya Aiden menatap Kiara dengan perasaan yang sangat bersyukur dan bahagia karena Kiara bisa mewujudkan apa yang menjadi impiannya sejak dulu.
Setelah dirasa sudah selesai makan, kini Aiden menatap Kiara dengan pandangan yang serius dan membuat Kiara balik melihat mata Aiden.
"Sebenarnya ada yang mau aa luruskan Ra. Tapi sebelum itu kamu jangan dulu sela apa yang aa ucapkan oke?" Tanya Aiden dan langsung dijawab dengan anggukan Kiara.
Kini Aiden mulai menjelaskan dimana duduk permasalahannya bersama Kiara berawal sebelum semuanya semakin rumit dan Aiden kembali menyesal.
●●●
Flashback
Hari ini tepatnya 15 Januari 2021 semua siswa kelas 12 dikumpulan dilapangan SMA Guna Bakti untuk mengikuti kegiatan acara tahunan sekolah yaitu acara campus fest. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan PTN maupun PTS bagi siswa kelas 12. Cuaca yang cukup panas dan harus baris dilapangan membuat beberapa siswa berdecak kesal karena telah mengganggu kesenangannya di jam kosong.
"Aduh Ra, panas banget sih ini percuma dong gue skincare an tapi panas-panasan lagi ya gak ngefek." Keluh Nadira si ratu skincare yang selalu mengeluh apabila berkaitan dengan kulit nya yang sensitif.
"Semoga aja acara ini sebentar ya Nad, biar kita bisa ke kelas lagi."
"Selamat siang anak-anak kelas 12 yang Bapak banggakan" Sambut Pak Hadi salah satu kesiswaan SMA Guna Bakti untuk mengintrupsi seluruh siswa karena acara sebentar lagi akan di mulai.
"Anak-anak ku sekalian, hari ini kita kedatangan kakak-kakak alumni dari sekolah tercinta kita yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikannya di bangku perkuliahan. Selama acara ini berlangsung, silahkan kalian gunakan kesempatan ini untuk bertanya apapun kepada kakak-kakak kalian agar kalian mempunyai gambaran ketika nanti akan melanjutkan kuliah dimanapun itu. Bapak juga berterima kasih kepada alumni yang mau berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk membantu adik-adik sekalian. Terima kasih juga kepada Aiden sebagai perwakilan sekaligus ketua dari kegiatan acara ini. Tepuk tangan untuk Aiden." Ucap Pak Hadi dengan bangga nya sambil memperkenalkan Aiden kepada seluruh siswa siswa kelas 12.
Mungkin dari mereka ada yang sudah mengenal Aiden karena pernah menjabat sebagai ketua osis di SMA Guna Bakti ini, namun tidak sedikit juga yang baru melihat dan mengetahui orang bernama Aiden yang ternyata alumni dari sekolah Guna Bakti.
Aiden dengan segudang prestasinya dan menjadi kesayangan para guru selalu menjadi buah bibir para guru dan juga murid selama di sekolah. Sebagai ketua pelaksana dalam kegiatan ini Aiden mulai membuka acara dan menjelaskan rangkaian acaranya.
Semua mata terfokus pada Aiden. Bukan fokus pada apa yang disampaikan oleh Aiden, melainkan fokus pada ketampanan Aiden. Outfit ciri khas mahasiswa kedokteran di tambah dengan almamater kampus membuat tingkat ketampanan Aiden diatas rata-rata.
"Gila Ra, ini kak Aiden asli Bandung bukan sih? Kok bisa ya anak Bandung ada yang seganteng ini. Kalau kaya gini rasanya gue pengen langsung bedoa sama Tuhan supaya berjodoh sama dia." Ucap Nadira dengan antusias setelah melihat ketampanan Aiden. Rasa panas yang tadi dikeluhkan oleh Nadira sepertinya sudah menghilang entah kemana tergantikan dengan decakan kagum pada paras rupawan wajah Aiden.
"Biasa aja kali Nad, gak usah terlalu memuji orang lain. Gak baik itu." Timpal Kiara seadanya karena malas jika sahabatnya sudah membahas lelaki tampan tidak akan ada habisnya.
Bohong jika Kiara tidak mengakui paras tampan Aiden. Mau dilihat dari sudut manapun juga Aiden memang tampan. Sudah tampan, pintar, dan tentunya dari kalangan kelurga berada karena terlihat dari semua outfit yang dipakainya sudah bisa menjelaskan siapa Aiden Pratama.
"Nad aku ke toilet dulu ya bentar." Pamit Kiara pada Nadira yang mulai menyerbu stand kampusnya Aiden. Bukan karena tertarik dengan kampusnya, namun Nadira lebih tertarik melihat wajah Aiden dari dekat.
Kiara terus berjalan menuju toilet yang berada di lantai dua. Suasana cukup sepi mengingat sekarang siswa kelas 1 dan kelas 2 sedang menjalankan KBM dan semua siswa kelas 12 berada di lapangan jadi suasana di koridor cukup sepi.
Setelah Kiara keluar dari toilet, Kiara memutuskan langsung untuk kembali ke lapangan karena acara masih berlangsung. Namun saat Kiara berjalan di koridor, Kiara tidak menyadari jika tali sepatunya lepas sehingga membuat Kiara menginjak tali sepatunya dan menyebabkan Kiara hampir terjatuh.
Namun Kiara tidak merasakan dinginnya lantai, melainkan Kiara merasakan ada tangan yang memegang bahunya dengan kuat. Sesaat Kiara membuka matanya dan ternyata saat ini Kiara berada di pelukan Aiden. Aiden Pratama, seseorang yang tadi berada diatas podium dan membuat banyak siswa berteriak histeris karena pesonanya dan sekarang kini berada dekat di depan mata Kiara.
Beberapa detik Kiara dan Aiden saling melihat dan tidak ada pergerakan. Kini Kiara membenarkan posisinya menjadi berdiri kembali.
"Terima kasih kak udah nolongin aku." Ucap Kiara dengan sedikit canggung karena berda dekat dengan Aiden.
"Iya sama-sama. Lian kali hati-hati ya kalau jalan. Terus itu tali sepatunya juga lebih diperhatikan lagi." Saran Aiden atas keteledoran yang telah Kiara lakukan.
"Kalau gitu aku permisi ya kak." Pamit Kiara yang langsung berlari untuk menghindari suasana awkward bersama Aiden saat ini.
Rasanya Kiara sangat menyesal karena keteledorannya sehingga mengakibatkan harus bertemu dengan Aiden. Apalagi ini pertemuan pertama nya dengan Aiden. Harusnya Kiara memberikan kesan baik bukan mempermalukan diri nya sendiri. Oh semoga saja ini pertemuan pertama dan terakhir bagi Kiara dan Aiden. Semoga saja karena Kiara tidak mau jika harus bertemu kembali dengan Aiden. Malu rasanya jika harus bertemu lagi dengan Aiden gara-gara tali sepatunya yang lepas dan menyebabkan Kiara hampir jatuh mencium lantai sekolah.
●
●
●
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
RomanceApakah terlahir sebagai anak tengah itu harus selalu mengalah sama kakak agar terkesan menghormati? Apakah terlahir sebagai anak tengah juga harus selalu mengalah sama adik sebagai rasa sayang? Jika keduanya itu benar, lantas kapan saatnya anak teng...