Kiara baru saja sampai di rumah sakit dan langsung berlari mencari ruangan dimana Aiden berada. Setelah menayakan kebaradaan Aiden, Kiara langsung menuju ruang UGD di ikuti oleh Reyhan yang kini berada di belakang Kiara.
Saat sampai ruangan UGD, disana terlihat Raka, Gavin, dan juga Tama yang sedang menunggu Aiden. Kiara langsung menghampiri mereka dan menanyakan kondisi Aiden saat ini namun ketiga nya tidak bisa memberikan jawaban karena belum ada kejelasan dari dokter.
"Doain aja ya Ra, semoga Aiden baik-baik aja." Ucap Gavin menenangkan Kiara karena terlihat Kiara sangat terpukul dengan kondisi Aiden saat ini.
"Lo lihat sekarang a? Puas lo udah buat Aiden kaya gini?" Tiba-tiba Raka menyerang Reyhan yang baru sampai di depan ruangan Aiden. Gavin dan Tama langsung melerai kedua nya karena tidak mau membuat onar di rumah sakit.
"Udah cukup ka, dengan lo emosi kaya gini, gak akan menyelesaikan masalah. Sekarang kita doa semoga Aiden bisa cepet sadar." Ucap Gavin melerai perkelahian antara Raka dan Reyhan
Melihat Raka yang begitu emosi kepada Reyhan membuat Reyhan semakin di sudutkan. Reyhan hanya bisa berdoa semoga saja kondisi Aiden saat ini bisa secepat nya pulih walaupun Reyhan tahu jika tadi Reyhan sudah menghajar Aiden tanpa ampun.
"Bisa bicara dengan wali pasien?" Tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD
"Orang tua nya sedang dalam perjalanan dok, kita gak tahu berapa menit lagi sampai. Tapi gimana sama keadaan Aiden saat ini dok?" tanya Gavin pada sang dokter
"Keadaan pasien saat ini bisa dikatakan sangat mengkhawatirkan karena sampai saat ini pasien belum sadarkan diri. Pasien juga kehilangan banyak darah dan harus segera melakukan transfusi darah. Apakah ada yang berkenan melakukan transfusi darah?"
"Kalau boleh tahu pasien butuh golongan darah apa ya dok?"
"Pasien memerlukan darah AB. Mengingat di rumah sakit ini persediaan golongan darah AB tidak ada jadi saya harap dari pihak keluarga atau rekan ada yang mau mendonorkan darah nya."
"Golongan darah saya AB dok. Saya bersedia mendonorkan darah untuk pasien." Ucap Kiara dengan yakin nya. Tanpa pikir panjang Kiara mau mendonorkan darah nya untuk Aiden karena Kiara tidak mau jika kondisi Aiden semakin memburuk.
"Baiklah kalau begitu mari ikut saya ke ruangan."
Kini Kiara mulai berbaring di tempat tidur rumah sakit untuk memulai pengambilan darah untuk Aiden. Walaupun Kiara takut dengan jarum suntik tapi Kiara harus melawan nya demi menyelamatkan kondisi Aiden. Tak henti nya Kiara merapalkan doa untuk kesembuhan Aiden agar Aiden segera pulih kembali.
Setelah beberapa menit darah Kiara di ambil Kiara mulai merasakan lemas dan agak sedikit pusing, namun Kiara harus bisa menahan nya agar bisa membantu Aiden. Pengambilan darah telah selesai dan kini darah Kiara siap untuk di donorkan kepada Aiden. Kiara masih berbaring di atas brankar rumah sakit untuk mengurangi rasa pusing nya.
"Kamu gapapa Ra?" tanya Reyhan kepada Kiara saat Kiara baru saja keluar dari ruang tempat pengambilan darah.
"Aku baik-baik aja a. Cuma ini sedikit pusing aja sih."
"Duduk sini Ra." Gavin menggeser tempat duduk nya untuk memberi ruang kepada Kiara agar tidak terlalu pusing jika berdiri.
"Kiara terima kasih ya sudah mau menolong anak tante, semoga darah yang kamu donorkan bisa membantu kesembuhan anak tante." Ucap ibu Risa mama Aiden yang baru sampai rumah sakit beberapa menit yang lalu. Namun semenjak kedatangan nya ini belumada yang berani untuk membuka suara untuk memberitahu apa yang sebenarnya terjadi sehingga menyebabkan Aiden berada di ruang UGD.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Choice
RomanceApakah terlahir sebagai anak tengah itu harus selalu mengalah sama kakak agar terkesan menghormati? Apakah terlahir sebagai anak tengah juga harus selalu mengalah sama adik sebagai rasa sayang? Jika keduanya itu benar, lantas kapan saatnya anak teng...