Raka memandangi penampilannya di cermin setelah ia selesai memakai dasi berikut dengan jas berwarna hitam miliknya. Rambut pun sudah ia sisir rapih dan tak lupa ia juga memakai jam tangan yang selalu menghiasi pergelangan tangan kirinya. Setelah merasa tampilannya sudah cukup baik sebelum ia berangkat kerja hari ini, Raka mendekati meja yang ada di kamar untuk memeriksa isi tas kerjanya agar tak ada satu pun barang yang tertinggal. Selesainya dengan itu, Raka menoleh ke arah tempat tidurnya dan tersenyum begitu melihat sosok Rana yang masih terlelap dengan pulasnya. Biasanya Rana bangun pagi, tapi kali ini Raka memaklumi karena jika saja ia tidak pergi bekerja hari ini sudah pasti ia juga masih tidur karena semalam ia lumayan lelah. Yah, lelah yang menyenangkan.
Setelah menunggu selama berminggu-minggu akhirnya mereka melakukan seks yang sebenarnya semalam sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh Rana. Untungnya perempuan itu tidak lagi meringis kesakitan seperti percobaan pertama dan kedua, justru semua berjalan cukup lancar tanpa hambatan. Bahkan mereka mengulanginya lagi pada waktu dini hari, mungkin sekitar pukul 2 atau 3 pagi sebelum dilanjut pada pukul 5 pagi. Sekarang jam di dinding sudah menunjukkan pukul 9 pagi dan Raka akan membiarkan Rana istirahat sampai istrinya itu tidak lagi merasa lelah. Lagi-lagi Raka terkekeh mengingat kejadian semalam dan juga karena merasakan kesenangan yang belum pernah ia rasakan selama ini. Terutama setelah ia mengingat alasan Rana mengajaknya untuk segera berhubungan seks karena khawatir kalau pria itu akan berpaling ke perempuan yang lebih seksi karena tidak diberi 'jatah' oleh Rana.
Pria itu mendekati istrinya yang masih terlelap sebelum mendaratkan sebuah kecupan singkat di keningnya. Lalu, Raka mengambil tas kerjanya dan hendak pergi keluar kamar secara pelan-pelan agar tidak membangunkan Rana. Akan tetapi, begitu ia hendak membuka pintu kamar, Raka mendadak baru teringat kalau ia belum membawa ponselnya yang biasanya sudah ia masukkan ke dalam saku celananya. Pria itu menaruh tas kerjanya di lantai sebelum mencari-cari keberadaan ponsel miliknya itu. Tidak ada di meja nakas dan tidak ada pula di meja dekat sofa yang ada di kamar. Akhirnya Raka memutuskan untuk mencari di tempat tidurnya.
Perlahan-lahan ia naik ke kasur dan menyingkirkan beberapa bantal hingga guling yang tidak digunakan oleh Rana. Masih tidak menemukan apa yang ia cari, akhirnya Raka membuka selimut yang menutupi tubuh Rana pelan-pelan dan untung saja ia langsung menemukan benda yang sedari tadi dicari-cari olehnya. Akan tetapi, pandangan Raka pada ponsel yang baru ia temukan itu tidak berlangsung lama karena berikutnya pandangannya malah dibuat fokus oleh hal lain. Ia memandangi tubuh telanjang Rana dan hal itu membuatnya teringat dengan request anehnya yang justru tanpa diduga-duga malah dituruti oleh sang istri. Toh, bukan masalah juga karena Raka adalah suaminya sekarang.
Melihat tubuh indah Rana malah tanpa sadar membuat Raka merasakan hasratnya muncul lagi seperti semalam. Astaga, yang benar saja? Sudah berapa kali mereka melakukannya hari ini? Pada akhirnya Raka seperti selalu berakhir dengan menginginkan perempuan itu berikut dengan sentuhannya. Raka melirik ke bagian bawahnya di mana terlihat jelas tonjolan di balik celana bahan hitam yang ia kenakan sekarang. Tidak mungkin juga jika ia tampil begini di depan banyak orang karena pergi kerja tanpa melepaskan lebih dulu hasratnya yang terpendam. Apalagi ia akan pergi mengajar lebih dulu dan Raka tidak ingin merusak reputasinya dengan dicap sebagai dosen mesum terutama setelah kejadian video porno yang diketahui oleh para mahasiswa di angkatan Kemal.
Ia melihat ke arah jam di dinding, jika ia memaksakan hanya akan membuatnya datang terlambat untuk mengajar yang mana itu bukanlah gayanya sekali. Setelah berbagai macam pertimbangan, akhirnya Raka memutuskan untuk menghubungi seseorang di ponselnya. Ia duduk di tepi ranjang sementara tangannya yang tak memegangi ponsel melakukan hal iseng berupa meraba-raba tubuh telanjang Rana. Anehnya, perempuan itu sama sekali tidak terbangun meskipun ia sedang memberikan rangsangan kepada sang istri.
"Halo. Ada apa ya, Bang?" tanya Kemal setelah mengangkat teleponnya.
Setelah ia menikah dengan Rana, secara otomatis hubungannya dengan Kemal pun turut berubah. Tidak lagi sebagai mahasiswanya meskipun Kemal memang masih terhitung sebagai mahasiswa yang ia ajari, tetapi poinnya adalah Kemal secara resmi merupakan adik iparnya. Tentu keduanya sempat canggung mengenai cara komunikasi dan panggilan hingga mereka sepakat untuk bicara agak santai dan Kemal pun mulai memanggilnya Abang atau terkadang Kak selama mereka tidak di wilayah kampus. Yah, terkadang tentunya Kemal masih suka keceplosan memanggilnya Pak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOUSE 🔞
RomanceNon ebook. A sequel of "Asdos" & "Backstreet". A fluffy romance story with a bit comedy. 🔞 Menikah setelah lulus kuliah sama sekali tidak pernah masuk ke dalam rencana masa depan Rana. Ditambah lagi ia menikah dengan pria yang 12 tahun lebih tua da...