HAPPY READING
•
•
•
☁️☁️☁️Sabtu pagi yang cerah sangat disayangkan karna dilewatkan oleh Gadis manis yang masih bergelung manja dalam selimut tebal dikamarnya.
Semalam Arsya menghabiskan malamnya dengan marathin Drakor hingga pukul 3 dini hari.
"ARSYA! bangun udah jam 10 itu, cewe kok bangun siang." Teriak Nathan didepan pintu kamar Arsy.
Arsya pun terbangun mendengar teriakan maha dahsyat dari Abang laknatnya itu.
"BENTARR." Jawab Arsya dengan suara tak kalahkeras dari Nathan.
Arsya segera beranjak dari tempat tidurnya menuju pintu.
Ceklek.
Pintu terbuka menampilkan wajah garang Nathan, meskipun begitu Abang Arsya ini tetap terlihat tampan.
"Cewek kok bangun siang, rezeki lo dipatok Ayam lo!" Omel Nathan pada adiknya yang masih berdiri bersandar pada pintu.
"Kita kan ngga punya Ayam bang." Jawab Arsya kebingungan.
"Ayam tetangga ada."
"Mandi,abis itu turun buat sarapan. Jangan tidur lagi, kalau tidur lagi sarapan lo gue kasih Ayam." Ancam Nathan.
"Iya iya ini mau mandi kok." Ucap Arsya.
Nathan pun segera beranjak dari kamar adiknya menuju ke ruang makan untuk sarapan, gara gara adiknya yang bandel itu dia dan Mamihnya harus sarapan siang..."
Adik perempuannya itu memang sedikit bandel, sudah tau dirinya tak bisa begadang tapi tetap saja menonton drama ditengah malam hingga dini hari. Apalgi hari ini weekend tentu saja adiknya itu menonton drama hingga pagi dan menyebabkan dia bangun kesiangan.
"Arsyana mana bang?" Terdengar Ina bertanya pada Nathan, saat Nathan memasuki ruang makan.
"Baru bangun dia Mi, Nurun siapa si dia jadi kebo begitu." Kesal Nathan.
Ina terkekeh mendengarnya, "Paling begitu loh Nath."
Selagi menunggu Arsya selesai mandi,Ina dan Nathan mengisinya dengan mengobrol ringan membahas tentang kuliah Nathan dan rencana pengalihan pengelola perusahaan.
***
Sore hari ini, Arsya berniat bersepeda santai menunggu teman-temannya datang.
"Mih Arsya ke taman bentar ya, nanti kalo Fira kesini suruh masuk kekamar Arsy aja." Teriaknya dari luar sambil menggoes sepeda santai menuju taman kompleks perumahannya.
Arsya menikmati angin sore ini, biasanya dia hanya duduk termenung didepan jendela kamarnya sambil membuat puisi.
Sesampainya di taman, Arsya memparkirkan sepedany.
Dia hendak duduk di bangku taman sebelah air mancur, sambil melihat-lihat ikan yang ada di kolam air mancur taman tersebut.
Arsya membuka ponselnya dan membuka Catatan miliknya.
Dia memandang ke arah langit sore cerah itu,sesekali ia terlihat mengetikkan sesuatu dia ponselnya.
Aku sangat menyukai langit.
Mau dia cerah, berawan mendung maupun hujan sekalipun aku tetap menyukainya.
tidak, aku sangat-sangat menyukainya.
Apapun cuacanya aku tetap menyukai Langit.tapi ini bukan tentang langit
09 Januari 2023
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)
Fiksi Remaja[𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀] 𝐋𝐢𝐡𝐚𝐭𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐣𝐚 𝐢𝐭𝐮, 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐚𝐫𝐚𝐬𝐦𝐮, 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐬 𝐤𝐞𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢𝐚𝐧𝐦𝐮. 𝐆𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫�...