UPDATE TIAP HARI SENIN, KAMIS, DAN SABTU
Agak mengandung unsur
Masa SMA? pasti hal pertama yang terbayang di benak kalian adalah masa-masa indah penuh kenangan, masa dimana ada nya cinta monyet dan hari-hari yang menyenangkan di setiap tahun nya.
...
Update! Happy reading guys Dont forget to vote and coment
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Leo melempar asal ranselnya dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya berniat mengistirahatkan tubuh nya.
Leo mulai memejamkan mata nya sebelum sebuah ketukan menyapa indra pendengarannya, ia melirik kearah pintu yang tidak terkunci.
"Kamu masih disini?," ujar wanita paruh baya itu mendekat kearah ranjang putra semata wayangnya.
"Emang nya kenapa mah?" Pemuda itu mengerutkan kening tanda tidak mengerti, "mama juga darimana lagi make baju kayak habis ngelayat gitu, siapa yang meninggal ma?" Sambung Leo.
"Kamu belum dikasih tau nak? Papa Flor meninggal sayang, masa dia ga ngasih tau kamu?" tanya wanita itu bingung.
Leo sedikit terkejut setelah mendengar perkataan wanita paruh baya itu, lalu mencoba mencari keberadaan handphone nya dan bisa terlihat ada lebih dari sepuluh kali panggilan tak terjawab.
Pemuda itu berlari keluar dari kamarnya tanpa peduli tatapan bingung dari Mamanya, terus berlari tanpa peduli siapa pun sebelum ia mendengar nama nya dipanggil oleh seorang pria paruh baya yang tidak lain adalah Papa nya.
"Kenapa pa?" jawab pemuda itu menghentikan langkahnya dan menghampiri Papanya yang memegang sebuah dokumen.
"Kamu urus dokumen ini dengan baik, papa akan keluar kota untuk beberapa bulan karena urusan perusahaan," tutur pria paruh baya itu, bukannya mengangguk pemuda itu menampakkan ekspresi bingung.
"Ini investasi yang papa berikan untuk bapak Exenan, namun sayangnya dia sudah meninggal sebelum sempat menembusnya, kamu urus baik-baik," ujar pria itu panjang lebar dan hanya mendapat anggukkan dari Leo.
Pemuda itu mengambil dokumen itu dan langsung pergi bersama motornya menuju kediaman sang kekasih dengan segala penyesalan akibat tidak menjawab panggilan telepon gadis nya itu.
Pada saat sampai dikediaman Flor seperti nya rasa penyesalan itu berubah menjadi amarah karena melihat Dyno dengan seenak hati memeluk kekasihnya.
"Gaada gue enak ya kalian berduaan." Leo menarik paksa Flor kepelukannya hingga pelukan Dyno terlepas begitu saja.
Dyno menatap tajam Leo namun tidak berniat melawan karena ia tau keadaan sedang berduka dan tidak memungkinkan untuk mereka ribut saat ini, Pemuda itu memilih pergi dan meninggalkan Leo dan Flor disana.
"Dari mana aja?" tanya Flor dengan singkat.
"Maaf sayang tapi handphone aku tadi mode silent." Leo mencoba memeluk kekasihnya namun sepertinya Flor masih kecewa padanya.
"Emang pada dasarnya lo ga peduli sama gue," ujar Flor setelah menolak pelukan pemuda dihadapannya.
"Sejak kapan lo seberani ini?," pemuda itu merendahkan nada suaranya, "Apa karena lo merasa terlindungi oleh bajingan itu?"