A35

21 1 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.

Sepulang membeli es krim, Arsya, Awan dan Nicho pulang, Nicho pulang kerumah Arsya, Arsyadan Awan berboncengan dan Nicho sendirian.

Sesampainya di rumah Arsya langsung izin masuk ke kamarnya, dan Awan ke Kamar Nicho untuk bermain disana.

Arsya keluar dari Kamarnya sekitar jam makan malam, dia turun dan mendapati Nathan sedang membuat kopi di Dapur, dan Bi Nur yang tengah sibuk menyiapkan hidangan makan malam.

"BI mau Arsy bantu ngga??"

"Gausah tanya doang, tuh tata in makanan di meja makan." Tukas Nathan menjawab.

Arsya menatap Nathan sinis, "Gue ngga nanya Lo!"

Bi Nur hanya tersenyum, "tolong bantu tata in ini dimeja aja non." Ucap Bi Nur.

Arsya mengangguk dan melaksanakan tugasnya, disela-sela menyiapkan makan malam Awan dan Nicho turun dari Kamar Nicho.

"Widihh cari muka ni bocah." Ucap Nicho sembari mengambil tempat duduk diikuti Awan.

"Ouhh Lo cowo nya Arsy? sahabatnya Nicho?" Tanya Nathan pada Awan.

"iya bang." Jawab Awan Tegas, Nathan mengangguk paham.

Arsya tertegun dan salah tingkah tentunya, ternyata Awan tidak takut untuk mengakui diri sebagai pacarnya.

"Dih kenapa Lo?" tanya Nicho heran melihat Arsya senyam senyum sendiri sedari tadi.

Arsya hanya melirik sinis Nicho dan melanjutkan kegiatannya, Nicho beranjak dari duduknya dan menghampiri Arsya lalu menempelkan punggung tangannya di kening Arsya.

"Anjir panas, sakit Lo?!"

"Sya? kamu dem-"

"Engga setan satu itu bohong, aku ngga papa." Ucap Arsya memotong perkataan Awan.

Nathan terkekeh, "Lucu juga Lo berdua." komentarnya.

"Bang jangan digituin, ntar ni bocah ngerasa memang dapet lampu ijo dari Lo." Ucap Nicho.

"Apasih!!" Ucap Awan dan Arsya bebarengan, sontak mereka saling tatap dan langsung membuang muka.

Arsya langsung lari kekamarnya meninggalkan mereka bertiga dimeja makan dengan tawa Nathan dan Nicho yang menggema.

Setelah puas tertawa Nathan mengajak Nicho dan Awan makan terlebih dahulu. "Dah makan aja gih, biarin aja tu bocil lagi salto paling dikamarnya."

"gapapa emang bang?" tanya Awan.

"Gapapa ntar Lo anterin aja jatah dia kekamat tapi Lo Jan masuk kekamarny"

"Siap bang."

"Tante mana Bang?" Tanya Nicho.

"Lagi ada acara sama Temen-temennya."

Nicho mengangguk paham, mereka pun makan dengan khidmat.

"Bang abis isya gue mau ke Apart Awan gue mau nginep disana." Izin Nicho.

"Kalau ngelayap jangan pulang lebih dari jam 1, besok sekolah kalau weekend mah terserah." Nasehat Nathan pada adek ponakannya itu.

"siap bang."

"Lo sekarang tinggal di Apart Wan??" Tanya Nathan.

"Iya bang." Nathan mengangguk paham, dia pamit untuk pergi kekamarnya untuk menyelesaikan tugas.

Sedangkan Nicho dan Awan membereskan bekas makan mereka tadi.

Awan naik menuju kamar Arsya dengan senampan makan malam untuk Arsya, Sampai didepan kamar dia mengetuk pintu tanpa memanggil nama sang pemilik kamar.

𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang