Update!
Happy reading guys
Dont forget to vote and coment"Ga semua anak punya rumah buat dia pulang Flor dan ga semua orang tua bisa jadi tempat anaknya pulang. Lo harus bisa bedain dua hal itu." sindir Alyn membuat guratan aneh tercipta di kening Flor.
Melupakan reaksi aneh Flor, Alyn kembali diam dan termenung. Bayangan bagaimana tersiksa nya ia dirumah teringat, pernyataan 'orang tua adalah tempat kita pulang' hanyalah sebuah kata tanpa pembuktian. Nyatanya banyak dari Anak yang kehilangan rumah nya! Dan hal itu tidak dapat dibantah lagi.
"Sudah berapa kali saya bilang! Hah!" Dengan tangan kokohnya seorang pria paruh baya itu menekan kepala seorang gadis masuk ke dalam bathtup.
Seperti tak kenal iba, pria tadi menahan kepala gadis itu di dalam air selama tiga menit dan mungkin saja gadis itu kini telah kehilangan banyak oksigen.
"Ha, ha, ha..." Gadis itu menghirup kembali oksigen saat kepalanya kembali mendongak.
Baru saja gadis itu menetralkan jantungnya, pria itu kembali melanjutkan kegiatan menyiksa gadis dihadapan nya. Menenggelamkan lalu mengeluarkan kepalanya dari bathtup. Itu semua dilakukan tanpa jeda sampai pria paruh baya itu bisa menyalurkan segala amarah nya.
"KAMU ITU SELALU MENYUSAHKAN KAMI. DASAR ANAK SIALAN!" bentak Lakshan sembari menarik rambut Alyn, sehingga gadis itu sedikit meringis kesakitan. Rasanya kepala nya akan terbagi dua, saking kuat nya tarikan yang dilakukan papa kandung nya itu.
"Jika saya anak sialan, berarti anda juga papa sialan!" Alyn menjawab dengan bibir yang tersenyum miring. Melupakan sebentar rasa sakit yang sangat menyiksa ubun-ubun kepala nya.
Mendengar hal itu, Nabila- Mama Alyn menampar anaknya. Alyn yang tak siap menerima tamparan itu pun langsung tersungkur di lantai.
"Begini cara kamu bicara dengan Papa kamu! Kamu seperti orang yang tidak terdidik!" lontar Nabila lalu membawa handuk untuk Lakshan-suaminya. Alyn yang melihat itupun memutar kepalanya jengah.
"Itu berarti kalian yang tak benar mendidik saya," lontar gadis itu menguapkan hal yang ia tahan selama ini, Lakshan pria paruh baya itu sudah tak tahan lagi, emosi kembali sepenuhnya mengendalikan pikiran nya.
Menghidupkan shower menekan tombol air panas dan menyiramkan nya pada punggung gadis itu sembari menarik rambut nya keras.
Setelah itu ia pergi dan mengurung gadis itu sedari luar, sedangkan Nabila?, Ibu gadis itu sudah pergi sedari tadi entah kemana.
Gadis itu tersenyum miris melihat kehidupan nya, bukankah dia sangat tidak beruntung?, memiliki orang tua yang selalu main tangan dengan nya, tanpa melihat batin dan mental dirinya yang telah hancur.
Meremas rok nya kuat, Alyn menatap nanar baju seragamnya yang basah. Tubuhnya sudah sangat lemah sekarang, mungkin saja kulit punggungnya sudah melepuh, dia sedikit bernapas lega karena apa?, seragam yang membalut tubuhnya sangat tebal hingga air panas itu tidak langsung mengenai kulit pucat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.G.A.I.N ? ✔
Teen FictionUPDATE TIAP HARI SENIN, KAMIS, DAN SABTU Agak mengandung unsur Masa SMA? pasti hal pertama yang terbayang di benak kalian adalah masa-masa indah penuh kenangan, masa dimana ada nya cinta monyet dan hari-hari yang menyenangkan di setiap tahun nya. ...