A23

19 7 0
                                    

HAPPY READING

      Saat ini Arsyana tengah duduk termenung didekat jendela, sembari menghela nafas panjang, dia menatap gelapnya malam.

"apa gue jujur aja ke Awan tentang perasaan gue ke dia selama ini?" Dialognya.

Semilir angin malam tak membuat Arsya kedinginan, justru membuatnya nyaman.

Drrrtttt

Hp Arsya bergetar tanda ada panggilan masuk.

"halo?" Tanyanya.

"sudah merasa bahagia?" Tanya seseorang ditelfon

"apa?"

"apa kau sudah merasa bahagia?" ulang seseorang ditelfon.

"ini siapa?"

"kau tak perlu tau hahaha" terdengar tawa jahat dari telfon yang Arsya terima.

Arsya langsung mematikan telfonnya sepihak dan langsung menutup jendela kamarnya dan langsung menguncinya.

Arsya beranjak ke tempat tidurnya untuk tidur.

***

Ting!

*0898765432
Aku menunggu waktu dimana kematianmu akan datang.

Arsya langsung mematikan telfonnya dan tidak mempedulikan pesan yang ada didalam chat tersebut.

Arsya langsung saja berangkat ke sekolah bersama sepupunya Nicho.

"Lo pulang sendiri gapapa? nnti gue mau ada eskul basket." Ucap Nicho.

"gapapa gue juga ada rapat bentar buat besok." Ucap Arsya

Nicho mengangguk dan tersenyum, dia mengulurkan helmnya pada Arsya dan Arsya memakainya.

Mereka berdua sampai disekolah, Awan yang melihat Arsya sudah datang bersama Nicho langsung menghampirinya.

"hai" Spaa Awan pada Arsya.

"haii" Balas Arsya dengan ceria.

"sya Lo sakit?" Tanya Awan

Arsya menggeleng cepat, "engga, gue sehat kok"

"muka lo pucet."

"ouh mungkin karna gue ga pake lipblam" Jawab Arsya.

"beneran gapap kan?"

"iya gapapa."

***

Hari sudah senja dan waktu sudah hampir Malam, namun Arsya masih berada disekolah karena baru saja dia dan teman-teman OSIS nya melaksanakan Rapat untuk pemilihan besok.

Arsya berjalan ke halte depan sekolah dan menunggu taksi atau kendaraan umum yang lewat disana.

"sya mau bareng ngga? udah mau malem, mau hujan juga." Ajak Biru saat dirinya hendak pulang namun mendapati Arsya tengah duduk di halte.

"engga, nanti gue bisa pesen taksi online gpp, Lo duluan aja" Balasnya.

"gapapa nih? udah mau ujan loh."

"iya gapapa duluan aja."

"yaudah gue duluan ya." Pamit Biru.

"iya hati²,,,"

Biru pergi menggunakan motornya, Arsya kembali menghela nafas panjang, berat.

Entah kenapa hari ini Arsya merasa sangat berat untuk bernafas.

tak lama Arsya melihat ada mobil datang ke depan halte sekolah nya membuat arsya bangun dari tempatnya duduk.

kaca mobil dibuka dan menampilkan sesosok pria, "sya yuk pulang, gue disuruh Awan buat jemput Lo." Ucap pria itu.

𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang