▪︎chapter 20: kitchen 🔞▪︎

34.9K 397 0
                                    

Barangkali ini merupakan hari yang paling membuat Raka antusias setelah hampir 10 tahun lamanya sejak terakhir kali ia mendirikan law firm, ia tidak akan lupa hari itu. Rasanya kurang-lebih sama seperti hari di mana ia tersenyum penuh bangga melihat gedung dengan namanya yang tertulis secara lengkap, seolah-olah menunjukkan bahwa satu per satu goals dalam hidupnya sudah mulai tercapai dan layak ditunjukkan kepada semua orang. Oh, catatan, ditunjukkan kepada semua orang yang pernah meremehkannya dan mengatakan kalau hidup Raka terasa mudah karena ia adalah satu-satunya anak lelaki Prof. Dr. H. Ediyono Janitra Harsono, S.H., M.H. Nyatanya, ia berhasil membuktikan kesuksesannya satu demi satu kalau ini semua tidak ada hubungannya dengan campur tangan beliau.

Namun, kembali kepada topik hari ini. Raka sedang berada di perjalanan menuju sebuah tempat setelah ia tiba di Melbourne Airport dan hanya dalam waktu beberapa menit lagi ia akan segera tiba di lokasi yang menjadi tujuan utamanya hari ini. Taksi yang ia tumpangi berhenti di depan sebuah gedung apartemen dan setelah membayar ongkosnya, Raka bergegas memasuki gedung apartemen tersebut dan tentunya masuk ke dalam lift. Di dalam lift tersebut ia memencet tombol lantai yang menjadi tujuannya hingga beberapa menit kemudian ia sudah tiba di lantai tujuan. Hanya tinggal beberapa langkah lagi Raka akan segera tiba.

Setelah itu, ia berdiri di depan sebuah pintu unit apartemen dan memencet bel yang ada di sana. Ia bisa mendengar suara yang tak asing itu menyambut dari dalam dan Raka memutuskan untuk berbalik badan, lucu sekali bahwa dirinya saat ini sedang membuat kejutan untuk sang istri tercinta. Tidak butuh waktu lama sampai akhirnya ia bisa mendengar suara pintu itu terbuka dan terdengar pula suara istrinya yang menanyakan siapa dirinya. Aneh sekali perempuan satu itu, apa setelah hampir setahun mereka menikah Rana masih kesulitan untuk mengenali postur tubuh suaminya sendiri? Hingga akhirnya Raka pun berbalik dan ia bisa melihat ekspresi terkejut di wajah Rana.

"Mas Raka!" Rana memekik kegirangan melihat kehadiran sang suami. Bahkan gadis itu refleks menghamburkan diri ke dalam pelukan Raka. Setelah itu, Rana sedikit membuat jarak dan Raka bisa melihat betapa senangnya Rana saat ini. "Ya ampun, Mas Raka! Kok nggak bilang mau ke sini? Padahal semalem kita teleponan, tapi nggak ada info apa-apa mau nengokin saya."

"Yaaah, anggep aja saya bikin kejutan buat kamu walaupun itu bukan hobi saya sama sekali. Tapi, karena hari ini pas banget tanggal 11 Januari 2020, saya rasa mendingan sesekali saya kasih kejutan juga nggak apa-apa. Toh, yang tau saya ke sini juga banyak dan mereka pun doain saya supaya selamet sampe tujuan. Terbukti sekarang saya ketemu kamu," Raka membalas senyuman Rana sebelum mengecup kening istrinya itu. "Happy 1st anniversary, sayang."

"Happy 1st anniversary juga," balas Rana sebelum melebarkan pintu. "Ayo, kita ke dalem. Saya lagi masak sesuatu karena bete."

"Hah? Kamu masak karena bete?" Raka keheranan meskipun pada akhirnya ia tetap mengikuti sang istri ke dalam sembari membawa tas miliknya juga. Begitu sudah di dalam unit apartemen tersebut, Raka melihat Rana kembali memakai apron miliknya. Gadis itu berjalan ke arah dapur dan Raka memang bisa melihat ada sesuatu yang Rana buat di sana sekarang. "Baunya enak. Kamu masak apa emangnya?"

"Salmon steak," jawab Rana penuh dengan rasa bangga. "Saya kira bakal susah, tapi menurut saya sih dari tampilannya not bad. Masih layak dimakan senggaknya. Saya inget buat masak ini karena semalem sempet teleponan juga sama Della dan kita bahas soal dulu dia pernah nawarin saya salmon steak yang Mas Raka beliin, eh mendadak saya malah kepengen sekarang."

"Hmm," Raka hanya bergumam tak jelas sebelum ia duduk di kursi yang ada di ruang makan. "Kamu belum jawab soal kamu masak karena lagi bete. Emang kamu bete kenapa?"

"Oh," Rana terkikik sebelum menjawab. "Saya tadi bete karena anniv pertama saya sama Mas Raka malah nggak ada kesan istimewa karena saya jauh dan Mas Raka juga jauh. Lagian kalo saya di Jakarta juga belum tentu bisa rayain karena pasti Mas Raka pun sibuk sama kerjaan kayak waktu saya ulang tahun. Saya itu kalo lagi kesel bawaannya laper. Makanya saya bikin salmon steak sampe 3 porsi. Cuma sekarang saya udah nggak bete lagi karena Mas Raka udah di sini."

SPOUSE 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang