⁴⁴• Σαράντα τέσσερα Κεφάλαιο •

90 15 3
                                    

Update!
Happy reading guys
Dont forget to vote and coment

3 hari telah berlalu, kini mereka benar-benar yakin untuk memberikan sempel vaksin dan catatan yang telah mereka buat kepada pemerintahan karena dalam 3 hari tidak berefek apapun pada Fay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 hari telah berlalu, kini mereka benar-benar yakin untuk memberikan sempel vaksin dan catatan yang telah mereka buat kepada pemerintahan karena dalam 3 hari tidak berefek apapun pada Fay.

"Apapun itu kita telah berhasil membuat apa yang menjadi tugas kita," ujar Gara setelah mengirimkan file berisi sampel vaksin dan surat-surat nya.

"Harus dirayain ga sih?" Lanjut Dyno.

Tentu! Tentu saja harus! Berjuang selama 3 tahun bukan sebentar loh, mereka sudah menghabiskan banyak waktu disana masa setelah berhasil tidak ada perayaan Apapun? Yang benar saja.

Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya mereka merencanakan untuk melakukan acara perayaan dengan makan-makan diluar mension karena mereka yakin ini akan menjadi suatu pengalaman yang paling indah.

"Zoe, ini buat lo," ucap Gara sembari memberi sebuah pesawat kertas pada seorang gadis yang termenung di depan mension sembari menikmati hembusan angin pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zoe, ini buat lo," ucap Gara sembari memberi sebuah pesawat kertas pada seorang gadis yang termenung di depan mension sembari menikmati hembusan angin pantai.

"Aneh banget tiba-tiba ngasih pesawat kertas mainan gini." Meski merasa sedikit curiga namun gadis itu tetap menerimanya.

Tapi Pada saat ia akan menerbangkan nya, pergerakannya ditahan oleh Gara. Pemuda itu memegang tangan Zoe dan kembali mengambil langkah untuk menerbangkan pesawat kertas itu.

"Pesawat ini harusnya terbang kesini bukan kesana." Itulah sekiranya kata-kata yang terlontar dari mulut Gara.

Perkataan yang sama sekali tidak memberi jawaban Apapun, namum pada saat pesawat itu mendarat yang gadis itu lihat adalah sebuah tulisan "will you be my girlFriend" di pasir pantai.

Gadis itu hanya terdiam, lantas ia sangat kaget hingga tidak bisa berkata apa-apa selain melihat kembali kepada Gara namun pemuda itu malah hilang entah kemana.

"Yes or no?" tanya Gara dari arah belakang sembari memegang sebuah kalung emas ditangan nya lalu memberikan nya pada Zoe.

"Gue yakin, lo pasti bingung atas apa yang gue lakukan sekarang. Tapi, yang perlu lo tau gue sangat mencintai lo. Mungkin gue bukan orang yang romantis atau mungkin lo kecewa karena cara confess gue yang tidak romantis ini, namun setidaknya apa yang ada dihati gue telah terlepas semuanya. Pake kalung itu jika lo bersedia dan buang kalung itu jika lo tidak bersedia." Gara memejamkan mata nya saat Zoe mengarahkan tangannya ingin membuang kalung itu.

"Hey," ujar Zoe saat melihat takutnya Gara ketika ia akan menolak, namun cukup jenaka jika gadis itu menolak, pasalnya ia sangat sayang pada Gara bahkan dari dulu.

"Dibuka dong matanya, gimana mau tau hasilnya kalo mata terpejam gitu," ucap Zoe, "bagus ga kalung nya di aku?" Tutur gadis itu setelah mata pemuda dihadapannya terbuka.

"Bagus dan makasih." Tanpa pikir panjang lagi, Gara menarik tubuh Zoe kedalam pelukan nya, menatap dalam gadis itu.

Sebenarnya ia ingin mengatakan ini semenjak awal namun ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan agar tidak terjadi hal yang mungkin tidak diinginkan.

Tak perlu banyak bicara, Gara perlahan melepaskan pelukannya lalu secara perlahan mendekatkan wajah mereka berdua, memejamkan mata, melumat bibir gadis itu sekilas tanpa ada nafsu hanya ada perasaan bahagia yang menyelimuti.

Namun satu hal yang mereka tidak tau adalah fakta bahwa sedari tadi Zhaff telah memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Ini yang katanya gamau pacaran sama sahabat? Lo gamau ngubah hubungan persahabatan kita atau karena bukan gue orang yang lo tunggu? Dan lo Gara, lo kemarin ngasih Zoe buat gue dan nyuruh supaya gue putusin Fay, gue pikir lo suka sama Fay tapi kenapa malah jadian sama Zoe? Kejam lo." Zhaff pergi meninggalkan mereka.

"Zhaff tunggu!" Zoe berusaha mengejar ketertinggalan nya namun langkah kaki Zhaff yang begitu besar menjadi halangan bagi gadis itu untuk mengejar.

Pemuda itu terlebih dahulu sampai kedalam mansion dan tentu langsung mendapatkan tatapan aneh dari semua orang, pasalnya datang dengan wajah masam seakan ingin membunuh siapapun yang ada di hadapannya.

"Lo kenapa?" tanya Leo, namun pemuda itu kembali terdiam karena telah mendapatkan jawaban setelah Zoe masuk dan mengenggam tangan Zhaff.

"Gue minta maaf, gue mohon jangan marah, meski disini lo berhak marah." Gadis itu benar-benar merasa bersalah namun dia tidak salah karena cinta tidak untuk dipaksakan.

"Harusnya lo dari awal bilang biar gue ga kayak orang bodoh yang selalu ngejar lo! Bukan malah ngasih alasan sahabat itu ga guna tau ga." Pemuda itu kini menepis tangan Zoe lalu duduk disebelah Leo dan membiarkan yang lain menyimak pertengkaran kecil mereka.

"Biar gue yang bujuk Gara, lo bujuk Zhaff," bisik Dyno pada Leo.

Leo pun hanya menarik tangan Zhaff tanpa sepatah kata pun bertujuan agar apa yang ia katakan pada pemuda itu tidak didengar orang lain.

"Zoe jadian ya sama Gara?" Tidak ada jawaban dari Zhaff, pemuda itu hanya diam enggan menjawab ataupun membantah apa yang diucapkan Leo.

"Ingat Zhaff, perempuan ga cuma Zoe," sambung Leo lagi namun dirinya terdiam karena, "Gimana dengan Flor? Dia juga bukan satu-satunya perempuan."

Hening beberapa saat tiba-tiba datang seorang pemuda mendekat kearah mereka berdua, "lo benar memang Leo obses with Flor tapi Flor juga suka sama dia, beda sama lo Zhaff, lo obses with Zoe namun dia suka sama Gara bukan lo,"

"Gue pernah denger, kasta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskannya dengan orang yang dia cintai bukan memaksa dia mencintai kita. Sama hal nya saat gue ikhlasin Fay sama lo dan mencoba mencintai Alyn yang udah cinta sama gue, awal ny sakit tapi itu suatu konsekuensi jika kita mencintai seseorang." Pemuda itu adalah Aldrich yang bukan lain adalah saudara kembar nya sendiri.

Sekarang giliran Zhaff yang terdiam setelah mendengar apa yang diucapkan Aldrich karena banyak benar nya.

Disisi lain kini kita dapat melihat perjuangan Dyno membujuk Gara agar ingin berdamai dengan Zhaff meski disini mungkin bukan 100% kesalahan nya.

"Terkadang kata maaf bukan menunjukkan bahwa kita yang salah karena terkadang kata maaf juga menunjukkan seberapa dewasa kita dalam bertindak, gue yakin pemikiran lo lebih dewasa dari gue jadi semarah apapun lo jangan buat kami merasa kecewa karena acara yang kami tunggu hancur hanya karena pertengkaran kalian berdua,"

"Dan yang lebih tersakiti dari pertengkaran lo sama Zhaff adalah Zoe, dia pacar lo kan? Lo pikirin perasaan dia aja dulu."

Setelah sepanjang itu Dyno berbicara namun tidak ada respon apapun dari Gara, pemuda itu hanya diam menatap alunan ombak yang seakan saling kejar-kejaran di bibir pantai.

Setelah sepanjang itu Dyno berbicara namun tidak ada respon apapun dari Gara, pemuda itu hanya diam menatap alunan ombak yang seakan saling kejar-kejaran di bibir pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Weh mian telat 6 jam dari hari senin hahahaha
Bagi yang berharap Gara jadian sama Fay kalian gagal guys karena Gara ditakdirkan untuk Zoe.
Dan Fay tetap untuk Zhaff
Hadeh mau menuju end lagi bakal kangen ini cerita sih

Senin, 8 Mei 2023

A.G.A.I.N ? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang