A37

12 2 0
                                    


HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.

"Aku ingin mempercayaimu, namun Kamu sendiri yang membuatku ragu untuk percaya padamu."
-Arsyana syelza devyan

Sudah lebih dari seminggu Arsya selalu mengurung diri dikamar sejak kejadian dia melihat Awan yang memposting foto nya dengan seorang cewek dia benar-benar sakit hati, mengingatnya membuat dirinya tak bisa menahan tangis.

apa yang kurang dariku?? tanyanya dalam hati sembari menatap pantulan dirinya didepan cermin.

dan hingga saat ini, awan tak pernah memberinya kabar, bahkan Nicho pun tak pernah lagi membicarakan tentang Awan, entahlah dia bak hilang ditelan bumi. Arsya memang sakit hati, namun tak bisa dipungkiri dia juga khawatir. apa yang sedang dilakukan awan diluar sana? apakah dia baik-baik saja? apakah dia tidak sedang kesulitan?? sungguh aku ingin menemuinya, karena aku juga sangat merindukannya meskipun aku mengetahui apa yang telah ia perbuat padaku.

cukup lama menangis, Arsya pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan turun ke bawah untuk makan malam, untuk saat ini Arsya masih profesional bahkan nilainya tak sama sekali turun meskipun suasana hatinya sedang tidak baik, tapi itu sama sekali mempengaruhi apapun yang ia lakukan kecuali berinteraksi dan berkomunikasi.

Arsya lebih banyak diam ketika teman-temannya mengobrol, dia hanya duduk sambil memainkan makanannya sembari mendengarkan musik lewat earphone nya saat makan siang disekolah, tentu membuat teman-temannya juga mengakhawatirkannya, tapi dia selalu mengatakan "gue gapapa, gausah khawatirin gue, gue rasa apa yang dia lakuin ke gue ga ngaruh juga ke gue." ucapnya. namun teman-temannya yakin, Arsya pasti sedih dan juga sakit hati atas kelakuan Awan.


***



Saat ini Arsya tengah mengerjakan suatu laporan dari Shakira, Biru sedang pergi bersama anak anggota OSIS yang lain maka dari itu dia yang mengerjakan laporan ini.


beberapa hari lagi akan diadakan acara Prom night untuk merayakan kelulusan Kaka kelas mereka kelas 12, tentu saja panitia acara tersebut anggota OSIS, Arsya senang dengan adanya acara ini 1 bulan terakhir setelah menghilangnya Awan dia tak terlalu berlarut-larut dalam kesedihannya. karena masih banyak pekerjaan yang perlu ia selesaikan.

namun tak ayal masih saja ada yang menanyainya tentang Awan, seperti.

"Ka, Ka Awan udah ada ngasih kabar ke Ka Arsya??" Tanya Shakira polos, Arsya menjawab dengan gelengan pelan.

"Kok bisa ya, Ka Awan kek ngilang gitu aja tapi Bahkan pihak sekolah ngga ngasih tau apapun."

Arsya berhenti mengetikkan jarinya di keyboard Laptopnya, "Entahlah Ra, aku juga ngga tau tapi yang pasti dia baik-baik aja."

"dari mana Ka Arsya tau ka Awan baik-baik aja??" Tanya Shakira.

Arsya mengedikan bahu tak tahu.

tak lama Biru datang dengan senyum lebarnya, "Bersyukur, kita dapet sponsor lagi guys." Ucapnya senang.

"Alhamdulillah berapa sponsor yang didapat hari ini??" Tanya Shakira.

"3, dan bahkan salah satunya merupakan butik Roseli." Ucap Biru dengan bangga.

"Butik mami ku??" Tanya Arsa heran, Biru mengangguk antusias.

"Mami kamu sendiri yang nawarin sya, rejeki ngga boleh ditolak kan?" Tanyanya, Arsya mengangguk singkat.

"Oke udah sampe mana proposal nya??" Tanya Biru pada Arsya dan Shakira.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang