A31

27 6 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

    Setelah usai berpesta dipantai, kini Arsya tengah dalam perjalanan pulang bersama Awan, jam sudah menunjukan pukul 9 malam, jelas dia akan dimarahi namun dia sudah izin dan sudah mendapatkan izin, lagi pula dibelakang mobil Awan ada Nicho dan mengawal mereka menggunakan motornya.

Arsya menoleh menatap Awan Lamat, setelah dipikir-pikir ternyata dia beruntung di sukai oleh lelaki seperti Awan, tak sembarang orang bisa duduk dimobilnya, tak sembarang orang bisa ditatap teduh dan penuh cinta olehnya, tak sembarang orang mendengar ucapan panjang dan perhatian dari seorang Awan, Arsya merasa beruntung sekarang membuatnya tak sadar tersenyum-senyum sambil menatap Awan.

Awan yang ditatap pun menolehkan pandangannya sebentar, lalu dia menggapai tangan kanan Arsya dan menggenggam nya dan kembali fokus menyetir.

"Makasih yah." Celetuk Arsya tiba-tiba, Membuat Awan menoleh lagi ke Arahnya.

"buat?" Tanya Awan bingung, bukankah seharusnya dirinya lah yang harus berterimakasih karena Arsya mau menerimanya dan merayakan ulang tahunnya hari ini, dia sungguh beruntung dan sangat berterimakasih, lalu untuk apa gadisnya juga berterimakasih padanya, eh apa gadisnya?

"Makasih udah suka aku, maaf aku baru nyadarin ini beberapa waktu belakangan ini, Terimakasih banyak, aku juga suka dan sayang sama Awan." Ucap Arsya sambil menatap Wajah awan yang tengah fokus mentapa jalanan.

"terimakasih juga telah menerimaku, aku ngga mau menjanjikan apapun ke kamu, tapi aku bakal berusaha buat menjaga kepercayaan kamu ke aku." Setelah mengucapkan itu awan mengecup punggung tangan kanan Arsya, dan terus digenggamnya.



***



Arsya, Awan dan Nicho kini sudah sampai di depan Gerbang rumah Arsya, Nicho menurunkan helmnya dan menunggu Awan berpamitan pada Arsya dengan teteo Dibelakang mobil Awan.

Arsya turun dari mobilnya disusul Awan, Arsya masih memakai Hoddie yang Awan berikan tadi saat dipantai, "Pulangnya hati-hati jangan ngebut dan langsung pulang jangan mampir anak-anak juga pasti pada kecapaean." Titah Arsya.

"Siap Bu! Bawel bangett ternyata ibu negara." Ucap Awan sambil terkekeh dia pun mengelus rambut Arsya dan langsung masuk kedalam mobil untuk pulang.

Arsya melambaikan tangan Saat Awan membunyikan klakson mobilnya dan mobilnya perlahan menjauhi rumahnya.

ekhem.

Arsya menoleh, terlihat Nicho yang sedari tadi melihatnya dengan Awan.

"Awas aja Lo pacaran terus jadi bulol, gue cekek Lo sampe modar!" Ancam Nicho.

"Dih ngga bakal ya gue bulol karena cowo!" elak Arsta tak terima, Nicho mengedikan bahu acuh, dia pun menyuruh Arsya membuka gerbang rumahnya. mereka berdua masuk kedalam rumah untuk beristirahat.



***



Di mobil Yusqi kini dia tengah dilanda pusing, pasalnya tunangan dan pacarnya satu mobil dengannya, walaupun Fira yang uring-uringan duduk dibelakang dan Jennifer yang terus mendiaminya walau duduk disampingnya.

Nia hanya sibuk bermain hp bertukar pesan dengan pacarnya, ya sepertinya Nia dan pacarnya tengah akur kali ini.

"Sayang." Panggil Yusqi entah pada siapa, membuat Jennifer menoleh dan Fira menjawab dengan deheman.

Yusqi menghela nafas pelan, "ayang nanti aku ajter sampe depan rumah aja ya, ngga enak sama Mami nya Jennifer kalau aku anter dia kemaleman." Jelas ucapan Yusqi kali ini untuk Fira, Jennifer memberenggut kesal, dia diam membuang wajahnya menatap jalanan dari jendela mobil Yusqi.

𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang