Suasana kota Bandung saat ini sangat cerah, bahkan bagi beberapa orang terkesan panas sehingga membuat beberapa orang malas untuk keluar rumah karena teriknya panas matahari. Namun tidak berlaku bagi Kiara Dwi Narendra yang menjadi salah satu mahasiswi Universitas Tridharma yang berada di Kota Bandung. Rumah dan kampus yang berjarak hampir 2 km membuat Kiara harus selalu siap pulang pergi menggunakan si manis motor kesayangan nya.
Setelah memarkirkan motor kesayangannya, Kiara terus berjalan menuju gedung fakultas tanpa menghiraukan suasana sekitar. Memiliki jadwal kelas yang sebentar lagi dimulai membuat Kiara harus secepatnya sampai di kelas sebelum 10 menit kelas dimulai. Langkah kaki yang terus berjalan cepat membuat Kiara tidak memperhatikan jalanan yang ada di depannya sehingga tanpa sadar tali sepatunya hampir ia injak dan membuatnya hampir terjatuh. Namun sebelum ia terjun bebas mencium lantai koridor gedung fakultas, seseorang menahan badan Kiara agar tidak terjatuh.
"Seneng banget sih Ra jatuh cium lantai. Dari dulu hobi lu gak pernah berubah. Daripada jatuh cium lantai mending lu cium aja tuh gambarnya Suga." Cerocos Nadira sahabat Kiara yang selalu menemaninya dari sekolah menengah.
"Aduh makasih Nad udah bantuin gue ya, kalau gak ada lu kayanya gue bakalan nyungsep lagi dilihatin semua orang." Jawab Kiara dengan tatapan menyesalnya karena perbuatannya yang ceroboh dan hampir saja mencelakainya sendiri jika saja Nadira tidak sigap menahan badan Kiara, sudah pasti Kiara akan jatuh.
"Udah santai aja, yuk cepetan kita masuk kelas soalnya bentar lagi mau dimulai deh kayanya, dari pada kita gak boleh masuk kelas sama tuh dosen killer." Ujar Nadira sambil merangkul bahu Kiara dan membawanya masuk ke dalam kelas untuk mengikuti jam perkuliahan.
Kiara dan Nadira yang memang sudah lama bersahabat dan memiliki minat yang sama sehingga membuat mereka memilih masuk ke fakultas ilmu komunikasi dan memilih jurusan yang sama yaitu jurnalistik. Tertarik nya Kiara pada dunia jurnalistik karena rasa ingin tahunya terhadap dunia berita sehingga Kiara memutuskan untuk masuk jurnalistik. Padahal semua anggota keluarga Narendra tidak ada yang memiliki basic dalam dunia jurnalistik, namun Kiara berani mengambil langkah yang berbeda untuk masa depannya walaupun dengan perdebatan yang cukup panjang sampai akhirnya Kiara bisa masuk jurusan jurnalistik.
150 menit selesai kelas Kiara dan Nadira memutuskan untuk pergi ke kantin fakultas untuk mengisi perutnya yang dari tadi minta diisi. Kiara dan Nadira berjalan beriringan menuju kantin fakultas yang berada di sebelah utara. Sampai di kantin Kiara dan Nadira merasa kesulitan mencari tempat duduk karena suasana kantin yang sangat ramai membuat mereka harus menajamkan pandangan untuk mencari kursi yang kosong.
"Di pojok sebelah sana kosong Ra, yuk kita duduk disana." Nadira langsung menarik pergelangan tangan Kiara untuk mengikuti nya duduk dikursi yang Nadira maksud.
"Ayo duduk sini Ra. Ngapain bengong aja sih, cepetan ih keburu laper banget gue" Ucap Nadira karena melihat sahabatnya bergeming di tempat dengan pandangan lurus dan ekspresi yang kaget seperti melihat hantu."Ra lu kenapa sih bengong terus. Hallo Ra, lu kesambet setan parkiran atau kesambet setan toilet sih?" Nadira terus mengoceh sambil melambaikan tangannya di depan Kiara, namun Kiara tanpa reaksi apapun. Kiara seakan tuli dengan pendengaran nya padahal Nadira sudah berkali-kali memanggilnya.
Pandangan yang ia lihat didepan memang seringkali ia lihat, seharusnya sudah tidak asing lagi bagi Kiara melihat pemandangan seperti itu. Namun hal yang membuat Kiara kaget adalah apa yang dipegang orang tersebut. Kiara terus memperhatikan dan mempertanyakan kenapa Kiara harus melihat nya lagi disaat Kiara bahkan sudah lupa dengan benda itu.
TBC
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
RomanceApakah terlahir sebagai anak tengah itu harus selalu mengalah sama kakak agar terkesan menghormati? Apakah terlahir sebagai anak tengah juga harus selalu mengalah sama adik sebagai rasa sayang? Jika keduanya itu benar, lantas kapan saatnya anak teng...