Manusia tetaplah manusia,sebaik apapun ada kalanya ia menyakiti, sesempurna apapun ada kalanya ia mengecewakan,tidak akan ada hubungan antar manusia yang selalu berjalan mulus baik-baik Saja,karena pada dasarnya tidak ada yang bisa kita harapkan untuk berada pada titik yang sama.
Selalu.
Setiap orang ada masanya untuk memulai dan menemukan sesuatu yang baru, baik itu pacar,teman,sahabat, atau siapapun yang dulu pernah menjadi orang terdekat kita,punya banyak kenangan bersama saja bisa berubah,bisa saja kamu menjadi sesuatu yang sudah tidak sesuai dengan lingkungan yang mereka miliki sekarang.
Jika yang melakukan perubahan menemukan kenyamanannya pada fase itu, siapapun kamu di masalalunya, mereka tidak akan mampu memberi pengaruh apapun. Setidaknya rose sudah sadar sekarang, persahabatan yang sudah terjalin lama saja tidak akan menjamin apapun, yang pada akhirnya kita dituntut untuk hidup masing-masing.
Rose sudah memutuskan,untuk menjauhkan diri dari mereka, terlebih setelah mendengar Eunwo yang mengungkapkan bahwa pemuda itu mencintainya lebih dari sekedar teman.
Rose tahu, jatuh cinta itu tidak salah, karena pada dasarnya cinta hadir dengan tidak terkira, pada siapa kita akan menjatuhkan hati, kita tidak bisa memilihnya, namun rose bersikeras pada prinsipnya sendiri untuk tidak mencintai salah satu dari mereka,, tapi pada kenyataannya sekuat apapun setia apapun kitaa teguhkan prinsif kita. Tetap.. tidak ada yang dapat menolak takdir.
Misalnya.. perasaan suka nya pada seseorang-
"Sarapan, jangan bengong"
Rose mendengus begitu suara tidak asing mengusik lamunannya, gadis itu meraih sendok dan mencicipi sayur sop yang telah dibuatkan pemuda tersebut.
Seorang maid,mengalihkan asitensi rose yang datang dengan membawa dua gelas berisikan susu.
"Terimakasih bi"
"Sama-sama tuan" Ujarnya, lalu membungkuk pamit.
"Gimana enak gak pasakan gue?"
"Lumayan"
"Ck, Lo itu cuek banget aneh, padahal cewe lain kalau gue deketin pada seneng"
Namun rose masih tidak menanggap, gadis itu masih kesal pada pemuda didepannya itu, siapa lagi kalau bukan taehyung, si pemuda pede yang pemaksa, rose sangat menyesali saat menolak ajakan jeonghan untuk mengantarnya pulang semalam, dan Berakhir bertemu dengan taehyung diperjalanan pulang.
Terlebih pemuda itu mengancam akan terus menganggunya jika ia tidak menurut, namun karena semalam rose tengah kacau akhirnya gadis itu menyetujui saat taehyung mengajaknya untuk pulang kerumahnya.
Gadis itu sedikit terkejut dengan rumah taehyung yang terkesan sangat mewah, lebih mewah dari rumahnya dulu, terbukti dengan beberapa maid yang ada dirumah juga beberapa bodyguard diluar, rose yakin taehyung bukanlah sekedar dari anak pemilik kampus.
Setelah selesai rose beranjak dari tempat duduknya,namun taehyung dengan cepat menghampirinya mencegah gadis itu "Bentar dulu kali, Lo mau kemana?"
"Kuliahlah apalagi?!" Serunya kesal
"Dengan wajah Lo yang kaya gitu? gue yakin semua orang di kampus bakalan natap wajah jelek lo, bwahahha"
Benar juga, rose tidak berhenti menangis semalam sehingga penampilannya kini terlihat kacau, terlebih dengan kedua matanya yang terlihat bengkak, namun gadis itu khawatir dengan keadaan ryujin pasti adiknya itu mencarinya, dan sial ponselnyamati kehabisan baterai.
"Udah temenin aja gue disini, gue gaada temen"
"Ga! Gue mau pulang"
"Ish! Yaudah bentar, gue mandi dulu jangan kabur!" Ujar taehyun, pemuda itu berbalik untuk menuju kamarnya .