Akhirnya roselly telah diperbolehkan pulang, setelah satu Minggu dirawat dirumah sakit, sebenernya dokter memberi saran untuk roselly agar tetap dirawat dua atau tiga Minggu, namun roselly kekeuh ingin pulang dan terpaksa dokter mengijinkannya pulang.
Gadis itu tidak berhenti menangis ketika mengetahui bahwa kaki kanannya tidak bisa berjalan selama satu bulan kedepan, gadis itu merasa hancur terlebih Minggu depan rose berangkat ke US untuk menjadi model ysl, tapi karena kecelakaan terjadi gadis itu menjadi sedikit frustasi,dan mau tidak mau selama sebulan itu rose akan memakai kursi roda, dan juga rose sudah mendapatkan ijin cuti selama tiga bulan lebih di kampusnya. Juga rise sudah memutuskan untuk keluar kerja.
Seperti sekarang ini di basecamp tengah ribut karena rose tidak ada henti-hentinya menanyakan biaya rumah sakit dan bagaimana cara Ryujin membayar biaya rumah sakit yang pastinya sangat mahal, rose sangat takut jikalau memang Ryujin meminjam uang pastinya ryujin harus mengganti.
"Lo gausah mikirin yang aneh-aneh itu tabungan gue selama sepuluh tahun" Ujar ryujin, berbohong.
"Gausah bohong kakak tahu kamu bohong!"
"Gue ga bohong!"
"Ryujin! Kaka juga bisa marah"
"Rose, cukup. Lo baru balik dirumah sakit, sebaiknya lo istirahat" Tegur Eunwo.
Rose terdiam begitu mendapat teguran dari eunwo, air matanya mengalir dengan sendirinya gadis itu tidak bisa menahan isakan yang keluar dari mulutnya, dengan susah payah ia keluar dari lingkungan meja makan, mendorong kursi roda dengan kedua tangannya, bahkan gadis itu menolak winwin yang berusaha membantunya.
Mereka hanya menatap punggung gadis itu yang bergetar sebelum menghilang di balik pintu kamar, sedangkan yang lain hanya mendesah bingung harus menanggapi rose bagaimana lagi. Mereka tahu, rose bukanlah gadis yang cengeng ataupun manja, justru dia adalah gadis yang tegar dan selalu ceria, namun entah kenapa rasanya rose tidak bisa menahan rasa emosi akhir-akhir ini, bahkan satu nasehat sekalipun bisa membuat gadis itu marah, dan terkadang gadis itu mengamuk, bahkan Ryujin sekali pun sering menjadi sasaran kemarahannya akhir-akhir ini.
Sedangkan Ryujin tengah menahan tangis, gadis remaja itu merasa sangat bersalah, atas kecelakaan yang menimpa kakaknya, dia ingin meminta maaf,karena ia merasa semua masalah yang dilalui oleh Kakanya karena dirinya yang selalu menjadi beban.
Jungkook mengusap rambut ryujin "Sabar ya"
°°°°
Flashback 4 hari yang lalu.
"Siapa yang membuat kamu seperti ini tamara?"
Gadis itu hanya menanggapinya dengan senyuman. "Pak, saya akan berhenti kuliah mulai hari ini"
Dosen itu mendesah "Berikan saya alasan yang masuk akal"
Senyuman dari bibir gadis itu luntur, netranya menatap tajam sang dosen. "Haruskah saya memberitahu bapa juga bahwa saya menjadi korban kdrt?" Ujarnya, gadis itu berdiri.
"Maafkan saya pak" gadis itu melempar map cokelat yang berisikan data pribadinya.
Dosen itu langsung meraihnya, membacanya dari atas kebawah, dosen itu melotot.
"Kamu-"
"Yaa, seperti yang bapa baca, saya anak dari buronan mafia, jadi bisakah saya pergi, saya akan merasa lelah jika harus menjelaskan semuanya"
"Kamu pikir kamu bisa keluar dari tempat ini-"
Gadis itu menghela nafas lelah, tamara kembali berbalik menatap sang dosen. "Saya peringatkan, jangan mencampuri urusan keluarga saya, kalau bapa tidak ingin berakhir sama seperti ayah dari roselly 15 tahun yang lalu"