Rose, bapak harap kamu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, kamu siswa berbakat, tidak semua orang seberuntung kamu.
Rose menatap makannya dalam diam, sungguh rose sekarang sangat tidak berselera makan, mungkin itu juga tak luput dari pandangan Lisa,ryujin dan delapan pemuda lainnya. Didalam otaknya berkecamuk banyak pikiran rose bingung harus memilih yang mana, setelah dosen memanggilnya tadi rose semakin dibuat Gegana, gadis itu benar-benar dijalan yang buntu sekarang.
"Lo akhir-akhir ini sering murung rose" tanya Lisa yang memperhatikan rose dari kemarin, jelas Lisa menyadari perubahan gadis itu.
Rose membuang nafas pelan, sumpah rose hanya ingin tenang sehari saja namun nyatanya rose harus membuang kata tenang jauh-jauh dalam hidupnya sekarang.
"Mungkin kalau Lo cerita, beban Lo bisa berkurang" Ujar Jungkook, yang ternyata menyadari sikap rose.
"Lo tadi dipanggil dosen ngapain?" Tanya winwin yang selalu kepo.
"Aku dapat beasiswa di Amerika"
"Hah?" Ujar deka, pria itu melotot tidak percaya, namun rose hanya membalas sebagai anggukan.
"Terus gimana? Lo ambil ga?" Tanya winwin lagi,
"Gatau, masih mikir"
"Yaelah, padahal ambil aja rose, kesempatan ga datang dua kali" Ujar Yogi dan mendapat anggukan dari bambam.
"Jadi itu yang bikin Lo ngelamun selama dua hari ini? Gaada masalah lain lagi kan?" Tanya Lisa memastikan
"Iya Lisa" jawab rose jengah.
"Bener apa kata Yogi, mending diambil aja sih" Ucap june.
"Ga segampang itu Jun"
Sedangkan ketiga pemuda lainnya hanya menyimak, tanpa berniat bertanya, karena lumayan terkejut dengan pengakuan rose disana.
"Apalagi? Lo kan murid teladan dan pinter, sayang banget loh kalau ditolak, iya ga wo?" Ujar Jungkook yang menyikut Eunwo disisinya, sedangkan Eunwo hanya mengangguk.
Rose mengusap wajahnya kasar, merasa sangat prustasi, gadis itu meraih tas. "Ryujin ayo kita pulang ada yang harus kita obrolin" ujar rose, Ryujin mengangguk lalu mengamit tangan rose
"Lisa, kita ketemu di apartemen,ada yang ingin pingin gue obrolin juga, guys duluan " Ujarnya sebelum pamit.
Sedangkan Lisa hanya menatap punggung rose yang hilang dikoridor, gadis itu melirik sinis ke arah mingyu yang tidak sengaja bertatap wajah dengannya.
"Gue pikir, ini saatnya kalian meminta maaf secara langsung" ujar Lisa.
"Iyaah gue mau minta maaf nanti"
_____
"Lo serius kak?"
Rose mengangguk samar, akhirnya setelah beberapa hari ini rose merenungkan segalanya, rose bisa memilih satu diantara dua pilihan itu.
"Tapi kamu siap ga? Ninggalin kuliah kamu, dan kita pergi ke US?"
Ryujin terdiam sejenak, gadis itu turut senang dengan keputusan kakaknya yang akhirnya sudah memilih jalan untuk masa depannya, tapi ia bingung jika rose memintanya untuk ikut ke US,bagaimana dengan kuliahnya? terlebih riena belum siap hubungan jarak jauh dengan Haikal, namun disisi lain ia juga tidak mau berpisah dengan rose, karena bagaimana pun rose keluarga satu-satunya sekarang.
"Kakak juga tidak masalah kalau kamu gamau ikut, tapi jujur aja kakak khawatir ninggalin kamu sendiri dijakarta"
"Kapan kakak akan pergi?"
"Seminggu lagi, kamu bisa berpikir dulu sebelum memutuskan, tapi kakak gaakan maksa kamu kok, kalau seenggaknya kamu ga ikut, Kaka bisa sendiri pergi" Ujar rose dengan nada sedikit ragu.
"Mana tega gue gitu kak, gue kan udah janji buat nemenin kakak kemanapun kakak pergi nanti" Ujarnya, gadis itu mengamit lengan rose yang terlihat ragu disana.
"Kak, jangan pikirin Ryujin, Ryujin udah gede, untuk sekarang kakak fokus aja buat masa depan kakak, gue gamau jadi penghalang, dan disini Ryujin ga sendiri, ada kak Lisa, sama temen-temen kakak kan?"
Memang benar, namun entah kenapa hatinya masih ragu. "Kakak bakal pikirin lagi"
____
Chaeyeon berlari kecil keluar dari kampus, gadis itu melirik kanan kiri untuk mencari sosok gadis yang sedari tadi dicari nya, obrolan dari arah belakang membuat Tamara langsung menoleh mendapati Jennie yang tengah berjalan keluar dengan sosok pemuda disampingnya.
Tidak mau menunggu lama, chaeyeon menghampiri gadis itu, yang tentu saja disungguhi decihan tak suka dari Jennie.
"Kak Jennie, Lo liat rose ga?"
"Ngapain Lo nyari dia?" Tanya Jennie dengan nada ketus, tapi chaeyeon berusaha menghiraukan itu.
"Gue ada urusan kak, Lo ada nomor nya ga? Gue boleh minta"
"Gaada"
Chaeyeon mencoba menahan emosinya "Kak gue mohon-"
"Udah kasih aja yang, mungkin chaeyeon mau minta maaf sama rose" Ujar kai, yang membuat Jennie mendelik tidak suka, namun akhirnya gadis itu memberikan nomor rose walaupun dengan nada ketus.
"Awas ya kalau Lo macem-macem sama sahabat gue, Lo berurusan sama gue!" ancam Jennie, lalu menarik tangan kai pergi .
Sedangkan chaeyeon hanya menatapnya dengan malas, lalu gadis itu menyimpan nomor rose diponseknya.
"Semoga dengan cara ini, rencana gue kelar"
___
Jaehyun terlihat sibuk menata barang-barangnya dikamar yang entah kenapa sudah berjatuhan dilantai, tapi bukan hanya jaehyun, seluruh penghuni basecamp pun dibuat bingung saat mereka membuka pintu, basecamp terlihat acak-acakan bahkan ada beberapa sesuatu yang hilang, seperti sebuah foto yang dipajang dikamar jaehyun, itu foto all star plus dengan rose dan Lisa yang ada difoto itu.
"Ada barang berharga Lo yang ilang ga jae?" Ujar mingyu, pemuda itu melenggang masuk kedalam kamar jaehyun yang tidak jauh beda dengan kamarnya.
"Gaada, Lo?"
"Gaada sih gue juga, tapi aneh banget, kalau pun maling masuk pasti barang-barang kita ilang, tapi ini mah engga" Ujar mingyu.
"Gaada kerjaan banget tuh orang! Masuk kesini cuma nambah kerjaan aja! Udah tahu gue cape!" Teriak Lisa diruang tengah,.
"Tapi barang Lo aman kan Lis?" Tanya Eunwo, pemuda itu sibuk mengecek basecamp takut jika ada barang berharga yang hilang.
"Seharusnya dari dulu kita pasang cctv, jadi saat kaya gini kita tahu siapa orangnya" Ujar winwin yang keluar dari kamarnya.
"Uang Lo aman?" Tanya Yogi pada bambam, karena mereka tahu bambam tipikal orang yang kurang hati-hati dalam menyimpan uang.
Bambam mengangguk "Aman, cuma duit gue acak-acakan aja dilantai"
Deka menggeram prustasi "Terus ini maksudnya apa? Si bangsat itu datang ngacak-ngacak basecamp doang gitu?"
"Lisa, barang rose yang lain juga aman?" Tanya Jungkook, Lisa mengangguk.
Tiba-tiba gadis itu teringat ancaman chaeyeon tempo hari, gadis itu menggeram marah, menatap jaehyun yang keluar dari kamarnya.
"Jaehyun, menurut Lo selain kita yang tahu tempat ini siapa?"
Jaehyun terdiam, pemuda itu mendekat lalu meraih ponsel dari dalam jaketnya, tanpa menunggu lama seseorang tersambung disana.
"Halo?"
"Chaeyeon.
______
Kemarin ada yang ulangtahun lupa ngucapin
Happy birthday Juan 💚🎉
Happy birthday juga buat suami kedua aku
Bang jhope 🥳♥️