04. A.S_

1.2K 141 2
                                    

Rose berjalan-jalan diapartemen baru Jennie, ia berdecak kagum dengan instruktur bangunannya, ruangan yang minimalis itu terdapat beberapa barang mewah, di ujung sebelah kanan dengan pintu kaca terdapat kolam renang indah, yang menjulur langsung kearah lapangan golf. Rose memang mengetahui seberapa kayanya keluarga Jennie, berbeda dengan dirinya yang ternyata selama ini hanya numpang dirumahnya sendiri.

"Lo mau minum apa?" Tanya Jennie yang turun dari tangga dan sudah mengganti pakaiannya.

"Bebas" Ujar rose, kemudian duduk disofa.

"Coffe aja ya" ujar Jennie, rose mengangguk setuju.

"Lo sendiri disini?" Tanya rose.

Jennie menghampirinya dengan membawa dua gelas berisikan coffe hangat. "He'em, kadang jisoo atau kai kesini"

"Lo suka bertukar kabar sama Lisa?" Tanya Jennie, lalu menyodorkan segelas coffe.

Rose menerimanya lalu meneguknya sedikit "Setiap hari"

"Kapan dia balik?"

"Engga tahu" Jawabnya,

Karena alasan dia bertemu Jennie ingin mengetahui chaenyol, sahabat dari tunangannya Jennie kai

"Gue mau langsung aja, apa Lo tahu chaenyol dekat dengan Wendy akhir-akhir ini?"

"Ternyata Lo udah nyadar"

"Jadi bener ya?"

Jennie menghela nafas pendek "Awalnya gue ga percaya kalau chaenyol bersama Wendy,, tapi saat ulang tahun kai, gue baru sadar kalau chaenyol memang bersama Wendy"

"Mereka pacaran?" Tanya rose langsung, Jennie menggeleng.

"Mereka udah bertunangan September lalu,, gue baru tahu dua bulan yang lalu dari Sehun, gue sama sekali gaada niatan buat nutupin semuanya dari Lo, Lo percaya sama gue " Ujar Jennie mengegaskan, gadis itu menatap rose yang menunduk.

"Jadi selama tujuh bulan gue dibohongin? Brengsek sekali ya chaenyol"

Jennie mengelus pelan pergelangan tangan rose "Lo mau gimana sekarang? Gue ga tega sebenernya ngomongin ini, sebelum terlambat mending putusin dia rose"

Rose memandang Jennie serius "Apa mereka akan menikah?"

Jennie terkejut "Lo tahu darimana?"

Rose tersenyum miris "Hanya menebak"

Jennie langsung memeluk tubuh rapuh gadis itu, memberikan nya kekuatan disana "Lo bisa tanpa dia rose, gue yakin" Ujar Jennie

Rose hanya mampu mengeratkan pelukannya pada Jennie, sebelum tangisannya benar-benar tumpah saat itu juga.

____

"Mau kemana kamu?"

Ryujin menatap ibunya sebal "Pergi!"

"Bawa kunci!" Sonia melemparkan kunci, ryujin memungutinya.

"Ibu mau pergi?" Tanya Reina.

"Ibu mau ke Swiss, kamu jaga diri baik-baik disini ya" Ujar Sonia ,mencium kening ryujin yang cengo

Sorot matanya masih menatap ke arah sang ibu yang memasukan barang-barangnya kedalam bagasi mobil, dan saat suara sang ibu berpamitan, gadis itu sadar lalu mengejar mobil sang ibu yang sudah keluar dari kawasan komplek.

Ryujin berdiri ditengah-tengah jalan, masih menatap mobil yang semakin jauh, gadis itu memegang ponselnya kuat-kuat, entah sudah berapa lama gadis itu berdiri, dengan tampang menyedihkan, terlebih gadis itu menangis tanpa suara.

(✓) ᴀʟʟ ꜱᴛᴀʀ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang