A15

26 7 0
                                    

HAPPY READING











☁️☁️☁️

   Mobil Yusqi tiba di UGD RS, Awan segera berteriak memanggil perawat, "Tolongg siapkan brankar cepat!!" Titahnya.

Perawat dari dalam rumah sakit berbondong-bondong bergegas ke depan, Segera saat brankar tiba Awan langsung menidurkan Arysa diatas brankar yang setelahnya didorong oleh para Perawat termasuk Awan.

Sampai didepan ruang UGD, perawat menyuruh Awan untuk menunggu didepan, "sebaiknya Kaka tunggu didepan, biar dokter yang menangani." Ucap Suster tersebut membuat Awan mundur menjauhi Pintu.

"Arsyana, kamu kuat." Ucap Awan, dia terus berdoa tanpa henti untuk kesembuhan Arsya.

Yusqi dan Jennifer datang setelah memarkirkan mobil diparkiran RS, "Gimana? Arsya udah ditangani dokter?" Tanya Yusqi.

"Aman, udah didalem." Ucap Awan lirih.

Jennifer hanya diam melihat Awan dan Yusqi yang begitu Khawatir dengan Arsya.

Tak lama Nicho, Lesa, Fira, Gema, Daffa dan Nia datang menyusul mereka.

"Arsya mana wan?" Tanya Nicho panik.

"Udah lagi ditangani sama dokter, tadi dimobil dia sempet pingsan karna ngga kuat sama panas ditubuhnya." Jawab Yusqi menjelaskan.

"Arsyaaa." histeris Lesa disambung tangisannya, dia pun limbung ke pelukan daffa sambil menangis.

"Sorry." Ucap Awan tiba-tiba, membuat semua orang yang ada disitu menatapnya bingung.

"Sorry nic, gue ngga bisa jaga Arsya." Sesalnya.

"Ini bukan salah lu, ini salah gue." Ucap Nicho bersalah.

"Lu udah kabarin Abangnya Arsya?" Tanya Gema.

"Udah, dan kalian semua harus tau yang bakalan datang kesini bukan cuma Bang Nathan." Jelas Nicho.

"Emang Arsya punya Abang berapa?" Tanya Fira Heran.

"Bang Alex bakalan terbang malam ini karena denger kondisi Arsya kaya gini." Ucap Nicho lirih.

"Terus kenapa lu sedih gitu?" Tanya Nia.

Nicho mengehela nafas panjang," gue takut sama bang Alex, lu tau lah Wan gimana bang Alex." Ucap Nicho.

"Nanti gue bantu jelasin." Ucap Awan berusaha membantu.

"Nic." Panggil Lesa.

Daffa mengendurkan pelukannya, membiarkan Lesa bergerak dan bertanya.

"Udah kabarin Cindy?" Tanya Lesa setelah puas menangis tadi.

"Nanti gue kabarin, dia pasti disekolah." Ucap Nicho, Lesa mengangguk mendengar ucapan Nicho.

Tak lama perawat keluar dari ruang UGD, "keluarga Pasien Atas Nama Arsyana." Ucapnya.

"Saya Abangnya." Ucap Nicho.

"Mari saya antarkan keruangan dokter." Ucap perawat itu pada Nicho.

Nicho memberi kode pada Awan agar tetap disitu, ia pun mengikuti sang perawat untuk keruang dokter.

Disaat Nicho berada diruang dokter Nathan datang dengan Panik, "Mana Adek gue." Tanyanya entah pada siapa.

"Sa adek gue mana? Arsya mana?" Tanya Nathan kali ini tertuju pada Falesa, Falesa yang mendengar pertanyaan Nathan membuatny terisak merasa bersalah karna tak bisa menjaga sahabatnya itu.

𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang