Jaehyun hanya menatap cake pemberian rose yang sudah dihias cantik dengan sedemikian rupa, pemuda itu lalu melirik kursi meja makan yang biasanya terisi oleh rose yang semangat mengucapkan selamat ulang tahun disana, tapi kali ini berbeda, rose yang biasanya paling terdepan mengucapkan dengan kata kata romantis kini gadis itu bagaikan sebuah bayangan yang melintas dipikirannya saja. Rose seperti tidak nyata sekarang.
Pemuda itu teringat ucapan rose beberapa waktu lalu. "Syukur deh, semoga kamu betah disini ya ca, ohiya kamar bercat biru itu nanti jadi milik kamu juga, anggap saja rumah sendiri, ga perlu sungkan"
Jaehyun seharusnya sadar saat rose berkata demikian, gadis itu pasti merasa tersingkirkan, karena selama ini basecamp tidak pernah diinjak oleh gadis manapun selain rose sendiri, tapi dengan lancangnya ia malah mengundang chaeyeon kemarin, itu pasti membuat rose merasa terluka.
Namun balik lagi, jaehyun tidak bisa menahan rasa cemburunya ketika mendengar rose ternyata berkencan dengan senior di kampusnya, yang membuat pemuda itu sakit adalah, rose tidak pernah bercerita apapun tentang hubungannya dengan Chanyeol, jaehyun sadar, bahwa jaehyun sudah menyukai rose sekarang, tapi karena sebuah perjanjian lima belas tahun lalu, dimana mereka berjanji untuk tidak menaruh rasa suka pada rose, jaehyun menekan keras mencoba mengubur perasaannya, dan semakin jaehyun menekan keras perasaanya namun perasaan itu malah semakin nyata. Terlebih ia mengingat jelas pertumbuhan rose yang semakin hari semakin cantik,dan anggun, membuat dirinya bertekad untuk memiliki rose seutuhnya.
Sekali lagi jaehyun ditampar kenyataan,ternyata bukan hanya dirinya yang menaruh perasaan yang lebih dari sekedar sahabat, tapi mingyu,Jungkook,bambam dan Eunwo pun memiliki hal yang sama, jaehyun bisa melihat keempat temannya itu sering sekali tersenyum sendiri ketika melihat rose, terlebih perhatian rose, marah dan kecewa mereka saat mengetahui rose berkencan. Jaehyun tahu itu, apalagi kalau bukan perasaan cinta.
"Itu cake mau Lo tatap beribu kali juga gaakan jadi si rose anjir" June merasa jengkel karena jaehyun tak kunjung memotong cake nya.
Jaehyun Mmenatap sinis, lalu meraih cake dan kembali memasukannya kedalam kulkas.
June melotot dibuatnya, "Kok dimasukin lagi sih!, Keluarin lagi ga?" Ujar june berusaha meraih pintu kulkas, tapi tertutup badan besar jaehyun
"Minggir!" Ujar june.
Namun seperti patung yang kokoh jaehyun menatap datar june disana, june pun akhirnya menyerah dan memukul dada jaehyun sebelum kembali duduk di sofa.
Setelah kepergian june, jaehyun buru-buru mengambil kertas dan menulis sesuatu disana, lalu ia memasukan kertas itu kedalam kulkas lalu menyimpan kertas tersebut diatas cake, setelah selesai jaehyun meraih tasnya keluar dari basecamp.
Dan saat june mendengar suara motor jaehyun nyala lalu melesat pergi meninggalkan komplek, pemuda itu buru-buru membuka kulkas.
Pemuda itu bergidik ngeri, lalu meraih kertas tersebut. 'Lo makan gue bunuh'
"Si bangsat!"
_____
Ryujin menatap kakaknya yang hanya duduk di kursi melamun, kedua gadis itu sudah pindah ke apartemen baru sekitar seminggu yang lalu, namun entah mengapa Ryujin merasakan rose seperti gadis yang kesepian, akhir-akhir ini ia sering mendapati rose melamun, dan jarang keluar rumah selain bekerja, terlebih Ryuji sudah jarang melihat rose berkumpul bersama all star dan malah sering berkumpul bersama Jennie dan jisoo.
Ryujin paham, setelah menyaksikan sendiri, bahwa posisi rose sudah digeser oleh gadis bernama chaeyeon bukan sekali dua kali Ryujin melihat gadis itu selalu duduk diantara all star dan mencari perhatian kedelapan pria itu, sungguh rasanya Reina ingin melabrak gadis itu jika saja rose tidak mengingat-ingatkan selalu tentang kebaikan dan sopan santun.