A33

14 0 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.

Senin pagi, hari yang sangat dibenci anak sekolah dimana mereka harus berpakaian atribut lengkap dan juga harus menghadapi panasnya matahari ditengah lapangan untuk melaksanakan upacara rutin.

Disinilah Arsyana, berdiri didepan gerbang dengan buku catatan dan Absen dari setiap kelas disekolahnya, ditemani dengan beberapa anggota OSIS yang juga bertugas dihari itu untuk mendisiplinkan murid-murid yang telat dan tidak memakai atribut.

Sedari tadi kebanyakan siswa yang tidak memakai atribut hanyalah siswa laki-laki, dan mereka sebagian adalah anggota Marpoer, yang tak lain merupakan geng dibawah kepemimpinan Awan.

"Gue udah peringatin lu tadi pagi, dah gue bilang kan disuruh pakai dasi sama ikat pinggang.gue juga suruh lo jangan lupa bawa topi juga ,malah ga dibawa semuanya, bener-bener Lo ya!!" Tukas Arsyana mengomeli Nicho sepupunya yang baru berangkat dengan tampilan yang sangat WAHHHH, tak memakai dasi baju dikeluarkan dan yang pasti jelas tak memakai ikat pinggang, ditambah dia juga tak membawa topi untuk upacara.

Namun Nicho malah menanggapi ucapan Arsya dengan senyuman tengil nan bangga, lihatlah dirinya sangat menggoda dengan baju putih yang dikeluarkan ,lengan baju yang digulung keatas ditambah 2 kancing atas bajunya yang telah hilang entah kemana, menambah kesan seksi padanya membuat siswi-siswi yang berlalu lalang menatapnya penuh kagum.

"Kancingin baju Lo! ga pake kaos lagi dalemnya!! masuk sana baris dideket barisan guru." Ucap Arsya lelah menghadapi kelakuan sepupunya itu.

"Kalau ngga Lo kawal, jangan salahin gue kalau ngga nyampe lapangan." Jawab Nicho terlalu santai membuat Arsya seketika menarik kerah belakang bajunya, "Jar! Bantu saya antar SISWA TIDAK DISIPLIN ini ke barisan depan guru!" Titahnya pada salah satu anggotanya.

Nicho melotot mendengarnya, "Tega Lo gue dijemur panas-panas begini." Desah Nicho tak ingin dihukum.

"Ga denger, ga peduli. bawa jar." Titah Ulang Arsya diangguki oleh seseorang yang dipanggilnya tadi.

Tak lama teman-teman Arsya datang, mereka langsung mengisi absen dan mengajak Arsya ikut masuk kelapangan, "Masuk yuk sya banyak anggota yang masih jaga juga." Ajak Lesaa.

"Bentar lagi dehh, abis Bell gue masuk kalian langsung ke kelas aja abistu langsung ke lapangan join sama yang lain ikut upacara." Jawab Arsya diangguki teman-temannya. mereka pun menurut dan langsung masuk kedalam sekolah.

Awan, dkk datang disusul oleh biru, Awan melempar tatapan tajam pada biru yang langsung turun dari mobilnya dan menghampiri Arsya yang tengah sibuk mencatat di kertas² di meja.

Awan melepaskan helm dan hoddie yang dipakainya dan langsung menghampiri rombongan OSIS yang sudah stay di gerbang.

"maaf ka, Kaka bawa topi?" Tanya salah satu OSIS yang sepertinya merupakan adik kelas Awan.

"Bawa. gue mau dicek sama dia aja." Tunjuk Awan pada Biru.

"Em baik ka, sebentar."

"Ka biru, itu ada Kaka kelas yang mau diceknya sama Kaka." Ujar adik kelas sopan pada Biru, membuat biru mengernyit heran, namun tak ayal dia mengangguk dan mengikuti adik kelas tadi.

"Awan?" Tanya Biru saat awan tengah berdiri menunggunya didepan motornya.

Awan hanya menautkan alisnya, seolah bertanya 'kenapa'. Biru berusaha tersenyum tulus meskipun agak kikuk.

"Boleh saya cek?"

"hm" singkat awan.

Setelah mengecek Awan, ternyata Awan rapih hari ini, dia memakai dasi, dia juga memakai ikat pinggang bajunya pun dimasukan dan di tasnya di membawa topi serta almamater.

𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang