Update!
Happy reading guys
Dont forget to vote and comentSatu bulan telah berlalu dan kini kesembilan insan itu harus berpisah dengan dunia luar serta jangan lupa bahwa mereka dilarang memegang handphone nya karena dirasa alat komunikasi itu dapat mengganggu kelancaran penelitian.
Dalam satu bulan terakhir pun kesembilan manusia itu diberikan waktu liburan bersama keluarga serta orang-orang sekitarnya yang mungkin akan mereka rindukan dan tentunya merindukan mereka.
Disini lah mereka kini, para anggota keluarga kesembilan insan itu telah berkumpul serta teman-temannya yang akan mengantarkan mereka pergi penelitian walau hanya bisa sampai sekolah.
Hutan tempat mereka melakukan penelitian pun tidak diketahui oleh orang banyak karena privasi agar mereka bisa benar-benar melakukan yang terbaik pada penelitian kali ini.
"Putuskan anak kami," ujar Nabila saat pertama bertemu dengan Aldrich.
"Tapi Tan, hubungan kami tidak akan mengganggu apapun," bantah Aldrich dan hanya mendapat tatapan tidak disukai oleh kedua orang tua Alyn.
"Saya tidak mau hidup anak saya akan berakhir seperti hidup orang tua kamu." Lakshan tiba-tiba saja angkat suara namun langsung menyinggung masalah pribadi yang tidak seharusnya dibahas pada saat ini.
Alyn yang merasa malu terhadap orang tua nya itu pun menarik tangan Aldrich cepat untuk menjauh dari kedua insan manusia paling dibenci nya.
Persetan dengan durhaka, tapi jujur mereka yang membuat anaknya menjadi seperti ini. Kenapa hanya ada anak durhaka? Padahal di dunia ini ada orang tua yang bisa dibilang durhaka pada anaknya?.
"Gausah didengar ya sayang, nyokap sama bokap aku emang gitu. Selalu nuntut buat sempurna tanpa peduli perjuangan aku," ujar Alyn dengan mata yang sedikit tergenang air mata.
"Iya gapapa mending kita kesana, aku mau ngenalin kamu ke nyokap." Aldrich menarik tangan Alyn lembut kearah seorang wanita paruh baya yang sangat cantik nan elegan.
"Sayang, Bunda nyariin kamu tau." Wanita paruh baya itu memeluk tubuh anaknya lembut sembari mengelus punggung pemuda itu lembut.
"Oiya bun, kenalin ini Alyn, pacarnya Al cakep kan?" tanya Aldrich dengan seulas senyuman yang sangat tampan menurut Alyn.
Amara mengikuti arah pandang anaknya dan bisa ia lihat disamping putranya telah berdiri seorang gadis yang sepertinya seusia anaknya.
"Cantik! Kamu beruntung dapat dia dan ga galau lagi deh." Sebuah senyuman terpampang jelas diwajah Amara.
Alyn sempat tersenyum canggung namun setelah melihat bagaimana Amara tersenyum kepada nya, membuat Alyn sedikit tenang karena merasa kehadirannya diterima.
"Tau ga sih kamu, Al ini pernah merengek karena Fay sahabatnya punya pacar dan ninggalin dia jomblo. Eh sekarang dia juga punya pacar," sambung Amara.
Hati gadis itu menghangat saat melihat kedekatan ibu dan anak, perasaan yang belum pernah ia rasakan selama hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.G.A.I.N ? ✔
أدب المراهقينUPDATE TIAP HARI SENIN, KAMIS, DAN SABTU Agak mengandung unsur Masa SMA? pasti hal pertama yang terbayang di benak kalian adalah masa-masa indah penuh kenangan, masa dimana ada nya cinta monyet dan hari-hari yang menyenangkan di setiap tahun nya. ...