HAPPY READING
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
☁️☁️☁️Arsya bangun pagi-pagi sekali bahkan teman-temannya belum ada bangun, tapi sepertinya dia berubah pikiran untuk bangun lebih awal dan dia memilih untuk tidur lagi pastinya.
Sekitar pukul 8 pagi Arsya bangun dan turun ke dapur untuk membantu Bi Nur memasak.
"Bi ada yang bisa Arsy bantu?" Tanya Arsya.
"Non Arsy mau masak?" Tanya balik Bi Nur.
"Iya udah lama Arsy ngga main di dapur." Jawab Arsya bersemangat.
"Nih, non Arsya potongin wortel, jangan lupa dicuci dulu terus kupas kulit tipisnya terus dipotong-potong sedang ya non." Ucap Bi Nur.
"Aye aye Kapten." Jawab Arsya sambil hormat.
"Non Arsy ada ada saja." Ucap Bi Nur.
Arsya pun mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan yang dikatakan oleh BI Nur.
"ARSYYY, Bangun sayang sarapan dulu." Teriak Mamih Arsya.
"Arsy di dapur mih." Jawab Arsya.
"Bi ini yah udah selesai, Arsy kedepan dulu." Pamit Arsya.
"Iya non silahkan."
"Arsyy." Panggil Mamihnya lagi.
"Iya mih, sebentar." Ucap Arsya sembari berjalan menemui Mamihnya.
"Sarapan dulu teman-teman kamu dibangunkan gih biar sarapan bareng, lagi ngapain kamu di dapur?" Tanya Ina.
"Bantuin bibi mih, udah lama Arsy ngga main didapur hhe." Kekeh Arsya pada Mamihnya.
"Yaudah sana bangunin teman-teman kamu dulu untuk sarapan." Titah Ina.
"Abang mana mih?" Tanya Arsya.
"Belum bangun kayaknya." Jawab Ina sambil mengambil majalah dan membacanya.
"Mih Arsya bangunin temen Arsy sekalian bangunin Abang deh ya."
"Iya sana, suruh turun buat sarapan." Jawab Ina tanpa mengalihkan pandangannya pada hp yang sedang ditatapnya.
Arsya pun beranjak dari ruang makan ke kamarnya untuk membangun temannya dan kamar Abangnya, Nathan. yang pasti Abangnya itu masih tidur karna Abangnya sudah disemester hampir akhir, jadi dia sangat sibuk mempersiapkan ujian skripsi.
Sampai didepan kamar Nathan, Arsya langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
Melihat Nathan yang masih tidur digulungan selimut, Arsya pun segera melompat ke ranjang Nathan, membuat Nathan bangun terlonjak.
"ABANGG GOOD MORNING." Teriak Arsya sembari loncat-loncat diranjang Nathan.
"Astaghfirullah dek, mbok bangunin yang bener deh." Ujar Nathan sembari bangun untuk duduk dan menggeliat melemaskan otot badannya yang kaku.
"Itu udah cara yang paling ampuh." Ucap Arsya acuh.
"Gimana bisa gue punya adek kaya lu." Ucap Nathan mengelus dada sabarr.
"Gimana bisa juga Arsya punya Abang kaya Nathan." Cibir Arsya balik.
"Ck sialan." Umpat Nathan.
"Paan si." Jengah Arsya.
"Ngapain lu masuk kamar Abang tanpa ngetuk pintu?" Tanya Nathan.
"Disuruh bangunin Abang sama mamih, kalau ngga gitu ga bakalan bangun sih." Jelas Arsya sembari membela diri.
"Udah sarapan?" Tanya Nathan lagi.
"Ya belum lah! kan Arsy sama mamih nungguin Abang." Jawab Arsy sewot.
"Yaudah Abang mau cuci muka dulu, nanti turun." Ucap Nathan.
"Oke Arsy duluan bye." Pamit Arsya beranjak dari kamar Nathan.
Sampai dibawah Arsya mendengar suara Mamihnya sedang mengobrol dengan teman-temannya.
"Mih." Panggil Arsya.
"Sya ini ada Nicho." Mendengar jawaban Mamihnya Arsya melotot kaget.
Sampai akhirnya sadar Nicho datang, Arsya segera duduk di kursi depan Nicho.
"Ngapain lu kesini?" Tanya Arsya nyolot.
"Apaan si, orang gue mau numpang sarapan juga." Jawab Nicho acuh.
"Dih pagi-pagi dah jadi beban dirumah orang." Cibir Arsya.
"Dih biarin, dibolehin juga sama Tante Ina, lagian gue sendiri nah Lo tuh banyak bet bawa buntut." Ledek Nicho.
"Temen temen gue dih!" Geram Arsya.
"Nicho Arsy udah."
"Kalian tiap hari beginikah??" Tanya Lesa
"Wuidih ada tamu nih pagi-pagi." Ucap Nathan saat memasuki ruang makan.
"Iyanih jadi beban pula." Cibir Arsya.
"sya, jangan gitu dong, Nicho itu Abang sepupu kamu loh." Nasehat Ina.
"Iya mih." jawab Arsya.
'Mampus lu' ucap Nicho tanpa suara pada Arsya yang hanya dibalas pelototan mata dari Arsya.
setelah makanan untuk sarapan sudah dihidangkan, mereka pun sarapan dengan Hidmat.
TBC.
Jangan lupa lik, komen dan follow 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗦𝗔(TAHAP REVISI)
Teen Fiction[𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀] 𝐋𝐢𝐡𝐚𝐭𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐣𝐚 𝐢𝐭𝐮, 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐩𝐚𝐫𝐚𝐬𝐦𝐮, 𝐩𝐚𝐝𝐚𝐦𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐬 𝐤𝐞𝐩𝐞𝐫𝐠𝐢𝐚𝐧𝐦𝐮. 𝐆𝐞𝐥𝐚𝐩 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚 𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫�...