⁴⁷• Σαράντα επτά Κεφάλαιο •

105 11 6
                                    

Update!
Happy reading guys
Dont forget to vote and coment

Update!Happy reading guysDont forget to vote and coment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Seharusnya makhluk yang berada di mansion itu sudah bangun dari tidurnya. Tapi setelah melalui malam yang penuh cobaan, akhirnya mereka baru bangun setelah matahari terik.

"Kita ngelakuin nya?" tanya Zhaff setelah melihat keadaan mereka yang di bilang cukup parah, dengan tubuh tanpa busana dan lengket.

Fay hanya diam tak merespon apa yang diucapkan Zhaff karena dia benar-benar bingung harus jujur atau berbohong.

"Kenapa lo diam? Lo sengaja? Atau ini semua rencana lo?" Pertanyaan bertubi-tubi itu terlontar tanpa henti, sungguh melelahkan jika harus menjawab nya satu persatu.

"Lo pikir gue mau? Lo ga liat tubuh gue banyak memar akibat cambukan lo? Jangan sembarangan nuduh gue karena seharusnya gue yang marah sama lo!" ucap Fay sembari mendorong tubuh Zhaff.

Bukan tanpa alasan gadis itu melakukannya tapi karena jarak antara mereka yang cukup dekat ditambah saat ini sama-sama tanpa busana.

"Gue yakin, tadi malam kita main tanpa pengaman, jadi lo jangan lupa minum obat itu karena gue ga pernah ada niatan untuk tanggung jawab." Zhaff berdiri dan melangkahkan kakinya menuju lantai bawah untuk mandi namun langkah nya terhenti.

"Obat nya habis," singkat Fay.

"Sialan! Gue harap lo ga hamil." Zhaff kini benar-benar pergi meninggalkan kamar itu, disusul dengan Fay yang juga berniat untuk mandi karena tubuh nya yang lengket.

Sebenarnya dia takut dan malu jika bertemu teman-temannya tapi tidak ada pilihan lain kecuali dia harus memberanikan diri untuk melangkah meski dengan langkah pelan karena bagian selangkangan yang nyeri.

20 menit sudah selesai membersihkan diri, mereka berdua memilih duduk diruang utama dengan posisi yang cukup canggung sebelum Leo dan Flor yang terbangun dari tidur mereka.

Satu persatu dari mereka akhirnya terbangun dan menyusul ke ruang utama dengan mata yang saling menatap, lalu tatapan mereka beralih ke arah Aldrich yang berada sedikit jauh dari jangkauan mereka.

"Gue ga ngapa-ngapain sumpah," sergah Aldrich dengan cepat melangkah mendekat untuk duduk pada sofa yang kosong.

"Gue juga ga inget lakuin apa sama Zoe tapi rasa nya gue cuman ngurung diri dikamar," lontar Gara.

"Gue sih paling aman, soalnya bangun-bangun tangan ke iket," ujar Leo dengan mengangkat tangannya dan Flor ke udara, terlihat jelas jika pemuda itu seperti pamer dengan tangan keduanya yang masih saling terikat.

"Kok tangan kita bisa ke iket?" tanya Flor dengan penasaran. Dia hanya mengingat kemarin malam dia berakhir mabuk setelah meminum dua gelas vodka.

"Tangan lo aktif banget kali? Lagian ya seharusnya lo terima kasih karena udah gue bantu iket," beber Fay yang menatap ke arah Flor.

A.G.A.I.N ? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang