▪︎chapter 29: rajaksa yuridis harsono▪︎

9.5K 254 3
                                    

Setelah nyaris 9 bulan mengandung, akhirnya momen yang ditunggu-tunggu telah tiba. Siang ini pada pukul 14.13 WIB, Rana telah melahirkan putra pertamanya dengan persalinan normal di mana bayi laki-laki itu memiliki panjang 51 cm dan dengan berat badan 3.1 kg. Rasanya memang masih sulit dipercaya bahwa Rana sudah menjadi seorang ibu sekarang, tapi ia tahu semuanya memang nyata begitu suster membantu bayi laki-lakinya itu untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) pada payudara Rana. Walaupun awalnya terasa aneh ketika merasakan bayinya menghisap puting payudaranya, tapi lama-kelamaan Rana sudah mulai terbiasa. Rasa sakit pada putingnya itu jelas tak sebanding dengan kontraksi yang ia alami.

Ia tidak akan lupa momen di mana perutnya merasakan sakit yang luar biasa sejak kemarin sore, hal itu terjadi ketika Rana sedang berada di rumah dr. Runi di mana ia datang hanya untuk sekadar berkunjung saja meskipun ibunya tidak ada di rumah. Untung saja Kemal yang baru saja pulang kuliah langsung siap sedia untuk mengantarnya ke rumah sakit dan tentunya Kemal pula yang menghubungi Raka. Hal lain yang membuat Rana bersyukur adalah Kemal sama sekali tidak panik ketika menemaninya seorang diri meskipun ini adalah pertama kalinya Kemal berhadapan dengan orang yang ingin melahirkan. Tapi, dengan penuh ketenangan Kemal memberi kabar kepada dr. Runi dan Raka sampai akhirnya sang adik berhasil mengantar Rana ke rumah sakit. Untungnya juga tak ada kendala apapun dalam perjalanan mereka.

Hal lain yang membuat Rana juga bersyukur adalah Raka pun tidak panik saat pria itu pergi menyusulnya ke rumah sakit. Yang ia dengar dari Kemal kalau saat itu Raka baru saja selesai menghadiri sebuah persidangan yang ada di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan akhirnya Raka yang menemani Rana sejak semalam ia menjadi pasien rawat inap di rumah sakit ini. Raka juga membatalkan setiap janji temu yang seharusnya diadakan hari ini karena posisi pria itu memang tidak bisa meninggalkan Rana sendirian, apalagi saat sedang menahan rasa sakit dari kontraksi selama berjam-jam. Bahkan Rana pun tidak bisa tidur saking sakitnya meskipun suster selalu memintanya untuk istirahat agar saat sudah pembukaan ke-10 Rana sudah memiliki tenaga yang cukup untuk mengejan.

Namun, yang Rana sayangkan adalah situasi Covid-19 saat ini membuat aturan di rumah sakit menjadi lebih ketat sehingga membuat Rana tidak bisa dijenguk oleh siapapun terkecuali dr. Runi dan dr. Hafidz yang memang bekerja di rumah sakit yang sama dengan Rana serta Raka yang bertugas untuk merawatnya sampai wanita itu dinyatakan sudah pulih. Bahkan sedari tadi sore Rana hanya bisa 'dijenguk' oleh keluarga maupun teman-temannya melalui video call singkat karena Rana tetap harus istirahat setelah melahirkan. Meskipun demikian, Rana tetap bersyukur karena masih ada banyak orang yang mendoakan serta memberi ucapan selamat atas kelahiran putra pertamanya.

Kini ia memandangi dr. Runi yang kebetulan sedang berkunjung ke ruang rawat inapnya dan saat ini beliau sedang menggendong si cucu pertama. Terlihat ada raut wajah bahagia dan gemas di wajah dr. Runi sebelum akhirnya beliau menawarkan Raka yang tengah duduk di sebelahnya untuk menggendong si jabang bayi. Terlihat Raka seperti ingin menolak, tentu saja alasan utamanya bukan karena Raka tidak suka bayi. Rana tahu kalau Raka masih canggung untuk menggendong bayi mereka dan hal itu dibuktikan dengan kekakuan tangan Raka saat menerima bayi mereka tersebut dari dr. Runi. Meskipun tampak tidak nyaman, bukan berarti Raka sama sekali tidak bahagia saat menggendong putra pertamanya itu.

"Kalo ngegendong diperhatiin posisi kepala sama tangannya yang nempel ke dada kamu ya, Raka. Jangan sampe dia kesakitan atau malah pegel. Terus kalo mau usap kepala juga pelan-pelan karena area ubun-ubunnya itu masih lunak," sahut dr. Runi berusaha mengingatkan menantunya tersebut dan diiyakan oleh yang bersangkutan. Lalu, dr. Runi menatap putri keduanya yang masih dalam posisi duduk di atas ranjang rawat. "Masih berasa sakit nggak? Kamu udah makan?"

"Udah nggak sesakit yang tadi kok, Ma. Cuma Rana emang belom ke kamar mandi karena belom kepengen juga dan ... yah, agak khawatir aja nanti kalo sakit pas lagi pipis. Kalo untuk makan paling sebentar lagi makanannya dianter," jawab Rana. "Mama lagi nggak sibuk? Rana kirain nggak bakal sempet buat ke sini."

SPOUSE 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang